Chereads / hope : for me / Chapter 1 - Akhir untuk awal

hope : for me

Allstar29
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 916
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Akhir untuk awal

Raditya tidak tau, mengapa orang yang dia sebut orang tua rela memberi luka pada anaknya hanya karena dia menangis. Dia tak tau mengapa orang tua yang membesarkannya begitu membencinya.

Ia tak tau sampai hari ini, tanggal 24 april. 5 hari lagi dari hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun.

" Kau tau kehadiranmu membuatku muak, Kau anak yang tak ku harapkan kehadirannya. Kau yang selalu mengingatkan ku, akan wanita sialan yang sudah berani masuk dalam keluargaku"

kata yang keluar dari wanita yang dia anggap sebagai bundanya. Yang memeluk anak anaknya dengan hangat kecuali dirinya. Yang memanjakan anak anaknya kecuali dirinya. Ah, sekarang radit mengerti mengapa ketika dia menyebutnya bunda dan meminta pelukannya. yang dia dapat adalah makian.

"Aku menerimamu hanya karena ibu mertuaku memintamu untuk tinggal disini. Sekarang, kau buat orang yang menyayangi mu masuk kerumah sakit hanya untuk menyiapkan hari ulang tahunmu yang sia sia itu" lanjutnya tanpa melihat radit yang sudah mati matian menahan air matanya.

"Sayang, sudah. Ini dirumah sakit, tidak baik membuat keributan disini"

Radit melihat ayahnya disamping sang bunda. Mencoba menenangkan bundanya, lalu melihatnya dengan tatapan seolah radit adalah benda mati.

Dulu radit tak tau, kenapa Ayahnya selalu memberinya tatapan seperti itu, tapi sekarang radit tau, dirinya tidak lebih hanya benda tidak penting yang bisa kapan saja di buang.

Sekarang radit mengerti mengapa setiap kali dirinya lebih unggul dari kakak kakaknya ayahnya selalu memukulnya. Siapa orang tua yang mau anaknya lebih rendah dari apa yang dianggapnya hama ini.

"Raditya. Sekarang kemasi semua barangmu dari rumah saya. Menjauhlah dari keluargaku. Mulai sekarang anda bukan lagi bagian dari ranjaya"

Ini pertama kalinya ayahnya yang dia sayangi memanggil namanya. Tapi dia merasa sakit bukan bahagia yang diharapkan di hatinya.

Radit melihat ke arah ayahnya yang kini memeluk sang bunda tanpa melihatnya. Lalu kearah sang abang dan kakaknya yang tersenyum sarkastik melihatnya.

Melihat ini raditya membungkukan badannya kepada mereka. Memberi maaf dan salam perpisahan.

"Kalau begitu... A-ayah, bunda, abang, kakak. Radit mohon maaf telah membuat kalian harus muak dengan kehadiran radit, radit janji akan menjauh, M-menjauh dari kalian" 'menjauh sampai kalian tidak menemukan anak yang membuat kalian sakit'

Radit menegakan tubuhnya, merapihkan pakaiannya, dan tersenyum. Senyum kesakitan yang belum pernah keluarganya lihat.

"Semoga, setelah ini kalian... Selalu bahagia, selamat tinggal. ayah, bunda, abang, kaka. Radit amat menyayangi kalian"

Setelahnya radit membalikan badan tak ingin keluarganya melihat dia menangis, meski dia tau, mereka tidak akan peduli.

[Hope : For me]

Radit tidak pergi kearah mansion keluarga ranjaya. Dia tidak ingin pergi ke tempat yang penuh dengan kenangan akan keluarganya.

Radit berada di jalan, entah radit tak tau akan kemana. Yang pasti tidak ke mansion.

Ketika radit melihat jalanan yang penuh akan kendaraan berlalu lalang, radit melihat anak kecil berlari mengejar balon udara mainan yang pas dari pegangan tangan anak tersebut.

Dan saat anak itu akan melewati jalan raya, radit bisa melihat ada mini bus dengan kecepatan tinggi, radit tanpa pikir panjang langsung berlari menuju gadis tersebut. sepertinya supir tersebut juga mencoba menginjak rem tapi sudah terlambat, saat radit merasakan dirinya terhempas ketika berhasil mendorong gadis itu.

Yang radit rasakan hanya rasa sakit yang hampa dan suara - suara yang mendengung. Sekarang radit pikir dirinya bisa istirahat tanpa terbangun lagi.

[Hope : for me]

Namum Saat Radit terbangun lagi, yang dia lihat adalah Langit langit putih dengan sarang laba - laba.

Lalu tak lama suara pintu terbuka membuat radit mengalihkan pandangannya kepada suara tersebut.

"Sekarang, Bajingan. Hukumanmu sudah selesai, Keluar dan jangan membuat masalah"

Suara yang begitu dingin ini, membuat radit sadar dirinya tidak di neraka tapi berada di tempat dimana dia tak tau.