Chereads / Misteri Gelombang Dunia Lain: Blood Moon [Volume 1] / Chapter 2 - Chapter 2 : Insiden 1 Tahun yang Lalu

Chapter 2 - Chapter 2 : Insiden 1 Tahun yang Lalu

Chapter 2 : Insiden 1 Tahun yang Lalu

[Incident 1 Year Ago]

Sebelumnya, Satoruu dan Yuka terjebak di dalam dunia lain. Saat ini, mereka merasa putus asa. Padang rumput itu sangatlah luas, bahkan mereka tidak bisa melihat satu pun rumah di sekitar sini.

Namun di tengah-tengah keputusasaan mereka, Satoruu baru sadar pedang yang digunakannya juga terbawa masuk. Mengingat sebelumnya ia menggunakan pedang ini.

Sebuah kebetulan ada monster hijau yang kemungkinan adalah goblin. Karena tidak ada ancaman yang harus melibatkan pertarungan pedang, Satoruu tidak mengetahui pedang ini akan kuat atau tidak. Oleh karena itu, untuk mengetahuinya, Satoruu menusuk salah satu goblin tepat di jantungnya sehingga mengakibatkan goblin itu mati tanpa berkutik.

Namun, goblin-goblin yang lain langsung menyerangnya setelah melihat itu. Dengan tenang, Satoruu mengayunkan pedang ke sana kemari dengan darah goblin itu, membuat seluruh goblin yang mendekatinya terbunuh tanpa bisa melukainya duluan.

Sebagai pengakhiran, ia menebas pedang ke arah goblin terakhir hingga kepala dari goblin itu melayang terpisah dari tubuhnya, disingkat terpenggal.

Yuka menjadi takjub kepadanya yang telah mengalahkan seluruh goblin tanpa terluka.

Yuka mendekati dan menggenggam tangan Satoruu. "Apa kamu bisa mengajariku berpedang, Satoruu?"

Dengan berpikir itu tidak akan menjadi masalah, Satoruu mengiyakan pertanyaan Yuka dan akan mengajarinya nanti.

Saat Satoruu menolehkan kepala ke arah kanan, samar-samar ia melihat sebuah bangunan yang terlihat mendatar seperti dinding. Benar saja, semakin mereka mendekat, semakin terlihat dinding itu adalah tembok pembatas wilayah kerajaan dengan nama "Harmodia". Dengan begitu, mereka pergi hingga ke kota utama tempat di mana ada istananya.

Di sana, mereka mendengar musik yang dimainkan oleh sekelompok orang. Dengan suara harpa, seruling, dan gendang, musiknya sangat khas dengan abad pertengahan. Melodi serta nada yang mereka mainkan seolah membaur dengan kerajaannya sendiri. Dengan mendengar musik itu saja sudah bisa mengisi suara kekosongan yang ada di dalam diri Satoruu.

Mereka tiba di kota utama bernama "Eveline" lalu ke taman kotanya, sang ratu sudah berada di sana, mengobrol dengan prajuritnya. Mereka menemui ratu untuk menanyakan beberapa hal mengenai kerajaan ini.

Saat Satoruu sedang sibuk mengobrol dengan ratu, Yuka memanggilnya sambil menunjukkan dua orang yang mengejar seorang gadis kecil yang membawa dua roti. Dengan sigap, Yuka memberhentikan gadis kecil itu, sedangkan Satoruu menghalang kedua orang itu.

Tanpa berbasa-basi dan tanpa harus ditanyakan, salah satu orang itu dengan tegas mengatakan bahwa gadis kecil itu mencuri roti yang dijual mereka. Satoruu menjadi paham alasan mereka mengejar gadis kecil ini, mereka adalah pedagang makanan.

Saat Satoruu memikirkan cara agar gadis kecil ini bisa mendapatkan roti, tangannya menyentuh pedang yang diletakkan di paha kanannya. Dengan begitu, Satoruu mengusulkan agar pedang ini menjadi bahan barter untuk kedua roti itu.

Satoruu menyerahkan pedangnya kepada mereka. "Kalau begitu, berapa roti yang setara dengan pedang ini?"

Yuka dan gadis kecil itu terkejut saat Satoruu menukarkan pedang demi roti gadis kecil itu. Meletakkan tangan di dagunya, salah satu pedagang itu menyimpulkan setidaknya 20 roti yang bisa didapatkan dengan pedang ini.

"Kau bersedia jika dia akan mengambil 18 roti lainnya saat dia lapar?" tanya Satoruu, menunjukkan taktik yang membuat pedagang itu terlihat ragu.

Dengan suara tegasnya, ratu menyuruh Satoruu untuk tidak memberikan pedang sebagai bahan barter, melainkan dialah yang akan membayar roti gadis kecil itu. Namun, kedua pedagang itu menolak karena tahu dia adalah ratu mereka.

Tak berakhir di situ saja, ratu membalas mereka dengan alasan perdagangan haruslah adil. Dengan begitu, perselisihan ini berakhir dengan kedua pedagang mendapatkan uang dari ratu dan gadis kecil mendapatkan roti yang diinginkannya.

Mereka duduk di sekitar taman kota itu sambil mengobrol beberapa hal. Dengan mengeluarkan nafas panjangnya, ratu menceritakan semuanya. Sebelum itu, ratu memberitahukan namanya, yaitu Annie Evelyn.

"Ada legenda yang mengatakan tiga orang dari dunia lain akan menyelamatkan dunia ini," ungkap ratu.

Catatan:

Orang-orang di dunia lain menggunakan medieval-style British English sebagai komunikasi mereka, namun diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah. Meski orang-orang di dunia lain menggunakan medieval-style British English, Satoruu dan Yuka masih dapat mengerti apa yang dikatakan oleh mereka. Ini karena dunia lain tersebut memiliki sihir tersembunyi yang bernama Linguish, sihir ini akan membuat seseorang dapat mengetahui varian bahasa Inggris AS, British, dan medieval-style British. Karena Satoruu dan Yuka terlempar ke dunia lain itu, mereka langsung memiliki sihir Linguish.

Tak salah lagi, itulah alasan mereka dipanggil ke dunia ini. Legenda tentang tiga orang dari dunia lain yang akan bersedia menjadi penyelamat dunia ini. Namun, yang disebutkan oleh ratu adalah tiga orang, sedangkan yang terlempar ke dunia ini adalah Satoruu dan Yuka tanpa ada pihak ketiga.

"Huh? Benar tiga orang?" Satoruu terkejut dengan pernyataan ratu.

Ratu menegaskan kembali bahwa penyataan legenda tersebut memang benar tiga orang.

"Lantas siapa lagi satunya?" tanya Satoruu dengan heran.

Semuanya tidak memiliki ide, bahkan ratu mengatakan bahwa mereka berdua kemungkinan adalah yang pertama datang ke dunia ini. Satoruu melanjutkan pembicaraannya dengan menanyakan apa yang perlu diselamatkan dari dunia ini.

Mulai dari 1 tahun yang lalu, dunia dikagetkan dengan peristiwa yang menewaskan banyak orang hingga menghancurkan banyak desa. Peristiwa tersebut dinamakan "Death Wave of Blood Moon" (Gelombang Kematian Bulan Darah) karena peristiwa itu memunculkan bulan darah dan monster-monster secara bersamaan berulang kali tanpa diketahui waktu tibanya.

Masalahnya, Gelombang Kematian itu bukan disebabkan oleh fenomena yang disebut dengan gerhana bulan. Karena tidak ada fase lain yang terjadi, hanya bulan purnama yang tiba-tiba berubah menjadi bulan darah. Bulan darah itu juga muncul sekitar empat kali dalam 1 tahun ini, di desa yang berbeda-beda tentunya.

Lalu, ketiga orang dari dunia lain akan terpilih untuk menyelamatkan dunia ini dari Gelombang Kematian itu. Tak hanya mereka, empat orang yang terpilih di dunia ini juga akan ikut menyelamatkan dunia ini. Mereka akan disebut sebagai "Seven Saviors".

Setidaknya itulah yang dikatakan oleh ratu.

Satoruu melihat gadis kecil itu yang sedang memakan roti keduanya. Lalu, ia menanyakan nama gadis kecil itu. Dengan sedikit gagap, dia menjawab pertanyaan Satoruu. Namanya adalah Kaida Shelina, yang biasanya dipanggil Lina, berumur 12 tahun. Dia hanyalah seorang gadis polos dengan berambut merah apel dan bermata merah layaknya permata ruby.

Ilustrasi visual Kaida Shelina yang dibuat dari Picrew. Credit to the owner.

Dia tinggal di sebuah desa bernama "Fironne". Dia memang tinggal di desa Fironne, namun itu adalah desa, sedangkan ini adalah kota yang bernama Eveline. Yang berarti, dia meninggalkan desanya karena suatu alasan.

Ratu menjelaskan apa yang terjadi dengan desa Fironne.

1 tahun yang lalu, desa Fironne awalnya baik-baik saja. Tapi sebuah kebetulan, Gelombang Kematian itu muncul di desa Fironne. Hal ini mengakibatkan desa itu hancur parah hingga sama rata dengan tanah. Inilah sebabnya, beberapa orang di desa itu dievakuasikan ke tempat yang lebih aman.

Ngomong-ngomong, desa Fironne adalah desa yang memiliki penduduk ras half-demon. Ras half-demon adalah ras hasil perkawinan silang antara manusia dan demon. Tapi desa Fironne bukanlah sembarang desa half-demon, melainkan desa itu dihuni oleh ras fire half-demon, ras half-demon yang menguasai salah satu sihir elemental, yaitu api.

Beberapa ras half-demon dibagi lagi menjadi banyak kelompok, karena para peneliti dunia menemukan bahwa ras half-demon itu bisa menguasai salah satu sihir elemental seperti api, air, dan semacamnya. Di situlah manusia membagi mereka menjadi ras elemental, yaitu seperti fire half-demon, water half-demon, earth half-demon, wind half-demon, dan lain sebagainya.

Menguasai sudah pasti mengendalikan, tapi mengendalikan belum tentu menguasai. Pada kesimpulannya, ras half-demon itu masih bisa mengendalikan sihir lainnya, namun sihir yang telah dikuasai saat baru lahir, itulah yang terkuat.

Mendengar hal itu dari sang ratu membuat Satoruu ingin mengetahui apa saja yang ada di dunia ini.

Ratu melanjutkan ke topik yang baru. Kali ini, dia berbicara tentang sosok misterius, seorang pria yang hanya dikenal sebagai "Mysterious Savior" (Penyelamat Misterius).

Banyak cerita tentang tindakan heroiknya, selalu menukik untuk menyelamatkan orang yang tidak bersalah dari cengkeraman monster yang mengancam. Kepribadiannya yang penuh teka-teki telah memberinya namanya, karena ia akan menghilang ke dalam bayang-bayang begitu pertempuran dimenangkan, tidak meninggalkan apa-apa selain bayangan sekilas yang membuat para penonton bingung.

Bahkan sang ratu, dengan semua sumber daya dan kesatria yang ada di bawah komandonya, tidak dapat mengungkap identitas sebenarnya dari pahlawan yang sulit ditangkap ini. Seolah-olah ia berasal dari kedalaman dunia yang suram yang tidak tersentuh oleh cahaya, kebal terhadap mata yang menyelidiki orang-orang yang berusaha mengungkap rahasianya.

Waktu semakin berlalu untuk Satoruu, dan ia mendapati dirinya dibebani dengan tugas mendesak untuk menemukan rumah baru untuk dirinya sendiri, Yuka, dan Shelina. Masa depan mereka tergantung pada keseimbangan, menuntut tindakan segera.

Memahami keadaan mereka yang menyedihkan, sang ratu dengan anggun mengulurkan tawaran, sebuah rumah lapuk dan terbengkalai yang telah tidak dihuni selama setahun. Itu adalah tempat tinggal yang memiliki arti penting baginya, karena dulunya adalah tempat tinggalnya yang sederhana sebelum naik tahta. Berlokasi nyaman hanya 50 meter di selatan taman kota yang ramai, rumah itu akan memberi mereka tempat berlindung yang terlindung pada saat mereka membutuhkan.

Dalam pelukan malam yang tenang, ketika semua tampak tenang, misteri terselubung dunia muncul. Di tengah atap tempat tinggal yang sederhana, sosok misterius menemukan pijakan, membuat bayangan menjulang di atas cerobong asap yang disandarkannya.

Perlahan-lahan, bentuknya terurai, memperlihatkan seorang pria yang dikaburkan oleh kegelapan malam yang pekat. Hanya siluet yang terlihat, saat cahaya bulan yang lemah berjuang untuk menembus kain kafan dan membelai kota dengan pendaran lembut.

Suara kebisingan statis bergema dari alat yang menempel di telinganya, bukti yang mengecewakan tentang tidak adanya sinyal sama sekali.

"Jadi, ini benar-benar dunia lain," gumamnya, suaranya mengandung campuran rasa heran dan keyakinan.

"Lia, meski kau hanyalah robot, di mana pun aku berada, semoga doamu bisa membimbingku. Aku pasti akan kembali ke dunia kita." Ia bersumpah, pandangannya naik ke bintang-bintang yang bertebaran di atas kanvas malam.

***

Keesokan harinya, Satoruu berniat untuk melatih mereka berpedang, sesuai dengan janjinya kepada Yuka. Akan tetapi ia membutuhkan pedang baru untuk mereka. Beruntungnya, Shelina tahu suatu tempat ahli besi yang bisa menawarkan pedang-pedang bagus. Dengan begitu, mereka pergi ke tempat ahli besi itu yang tak jauh dari rumah mereka.

Kedua ahli besi menyambut mereka, bersedia akan permintaan dari mereka. Salah satu ahli besi terlihat tua dengan janggut di dagunya, yang satunya lagi adalah perempuan muda yang mungkin seumuran Satoruu, rambutnya cokelat dengan kuncir kuda dan bajunya yang minimalis sebagai cara yang efektif untuk ahli besi dalam mengerjakan tugasnya.

Keduanya tampak tidak mengenali mereka dan mengira mereka adalah orang baru. Tebakan mereka benar, lalu Satoruu mengatakan mereka adalah orang yang terlempar ke dunia ini, kecuali Shelina.

Saat ia mengatakan itu semua, ahli besi yang perempuan itu berkenalan dengannya. Namanya adalah Lea de Viona, sang ahli besi perempuan yang pertama kali dijumpai di sini.

Ilustrasi visual Lea de Viona yang dibuat dari Picrew. Credit to the owner.

Lalu ahli besi satunya adalah Vendeno, ayahnya. Keduanya memberi mereka diskon gratis 100% untuk pembelian pertama. Dengan begitu, Satoruu meminta pedang untuk Yuka dan Shelina.

"Apa kalian ingin berlatih?" tanya Viona.

Dengan permintaan Satoruu itu, sudah pasti bisa ditebak. Ia akan melatih Yuka dan Shelina berpedang. Tapi tak hanya di situ saja, Viona menawarkan dirinya untuk membantu melatih mereka berdua. Dengan begitu, Satoruu melatih mereka bersama dengan Viona di tempat pelatihan pedang yang tidak jauh dari sana, tepatnya di arah barat.

Berbicara soal pelatihan, pedang yang berada di tempat pelatihan akan mendapatkan sihir khusus pelatihan, yaitu Training Sword Magic. Sihir ini akan membuat pedang mereka menjadi tidak akan bisa melukai orang lain karena tajamnya itu. Setidaknya itulah yang dikatakan oleh Viona.

Saat mereka telah sampai di lapangan latihannya, Satoruu memperkenalkan kepada mereka trik berpedang bebas yang bisa melumpuhkan lawan dengan mudah.

Trik ini ia beri nama "Trik Tipuan Punggung" karena teknik ini bisa menipu musuh dengan gerakannya.

Satoruu mendemonstrasikan gerakan pertama, yaitu menghela nafas, tenang, dan siap dengan kuda-kuda. Lalu kedua, tidak perlu menyerang duluan dan perhatikan gerakan lawan. Ia melihat Viona dengan saksama.

Saat Viona menyerang, Satoruu mendemonstrasikan gerakan ketiga, yaitu hindari serangan lawan dengan cara menyelaraskan waktu saat lawan menyerang.

Keempat, tangkis serangan lawan jika lawan menyerang lagi. Dengan tenang, ia memblokir serangan Viona.

Lalu kelima, tangkislah lagi serangan lawan tapi dengan sedikit menghindar agar lawan terkecoh. Begitulah caranya saat melawan Viona yang lagi-lagi menyerang.

Saat Viona telah termakan jebakan kecohan Satoruu, di situlah ia mendemonstrasikan gerakan keenam atau yang terakhir, yaitu menebas lawan di bagian punggungnya.

Viona tersungkur ke tanah setelah menerima serangan Satoruu. Viona sedikit terkejut dan memujinya, karena seumur-umurnya, Viona tidak pernah menemukan teknik yang seperti itu.

Viona menanyakan kenapa Satoruu bisa menggunakan trik itu. Lalu ia menjelaskan semuanya.

Viona menyerang dengan gaya dorong. Hal ini memungkinkan Satoruu untuk menggunakan sedikit gaya dorong juga untuk menangkis.

Jika tangkisan diberi sedikit hindaran, yaitu berupa bergesernya ujung pedang ke belakang beserta tubuhnya ke tempat yang berlawanan dari ujung pedang, yang tergantung di mana ujung pedangnya berada, Satoruu memilih kanan sedangkan ujung pedangnya berada di kiri, maka berarti Viona masih mendorong pedangnya lalu membuatnya tergeser ke kiri belakang Satoruu.

Ini menggunakan gaya gesek antara kedua pedang, di mana pedang Satoruu akan menggeser ke belakang pada ujung pedang karena tindakan hindaran itu, lalu Satoruu melangkah ke kanan depan untuk melepaskan tindakan hindaran, sedangkan Viona tetap mendorong dan tidak mengetahui pedang Satoruu yang bergeser.

Ini karena gaya gesek dalam hal ini akan tergantung pada permukaan pedang dan gaya dorong yang digunakan, yang di mana pedang Viona tergeser ke ujung pedang Satoruu karena pedangnya tetap mendorong ke depan, sedangkan jika dari sudut pandang Viona, yang paling di depan adalah ujung pedang Satoruu.

Itulah sebabnya Satoruu bisa melancarkan trik itu dengan mudah. Semua itu ada pada gerakan kelima, di mana ia beri nama "dorongan dan pergeseran pedang musuh" untuk dampaknya dan "sedikit penghindaran pada tangkisan" untuk cara awalnya.

Latihan itu dilanjutkan dengan Yuka dan Shelina yang mempraktekkan teknik dasar pedang.

Setelah selesai latihan, mereka pulang ke rumah Satoruu, sedangkan Viona ke rumahnya sendiri.

Saat mereka dalam perjalanan pulang, manusia berkepala banteng yang berkemungkinan adalah minotaur datang dari arah taman kota dan ingin menyerang Yuka. Dengan cekatan, Satoruu melindungi Yuka dengan cara menangkis serangan dari minotaur itu.

Namun, tak lama setelah Satoruu menangkis serangan minotaur itu, seorang pria dengan misterius menusuk minotaur itu dari arah kiri sehingga mengakibatkan minotaur itu mati hanya dengan sekali tusukan dari sihirnya. Sihirnya itu hitam kelam, memungkinkan sihirnya itu adalah sihir kegelapan. Lalu pria itu datang dengan cepat dan menumbangkan minotaur itu.

Berpakaian serta berjubah hitam, pria itu bisa melumpuhkan minotaur yang berbadan kekar seperti binaragawan hanya dalam sekali serang. Satoruu mendengar kabar bahwa pria itu adalah si penyelamat misterius, sama seperti yang ratu bicarakan kemarin.

"Apa dia itu salah satu dari tiga orang itu?" batin Satoruu penasaran dengannya.

Saat Satoruu ingin mendekati pria misterius itu, langkahnya terhenti saat melihat pancaran merah dari kepala pria itu. Saking gelapnya ia, Satoruu tidak bisa melihat wajahnya kecuali pancaran merah itu yang kemungkinan adalah matanya.

Tanpa sepatah kata pun, pria itu menghilang dalam kabut gelap dan meninggalkan mayat Minotaur itu.

"Siapa dia?"

~Bersambung~