Kata-kata yang ingin dia ucapkan tiba-tiba menjadi mustahil untuk diucapkan tanpa alasan yang jelas.
Dia menelepon hanya untuk mendengar suaranya, sedangkan apa yang ingin dia katakan, bahkan dia sendiri tidak tahu.
"Saya akan memutuskan telepon jika tidak ada hal lain," kata Qiao Ning dengan lugas saat dia menyadari keheningan yang berkepanjangan.
"Jangan tutup teleponnya!" Chai Xiyang segera menghentikannya, lalu bertanya dengan suara serak rendah, "Qiao Ning, pernahkah kamu membenci saya?"
Dia tidak mengerti mengapa dia merasa terpaksa bertanya itu, tapi dia bertanya juga.
Kejutan melintas di mata Qiao Ning: "Itukah yang ingin kamu tanyakan?"
"Ya..." Sambil memegang telepon dengan erat, Chai Xiyang menatap langit malam yang jauh, "Selama bertahun-tahun ini, aku hanya menyakitimu. Aku ingin tahu, apakah kamu pernah membenciku?"
Karena dia telah membencinya, selama bertahun-tahun...
Apakah dia juga...?
"Tidak!" Qiao Ning tiba-tiba menjawab dengan tegas.
