Dia seolah-olah tiba-tiba menyadari sesuatu sebelum ia menyelesaikan perkataannya. Pupil matanya menyusut saat ia segera berkata, "Ini untukku."
Ia menaruh sumpitnya di atas meja, berjalan ke Tante Li dan mengambil paket ekspres dari tangannya. "Aku akan melihat isinya."
Kemudian ia beranjak ke lantai atas.
Qiao Lian menundukkan pandangannya saat ia menyaksikan sosoknya menghilang ke lantai atas.
Apa yang salah dengan Shen Liangchuan?
-
Dengan membawa paket ekspres, dia berjalan naik ke lantai atas.
Dia masuk ke ruang studi dan membuka surat dengan menggunakan sepasang gunting. Dari dalam amplop itu, dia mengeluarkan sebuah kartu.
Pada kartu itu, tertulis kata yang sama: [Chuan Zi, bagaimana kabarmu?]
Chuan Zi.
Dia lagi.
Pahlawan Jiwa.
Shen Liangchuan meremas matanya dengan sakit.
Kecemasan yang dia rasakan di hatinya membawa rasa suspense yang tumbuh, yang membuatnya ingin meledak.
Tiga hari tanpa tidur pasti akan menjadi siksaan bagi siapa saja.
