Yun Yiheng memandanginya dan tidak lagi berbicara, tetapi wajahnya dipenuhi dengan sikap mengejek.
Sikap acuh tak acuhnya membuat Gendut semakin marah. Jadi, dia berbalik dan pergi, mengikuti Wen Yuyi dan yang lainnya menuju venue.
Grup band kesepuluh sudah tampil. Karena itu, seorang anggota staf mendekat dan melihat Yun Yiheng. "Murid Yun, kamu dijadwalkan untuk tampil yang keenam belas. Kamu harus menuju ke venue sekarang."
"Baik."
Yun Yiheng berdiri dan secara naluriah mengambil kecapinya.
Tetapi tepat saat jari-jarinya menyentuh kecapi, ia segera menarik tangannya kembali.
Gerakannya sedikit membeku saat wajahnya menjadi gelap.
Dia menatap tangannya. Ada saat dimana dia meragukan apakah tindakannya yang impulsif tadi adalah hal yang baik atau buruk... Karena dia tahu bahwa dia mungkin tidak akan sanggup bermain sepanjang lagu secara utuh.
Dia menurunkan kelopak matanya, dan saat dia sedang merenung, tas kecapinya diambil oleh tangan yang putih dan ramping.
