Kata-kata pria itu membuat Shen Ruojing terdiam sejenak. "Apa maksud kamu? Kamu bukan Song Chen? Lalu siapa kamu?"
Pria itu menggelengkan kepalanya. "Saya tidak bisa mengingat siapa saya, tapi saya tahu bahwa kamu adalah orang penting bagi saya."
Menyaksikan ekspresi seriusnya, Shen Ruojing tidak bisa tidak menghela napas. Dia menundukkan pandangannya dan tiba-tiba mendengar suara pria itu lagi. "Apakah kamu marah?"
Shen Ruojing memandangnya dengan kebingungan. Pria itu melanjutkan, "Saya minta maaf telah diam-diam melacak telepon kamu, tapi saat saya terbangun, saya takut tidak akan bisa menemukan kamu jika kamu pergi. Saya tidak tahu mengapa saya melakukan hal seperti itu. Saya merasa hilang, seperti berjalan sendiri dalam kegelapan tanpa cahaya. Kamu adalah orang pertama yang saya lihat saat saya membuka mata, jadi di dunia ini, saya hanya percaya kepada kamu."