''Hei sini nak!. Mau pergi kemana?", teriak nyokap gw yang sontak membuat kaget akan panggilan ditimpa oleh pertanyaan yang sudah menjadi makanan sehari - hari gw.
"biasa mah mau kerumah si Agus buat ngrjain tugas," dengan wajah yang agak sebal karna nyokap gw selalu menanyakan setiap gw ingin pergi dari rumah.
"eh tunggu dulu mending bantu mamah dulu dong. pergi kewarung sono beliin terigu 1 kg ", ujarnya sambil memcuci piring.
"mah tapi ini penting loh buat ngerjain tugas sekolah,"ujar gw dengan alasan receh seperti itu.
"ya elah bentar doang juga sono beli dulu!"tegasnya,
lalu aku mengalah dan pergi untuk membelikan nyokap gw terigu, lalu langsung kembali kerumah setal membeli terigu.
"mah, nih terigunya ya. udh kan mah? gak ada lagi kan? yaudh mah ya aku pergi dadah" dan membelikannya sambil menghampiri nyokap, gw cium tangannya dan pergi "Assalamualaikum" sambil lari tak karuan tanpa memperdulikan ade gw yang memanggil gw. "Waalaikum salam" gumam nya.
Gw pergi tanpa menggunakan motor butut kesayangan, ya karna rumah yang gw tuju gak jauh dari rumah gw. Gw berjalan diiringi lagu yang di nyalakan dari hp, untuk menghibur dan menemani gw dalam perjalanan yang singkat. Ketika asik gw berjalan, tak sengaja gw menabrak seorang gadis yang tak gw kenali.
"Aduh" sontak gw dan gadis itu bersamaan berkata itu. "hei, liat tuh pake mata!. Mana mata lu?ilang ya?" sontak gw tertawa tidak suka terhadapnya.
"aduh. dih, kamu tuh yang enggak punya mata. Dari tadi aja aku lewat sini, tuh sono jalan gede" jawabnya sambil meringis kesakitan.
"yah dasar cewe selalu pengen menang," ujarku terhadapnya yang dibalas olehnya "emang iya hahaha, baru sadar kamu?, dahlah aku mau pergi dulu" jawabnya dengan ringan sambil melenggang pergi.
"Woy, minimal minta maaf lah " teriakan yang diacuhkan oleh gadis itu.
Gw melanjutkan perjalanan gw menuju rumah Agus dan tak bisa berhenti memikirkan apa yang telah terjadi. Lalu gw lebih memilih istirahat dibawah pohon dan mengkhayal menjadi orang sukses dimasa depan. Lamuman itu pun akhirnya pudar ketika gw dikejutkan oleh sahabat cewe gw.
"ayo napain lo!!" dengan datang tiba tiba mengagetkan gw yang dari tadi santai sembari mengkhayal.
"ih ngapain sih lo! ngagetin gw doang kerjaan lu ya?yang lain ada?" tanya gw sambil tekaget - kaget dan kesal karna dikagetkan olehnya.
"lagian lu galau mulu kerjaannya. mang napa lagi sih?" katanya sambil menertawakan gw tanpa ada rasa bersalah.
"eh lu liat nih" sambil ia menghampiri dan duduk disamping gw sambil menunjukan sebuah kertas penuh dengan tinta warna warni
"hai sahabatku, kan adalah teman abadiku, kau ada diantara kesedihan dan kesenanganku, kita selalu bersama apapun keadaanya, sungguh jika sebuah ombak menderba akan kuhalangi ia membawamu pergi dariku dan ketika sinar matahari menyerangmu, aku taham dengan derbaan jiwa dan hatiku supaya kau dapat bertahan dan menetap disisiku. Oh sahabatku ingatlah satu hal dari ku. Jika kamu jatuh jangan takut untuk berdiri dan jika kamu benar jangan takut membenarkan sesuatu yang memfitnahmu dan jangan takut menceritakan apapun kepadaku karna itulah gunanya sahabat. inti dariku adalah dimanapun kau berada pasti aku akan menemanimu sebagai sahabat :) "Â
Lalu setelah gw baca dia menutupnya dan memberikannya kepada gw "nih buat lu. biar lu klu galau atau apapun itu gw akan ada selalu menemanimu dan gw siap jadi tempat cerita elu ya, jangan lupa gw" katanya yang membuat aku tercengang.
baru kali ini dia seperti itu sambil menepuk pundak gw, dia pergi. "eh lu mau kemana cepet - cepet amat sih. sini dulu!" ujarku kepadanya. "maaf gw ada urusan ya, gw harus pergi sekarang. dadah bestie" dia pergi sampil melambaikan tangannya yang gercap aku balas dengan lambaialn tangannya.
"Ya Allah, gw beruntung banget punya temen kek dia. tolong eratkan persahabatan kami ya Allah" gumamku dalam hati.
Gw berdiri dan melanjutkan perjalanan menuju rumah agus sambil melihat pemandangan yang tak kalah hebatnya sambil mendengar lagu - laguku .Setelah 10 menit perjalanan, gw sampai dirumah si Agus. Belum genap gw mengetuk pintu sebuah teriakan terdengar menggelegar.
"eh kamu, rian kan?" sambil tergesa - gesa ia menghampiri. "loh kok lu tau nama gw sih?" tanya gw yang kebingungan mengapa ia bisa tahu nama dirinya.
"ya iyalah aku tahu, nih punya kamukan?". Ia menyodorkan sebuah dompet warna coklat dan jelas itu punys gw sambil tersentum manis yan tak ada obatnya.
"eh kok di elu sih?lu ngambil ya? " tanya gw sambil memastikan isi yang ada didalamnya.
"enak aja kamu, aku juga punya uang kali!" ujarnya yang tak terima disebut seperti itu sambil menginjak kaki gw dengan kaki mungilnya yang nyatanya tak ada rasa sakit sedikitpun.
"aduh aduh sakit!!!" gw berpura - pura mengeluh kesakitan sambil memegang kaki kiriku yang diinjaknya.
"rasain tuh sakit kan!?jangan berurusan sama aku makannnya" jawabnya dengan keangkuhannya yang mengira berhasil menyakiti gw.
"hahaha, mana ada sakitnya" jawabku sambil tertawa terbahak - bahak. "ih dasar. gak tau berterimakasih kamu!. yaudh deh aku pergi aja" katanya sambil mengungkapkan kekesalan di ukiran wajahnya.
"yaudh sono pergi hus! hus!" denga entengnya gw menjawab dengan menggerakan tangan yang menandakan mengusirnya.
"ih ngusir - ngusir kamu kek gitu lagi emang kamu pikir aku apa?" tegasnya tak terima.
"ih rewel banget jadi orang sono cabut lu! mager gw dengerin elu" kesal gw karnanya.
aku melihat dari belakang dia pergi dan lama lama menghilang dari bumi. Eh maksudnya dari pandangan gw.
Setelah kepergiannya gw langsung mengetuk pintu tok tok tok
"Assalamualaikum gus gus gw nih rian" kata gw sambil menunggu dia keluar.
"Waalakumsalam, eh rian gma kabarnya nih?masuk masuk" jawabnya dengan mempersilahkan gw masuk. Gw langsung duduk disofa tanpa suruhan kawan gw.
"bentar lu mau minum apa nih?" tanyanya,
yang langsung gw jawab "dah apa aja dah yang penting minum".
Dia pergi untuk mengambilkan air untuk gw "nih minum dah" ujarnya.
Langsung gw meminumnya. "oh ya tau gak lu yan ada tetangga gw loh, cewe cakep lagi namanya Aiyla Baseema" ujarnya yang tak dipublish olehku.
"eh beneran tau sumpah dia tuh pendek, imut,cantik pula, gw pen dapetin dia nih". ujarnya yang tidak gw hirauin lagi.
"mirip banget sama yang gw tabrak pas itu dah, akh bodo amat gak peduli gw. dan enggak bakal juga gw suka ama dia" gumamnya.