Beruntung, dia tidak mencari Hai Xiaotang; jika tidak, dia akan merasa malu jika bertemu dengannya.
Dia pasti akan salah paham bahwa dia peduli padanya.
Bukan karena dia peduli, dia hanya tidak ingin melihatnya berjalan menuju jalan buntu.
Tapi jika wanita itu keukeuh mencari kematian, dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Biarkan saja, niat baiknya sudah habis.
Chai Xiyang benar-benar tidak berencana untuk ikut campur dalam urusan Qiao Ning lagi. Dia tidak memiliki kesabaran untuk menghadapi seseorang yang tidak bisa menghargai kebaikan.
Lagipula, dia sudah menunjukkan kebaikannya, tapi dia tidak mau menerimanya!
Jadi, jangan salahkan dia kalau dia tidak menyelamatkannya saat dia dalam bahaya.
Chai Xiyang sedang berpikir tentang hal-hal ini dengan dingin ketika tiba-tiba dia melihat Qiao Ning di pinggir jalan!
Dia duduk di depan halte bus, memeluk tas bagasi, linglung. Dia terlihat kesepian dan menyedihkan.
Entah kenapa, keberadaannya mengingatkan Chai Xiyang pada pepatah lama.
