```
Lydia White akhirnya tersenyum lega setelah sekian lama cemas. Sejak Basil Jaak berjanji akan menyelesaikan semua masalahnya, ia tiba-tiba merasa lega. Tanpa alasan tambahan, mungkin ini adalah kepercayaan? Dan jika seorang wanita mulai mempercayai seorang pria, bukankah cinta sudah tidak jauh lagi?
Lydia hendak kembali mengemudi saat ponsel di sakunya tiba-tiba berdering.
"Seorang teman baik mengajak saya makan malam." Lydia menutup telepon dan memberitahu Basil.
Basil mengangkat bahu, tak terlalu peduli, dan berkata, "Ya, pergilah, Everett dan saya akan pulang."
Lydia ragu sejenak, kemudian mengangguk dan berkata, "Baiklah, saya serahkan Everett pada Anda."
"Tenang saja, kak! Dengan saya yang jaga suami Anda, saya jamin tidak akan terjadi apa-apa." Everett membuat wajah kepada Lydia, dan ketika dia menatapnya dengan tajam, dia tidak bisa menahan tawa dan berkata, "Kak, cepatlah pergi, kalau terlambat, Nana bisa marah."