Dan anehnya, perasaan tidak nyaman itu semakin intens.
Terutama saat waktu pulang sekolah semakin dekat, kegelisahannya meningkat.
Rasanya seperti kehabisan waktu, hanya sedikit waktu yang tersisa untuk mengambil keputusan.
Tapi dia tidak tahu keputusan apa yang harus diambil, takut bahwa setiap keputusan mungkin salah.
Dia merasa seperti terburu-buru, seperti seorang wanita muda yang dipaksa untuk bertunangan, hatinya dipenuhi dengan ketidakamanan dan ketakutan akan yang tidak diketahui.
Tekanan itu sangat luar biasa hingga Hai Xiaotang menghabiskan seluruh paginya tidak bisa fokus pada ceramah gurunya.
Akhirnya, bel sekolah berbunyi!
Hai Xiaotang tiba-tiba terjaga. Dia cepat-cepat memasukkan barang-barangnya ke tas, siap untuk lari.
Dia sangat ketakutan bahwa Dongfang Yu akan tiba-tiba muncul di depannya.
Saat dia hendak mencari Qiao Ning, teleponnya berbunyi - itu Qiao Ning yang menelepon.
