Tiba-tiba, seorang pria paruh baya muncul di tempat kejadian dengan sikap seorang taipan sejati, membuat Xenia Wendleton terkejut.
Pria paruh baya itu, berpakaian setelan desainer Italia, membawa tas kulit di bawah lengannya, memiliki wajah bulat dengan telinga besar, dan terlihat berusia empat puluhan. Rambutnya rapi belah tengah, dan semakin Xenia memandanginya, semakin dia merasa muak.
"Nona yang cantik, saya kebetulan lewat hari ini dan tidak menyangka akan bertemu dengan Anda. Wow, saya percaya ini pasti takdir kita… Saya harap Anda tidak keberatan saya mendekati Anda dengan begitu berani. Nama saya Forrest, dan saya adalah pemegang saham utama dari Bahan Bangunan Laut Timur. Ini kartu nama saya," katanya.
Forrest yang tersenyum lebar, berbicara kepada Xenia lalu mengeluarkan kartu nama yang mencolok dari tasknya dan menyerahkannya kepadanya tanpa menunggu respons.
