Basil Jaak menatap dingin ketiga pria di depannya, mengejek dengan penghinaan, "Alger, kau benar-benar pikir mereka bertiga ditambah kamu bisa lawan aku?"
Alger menggelengkan kepala, "Tentu saja tidak!"
Basil Jaak berbicara ringan, "Alger, kita sudah beberapa kali bersinggungan. Aku cukup mengerti tentangmu. Apa pun yang kau miliki, ayolah. Tak perlu bertele-tele."
"Baiklah, karena kau sudah berkata begitu." Senyum di wajah Alger berubah menjadi senyum jahat saat dia berteriak dengan ganas, "Basil Jaak, adalah kau yang merebut posisiku di Geng Naga, adalah kau yang mengambil lenganku kanan dan membuatku cacat, adalah kau yang merusak hidupku, membuatku lebih buruk dari anjing. Kamu menghancurkan segala sesuatu yang ku miliki!"
Alger berteriak dengan sekuat tenaga, "Sekarang, aku akan dendam. Aku ingin kau menderita lebih dari aku. Aku ingin kau merasakan sepuluh kali lipat rasa sakit. Aku ingin kau menyaksikan penghancuran orang yang kau cintai tepat di depan matamu."