Suara gadis itu sangat lembut dan pelan.
Namun, hal itu membuat Chu Cimo terkesima.
Ia tak bisa menahan diri untu menarik napas.
Dan mendengarkan dengan saksama.
Suara gadis itu terdengar sangat akrab, agak menyamai suara gadis itu dulu... tapi sedikit lebih rendah.
Chu Cimo memberi semangat padanya. "Lihat, kamu bisa bernyanyi. Ayo, nyanyi lebih keras sedikit..."
Setelah mendengar ini, ia akhirnya tidak merasa takut lagi. Maka, ia mengangguk dan akan menyanyi lebih keras kali ini...
Namun, baru saja ia menyanyikan satu kata ketika pintu darurat kembali dibuka. Yan Zijing masuk. "Pak Chu, maaf Shanshan sepertinya ada masalah. Saya akan membawanya pulang."
Chu Cimo mengerutkan kening. "Pulang?"
"Ah, iya."
Yan Zijing merasa sedikit cemburu ketika melihat Chu Cimo memperhatikan Bai Shanshan. Ia lalu tersenyum dan berkata, "Saya lupa menyebutkan. Shanshan adalah adik ipar saya."
Chu Cimo bertambah terkejut. "Dia sudah menikah?"
