Pandangan Chu Cichen tiba-tiba menjadi tajam.
Fang Panxia merasakan detak jantungnya berdebar kencang karena dipandangi oleh Chu Cichen.
Sangat jarang bagi Chu Cichen untuk kehilangan kesabaran. Pada dasarnya, dia adalah orang yang memiliki kendali yang baik atas emosinya. Namun, auranya sangat kuat dan tak seorang pun berani menantangnya.
Karena itulah, ini adalah pertama kalinya dia melihat Chu Cichen marah.
Saat ini, dia merasa seolah-olah kakinya bukan miliknya. Tubuhnya tanpa sadar mulai gemetar.
Untunglah, Chu Cichen menarik pandangannya seolah-olah dia tidak mau repot bahkan sekadar meliriknya. Dia langsung berjalan pergi dan baru setelah itu Fang Panxia bisa mengendalikan tubuhnya lagi.
Dia terengah-engah dan segera mengikuti di belakang Chu Cichen.
Saat itu, keduanya melihat Lu Cheng.
Lu Cheng kebetulan membawa Li Dongzhe. Ketika dia melihat Chu Cichen, keduanya menghentikan langkah mereka.