"Hey, si patah hati, aku sudah menerima beberapa skrip film. Bisakah kamu membantu aku memilih mana yang harus aku ambil?"
Pasca iklan Pil Kecantikan, popularitas Xenia di lingkaran hiburan Kota Laut Timur telah meroket, dengan undangan film dari berbagai sutradara dan produser yang datang hampir setiap hari.
Namun, seperti banyak gadis lainnya, Xenia tidak bisa memutuskan. Dihadapkan dengan pilihan-pilihan ini, gadis malang itu benar-benar kebingungan.
"Kamu yang memutuskan sendiri. Apapun skrip yang kamu suka, kamu bisa ambil," jawab Basil Jaak.
"Humph, kamu cuma mengelepas tanggung jawab ya? Jangan lupa, kamu kan agen aku." Melihat sikap Basil Jaak yang mengabaikannya, Xenia memangut.
Basil Jaak mengangkat tangan dengan rasa tak berdaya dan berkata, "Tapi masalahnya adalah, saran jenis apa yang kamu ingin aku berikan? Aku benar-benar tidak tahu apa-apa tentang sastra dan skrip..."
