Selama beberapa waktu, Shen Ruojing merasa seolah-olah dia berada dalam mimpi.
Sebuah lembaran kaca tipis memisahkan dia dengan pria tersebut. Shen Ruojing hampir tidak bisa mendengar apa yang dia katakan dengan jelas, sehingga dia hanya bisa menangkap beberapa kata dari bentuk bibirnya. Hal ini membuatnya merasa seolah dia sedang bermimpi.
Pria itu masih memiliki kepemudaannya dari enam tahun yang lalu, dan ekspresinya tampak seperti pria yang mirip anak anjing yang pernah dia temui di masa lalu!
Hal tersebut malah membuatnya merasa seolah dia telah kembali ke masa lalu.
Tidak bisa membantu dirinya sendiri, Shen Ruojing teringat saat dia di luar negeri dan bertemu Chu Cichen. Setelah dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya, dia kembali ke negara ini. Saat itu, malam hari juga seperti malam ini. Dia duduk di sebuah tempat kopi sambil minum kopi.
Dia menundukkan matanya dan memikirkan pemuda yang telah dia jatuh cinta ketika dia di luar negeri.