"Anakku, tak apa. Lupakan apa yang aku katakan tadi..." Natalie berkata lembut. Dia tidak ingin mengganggu Bella lagi tentang Henry.
Bella tidak bisa menahan senyumnya saat melihat ekspresi khawatir ibunya. Dia bisa merasakan ketakutan ibunya akan menyebut nama Henry dalam percakapan mereka.
"Ibu, aku akan menelepon kakakku nanti..." kata Bella dengan tenang.
Natalie terkejut dengan kaget. Dia menatap mata putrinya beberapa detik lagi sebelum bertanya, "Bella, kamu baik-baik saja dengan itu? Aku tahu kamu sangat membenci dia, dan aku bisa mengerti jika kamu juga tidak ingin bertemu dengannya."
Sejak dia tinggal di sini, rasa bersalah telah menyiksa Natalie dari dalam. Dia menyadari kegagalannya dalam membesarkan anak-anaknya. Putri dan putranya tidak pernah akur, dan anak laki-lakinya yang tertua terus-menerus mengganggu adik perempuannya, dan dia tidak melakukan apa-apa untuk membantu putrinya.
