```
Ketika Xenia keluar dari kamar mandi, dia melihat Basil Jaak masih minum air. Merasa haus juga, dia memanggilnya, "Ambilkan aku juga segelas air, aku haus sekarang."
Basil Jaak bertanya, "Mana gelasmu?"
"Oh." Xenia berhenti sejenak, merasa malu, "Aku tidak membawa gelas."
"Pakai punyaku?" tanya Basil Jaak.
Xenia mengangguk pelan, "Mm."
Basil Jaak menghabiskan air di gelasnya, mencucinya di dapur, kemudian membungkuk untuk mengisinya dari dispenser air. Dia berbalik dan menyerahkan gelas kepada Xenia.
Merasa malu, Xenia tersenyum pada Basil Jaak, "Sebenarnya, kamu tidak perlu repot begitu. Aku bukan orang yang takut kuman."
Basil Jaak hanya tersenyum kembali tanpa mengatakan apa-apa.
Mungkin merasakan suasana yang agak aneh, pipi Xenia perlahan menjadi merah. Dia mengambil gelas air yang diberikan Basil Jaak dan segera menuju ke kamarnya.