Migrain yang Linda alami akibat berjam-jam menengadah laptop, membuatnya mulai pusing tujuh keliling. Belum lagi hampir setengah jam ia mencari tahu metodologi penelitian pada bab 3. Ia terjebak! Sungguh menjengkelkan ketika tengah asyik membaca sederet teori menarik yang sudah ia cantumkan pada bab 2, lalu tiba-tiba seperti penulis yang mengalami writer's block, ia bingung bagaimana harus mengakhiri bab 3. Rasanya seperti kabel-kabel di otak sedang mengalami kerusakan. Perasaan tadi ia lancar jaya sampai bendera perangpun berkibar, tetapi tiba-tiba otaknya jadi buntu, tidak tahu metode apa yang akan dipakai. Seandainya ia sama seperti mi burung dara, pasti otak encernya nyambung terus, nggak putus-putus.
Masih belum menyerah pada reaksi tubuhnya yang meminta beristirahat sejenak, ia tetap lanjut mencari informasi di internet. Matanya menyipit sambil memperbaiki kacamata yang merosot, ketika ia membaca sebuah artikel menarik dan tepat sasaran. Didapatinyalah tujuan penelitian yang hampir sama dengan yang ia cantumkan, kemudian bergeser ke bawah, ia menemukan contoh jenis penelitian. "Research and Development, yah?" Ia bermonolog sambil menggali informasi lebih jelas mengenai jenis penelitian tersebut. "I got it!" pekiknya senang setelah memahami apa yang harus diketik selanjutnya.
Sambil asyik mengetik sekelompok ide semrawut yang berhasil ia rampung serapi mungkin, gawainya berdering tanda ada yang menelepon. Malas juga ia terima panggilan di saat sedang sibuk-sibuknya. Apalagi nomor baru yang menghubungi, berat sekali untuk ia terima. Entahlah, Linda selalu berdebar tak normal tiap kali ditelepon nomor asing. Dan memang pada akhirnya ia tidak menerima panggilan tersebut, bahkan pada panggilan yang kedua, ketiga dan seterusnya.
Merasa hidupnya tenang karena beberapa menit telah berlalu, dan tidak ada nomor baru lagi yang menelepon, ia pun mengaktifkan data seluler, dengan tujuan mengirimkan file proposal yang masih setengah jadi pada Yusniar. Jangan salah paham dulu, tadi Linda sudah sempat berbagi kabar dengan client-nya itu, dan ia diminta untuk mengirimkan setengah proposal yang sudah diketik. Niat hati segera mengirim file proposal, Linda malah tergelitik membaca sederet chat WhatsApp dari nomor asing. Nomor yang tadi? pikirnya seraya mengingat lagi nomor yang beberapa kali meneleponnya, tetapi tidak diangkat. Segera dibukanya chat dari pemilik kontak WhatsApp dengan foto profil salah satu karakter utama dalam serial animasi televisi Amerika bernama Aang itu, dan ia langsung tercengang.
08126496xxxx:
Hai, lo buka jasa joki
proposal skripsi?
19.07 PM
Angkat dulu dong telponnya.
19.10 PM
Nanti kalo udah aktif WA,
langsung dibales, yah.
Gue tunggu nih.
19.15 PM
Linda melirik jam digital, rupanya sudah 30 menit berlalu semenjak chat terakhir dari nomor tersebut. Ia hendak mengetikkan balasan, tetapi chat masuk dari nomor yang sama sudah lebih dulu muncul.
08126496xxxx:
Akhirnya aktif juga.
19.46 PM
Cepat-cepat Linda membalas.
You:
Selamat malam, maaf baru aktif.
Tadi lagi sibuk ngerjain proposal soalnya.
19.47 PM ✔️✔️
Teringat kalau ia belum mengirimkan file proposal Yusniar, ia langsung beralih ke riwayat chat-nya bersama Yusniar, dan mengirimkan file yang dimaksud. Kembali lagi ke chat sebelumnya, rupanya sudah ada balasan chat dari nomor asing tadi.
08126496xxxx:
Oke.
Sebelumnya kenalin,
gue Panji, anak akuntansi
di kampus yang sama kayak lo.
19.49 PM
You:
Oke, Panji. Ada yang bisa dibantu?
19.49 ✔️✔️
08126496xxxx:
Gue nggak sengaja liat story
WA-nya Putri soal temannya
yang buka jasa bikin proposal.
Jadi bener, nggak, nih?
19.50 PM.
You:
Iya bener. Kamu butuh jasa aku?
19.51 PM ✔️✔️
08126496xxxx:
Kebetulan banget lagi butuh,
udah mepet, nih, ditagih
dospem mulu.
19.52 PM
Lah, malah curhat, batin Linda.
You:
Udah punya judul yang di-acc
sama dospem? Kalau ada, boleh
kirim ke aku.
19.52 PM ✔️✔️
08126496xxxx:
Ada. Bentar gue terusin.
19.53 PM.
Tak lama kemudian, laki-laki bernama Panji itu mengirimkan judul proposalnya.
Eh? Linda belum selesai men-download file tersebut, tetapi sudah lebih dulu dihapus oleh pihak yang mengirim. Ia ingin bertanya sebelum pesan lagi-lagi muncul dari Panji.
08126496xxxx:
Lo bisa dipercaya, nggak?
Jangan-jangan nanti lo malah
nyolong judul ini, terus dibikin
proposal dan jual.
19.57 PM.
Perempuan itu mengembuskan napas panjang membaca chat sarkas tersebut. Menjual judul milik orang lain katanya? Apaan-apaan dia? Memangnya Linda tukang kibul? Ayolah, dia juga manusia bermoral yang ingin cari uang tanpa membodohi siapapun. Ia dididik sampai sebesar ini dengan norma yang ketat dari ibunya. Mana mungkin ia berniat menipu orang demi kepentingan sendiri?
Akhirnya dengan berat hati, ia membalas.
You:
Emangnya aku punya tampang
tukang kibul? Mana ada niatku
buat jual judul milik kamu.
19.59 PM ✔️✔️
08126496xxxx:
Emang mana tampang lo?
Foto profil aja nggak ada,
centang birunya mati, terus
terakhir dilihat juga nggak ada.
20.00 PM
Kalau bisa menolak, sudah dari awal Linda menolak manusia sejenis Panji. Namun karena ia butuh uang, maka tak ada cara lain, selain meyakinkan Panji kalau ia memang murni hanya akan menyusun proposal sesuai permintaan client. Maka dari itu, Linda tidak akan menyerah melawan bisik-bisik roh halus hatinya yang gatal sekali menjambak rambut Panji. Tapi dia punya rambut, nggak, sih? Jangan-jangan gundul.
You:
Aku nggak bohong loh. Aku
benar-benar niatnya cuma
mau bantu biar kamu sama aku
sama-sama untung. Coba tanya ke Putri.
20.02 PM ✔️✔️
08126496xxxx:
Ya udah, kalo gitu besok ada waktu, nggak? Pasti, ada, 'kan? Secara besok hari sabtu. Gimana kalo kita ketemu biar gue percaya?
20.03 PM
Ada yang sudah tahu kalau Linda paling malas ketemu orang baru? Rasanya ia bisa hilang tenaga saat itu juga. Kalau dengan Sri dan Putri, ia sudah sangat terbiasa, meskipun berjam-jam nongkrong bersama dua temannya itu. Namun berbeda lagi kalau ia akan bertemu orang baru, apalagi laki-laki, malas sekali rasanya.
08126496xxxx:
Gimana? bisa, nggak?
20.05 PM.
Sambil berdecak, Linda akhirnya membalas.
You:
Ya udah. Jam berapa dan di mana?
20.06 PM ✔️✔️
08126496xxxx:
Jam 2 siang bisa? Di kafe aja, nanti gue kirim lokasinya yang deket kampus biar adil.
20.07 PM
You:
Ok.
20.07 PM ✔️✔️
08126496xxxx:
Jangan telat. Gue nggak suka
orang yang nggak disiplin.
20.09 PM
"Iya, bawel!"
Linda penasaran, orang seperti apa yang akan ia temui besok.
"Disiplin? Pede banget ngomongin disiplin padahal sendirinya nggak ada niat nyusun proposal sendiri!" Ia mencibir seolah ada orang yang mendengar. Tak lupa juga disimpannya kontak Panji dengan nama 'Panji Akuntansi'.
TO BE CONTINUED ....