Ejekannya, ditambah dengan ekspresi tidak ramahnya saat ini, sungguh menjijikkan.
Qiao Lian meluruskan posturnya, membalas dengan tajam dan berbalik untuk menatap Qiao Yiyi.
Ekspresi keras dan sikap menguasainya membuat pupil Qiao Yiyi segera mengecil.
Qiao Lian mengangkat tangannya dan mendorong tangan Qiao Yiyi dari bahunya. Sambil mengangkat bibirnya membentuk setengah senyum, dia berkata, "Benar, aku ini."
Qiao Yiyi mengerutkan kening dan menatap Qiao Lian.
Dia lebih tua sebulan dari Qiao Lian.
Mereka telah bersekolah bersama dan pada waktu itu, orang-orang sering membandingkan mereka.
Qiao Lian pandai dalam pelajaran, cantik, dan bahkan lebih jago bermain game daripada Qiao Yiyi.
Karena itu, pada waktu itu, dia begitu iri pada Qiao Lian hingga ingin menggoreskan wajahnya hingga hancur.
Mereka bilang, seorang gadis berubah sangat signifikan dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Saat mereka muda, dia tak sebaik Qiao Lian, tetapi sekarang dia telah menjadi sangat cantik.
