Setelah Chu Cichen keluar, dia langsung masuk mobil. "Berangkat."
Otot duduk di kursi pengemudi dan bertanya dengan ragu, "Haruskah saya menunggu Miss Shen?"
Dia melihat bahwa Shen Ruojing telah mengikuti mereka keluar lebih awal.
Chu Cichen menegangkan dagunya. Tapi sebelum dia bisa menjawab, suara mendengung terdengar. Dia berpaling dan melihat Shen Ruojing mengendarai motor melintas cepat di dekat mereka. Dia bahkan tidak sempat memakai helmnya.
Dia langsung merobek sisi gaun birunya, memperlihatkan kaki yang putih dan ramping. Saat motornya melintas, gaunnya berkibar di angin, memancarkan keindahan yang liar.
"..." Otot diam-diam menghidupkan mobil dan mengikuti Shen Ruojing dari belakang.
Jalan-jalan di Kota Laut tidak ramai pada saat itu, sehingga Otot bisa mengejar Shen Ruojing tidak peduli seberapa cepat dia mengendarai. Mereka kemudian sampai di Residensi Shen hampir bersamaan.
Begitu Shen Ruojing memarkir, dia langsung turun.