Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Sōshitsu to ai to nazo no i sekai'

🇮🇩Yoshiko_Tanaka
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - I Falling into an Isekai Worldainto an Isekai World

Dalam kegelapan yang mendalam, tanpa tanda-tanda apapun, Jeb merasa seperti dia sedang jatuh bebas. Angin berdesir di sekelilingnya, dan dia merasa seolah-olah seluruh dunia sedang berputar. Lalu, dengan tiba-tiba, dia mendarat dengan keras di atas tanah yang berlumpur dan lunak. Sebuah rasakan sakit menyerang tubuhnya.

Jeb merasa takut, ketika dia mendarat di tanah yang keras dan berlumpur. Kepalanya berputar saat dia mencoba mengumpulkan pikirannya. Angin dingin bertiup di sekelilingnya, menggigilkan dirinya. Di kejauhan, terdengar suara binatang yang tidak dikenal, yang membuatnya semakin gelisah. "Ya Alp! Itu cukup sakit," Jeb mengeluh, mencoba bangkit dari lumpur.

Dia melihat sekelilingnya, tetapi semuanya tampak asing. Pohon-pohon tinggi dan dedaunan lebat mengelilinginya, menciptakan hutan yang lebat dan misterius. "Di mana di dunia saya sekarang?" gumamnya, dengan mata yang mencari tahu menjelajahi lanskap yang aneh ini.

Sementara Jeb berusaha membersihkan diri dari lumpur, di beberapa jarak yang jauh, di dalam hutan yang sama, sebuah kelompok petualang sedang sibuk dengan misi mereka. Kazuma, seorang pria biasa yang baru-baru ini tiba di dunia Isekai, memimpin kelompok ini. Mereka berdiri di bawah pohon-pohon tinggi yang menjulang ke langit, dengan senjata-senjata mereka yang bersinar lembut di bawah sinar matahari yang tembus melalui dedaunan.

"Baiklah, tim, ayo selesaikan quest ini secepatnya agar kita bisa kembali ke kota dan bersantai," ucap Kazuma dengan suara tegas, sambil memandang rekan-rekannya dengan tekad.

Tidak jauh dari sana, Jeb yang masih memeriksa dirinya sendiri, melihat kelompok itu dari kejauhan. Hatinya berdebar-debar. "Hei, aku melihat! Beberapa petualang! Mungkin mereka bisa membantuku menemukan jalanku," pikirnya, memutuskan untuk mendekati mereka dengan hati-hati.

Namun, Aqua, seorang Dewi dengan sifat yang ceroboh dan suka minum, merasakan kehadiran Dewa dan mulai bicara tidak jelas, membuatnya tampak semakin aneh di mata teman-temannya. Kazuma memperhatikan perilaku aneh Aqua.

"Hei Aqua, ada apa? Anda tampak aneh," kata Kazuma, dengan ekspresi bingung, sambil menggaruk kepalanya yang berantakan.

Aqua menjawab dengan nada samar, "Kazuma, aku merasakan kehadiran dewa di dekat sini. Seseorang yang tidak biasa telah memasuki dunia kita." Suara dan wajah Aqua menciptakan suasana misterius dan tegang di antara mereka.

Sementara itu, Darkness, seorang bangsawan dengan kecenderungan masokis, hanya bisa mendesah, "Ahh, benda itu pasti menyiksa ku." Ketidaksabaran dan penasaran tampak jelas di wajahnya.

Kazuma hanya menggelengkan kepala dengan ekspresi frustasi, merasa semakin tertekan oleh situasi yang semakin aneh.

Megumin, seorang penyihir eksentrik yang obsesif dengan sihir ledakan, menarik perhatiannya. "Lihat pemuda itu ke sini," ujarnya dengan semangat.

Jeb, yang tidak bisa menahan rasa ingin tahunya, mendekati kelompok itu dengan senyum nakal di wajahnya, dengan langkah yang berhati-hati agar tidak menimbulkan kecurigaan.

"Wah, wah, wah! Apa yang kita miliki di sini? Sekelompok petualang yang membutuhkan bantuan sesuatu?" Jeb bertanya dengan nada bercanda, sambil memasuki lingkaran mereka dengan hati-hati.

Kazuma, yang semakin kesal, menatapnya tajam, "Siapa kamu? Dan apa yang kamu lakukan di sini?" Tanyanya dengan nada tegas dan sedikit curiga.

Jeb tertawa dan menjawab dengan nada menggoda, "Tidak ada, saya hanya sedang mencari Anda mungkin." Kemudian, dia melirik Aqua dengan senyum nakal, "Siapa nona manis ini?" Dia mencoba menciptakan suasana yang lebih santai dan menghibur.

Aqua mendengus kesal pada komentar Jeb, sementara Kazuma hanya menggelengkan kepala dengan ekspresi kesal. Megumin, yang mulai menyukai kekacauan, tersenyum dan berkata, "Ayo, biarkan dia bergabung dengan kita. Mungkin dia bisa memberikan sedikit hiburan di sepanjang jalan."

Seiring berjalannya waktu, kejenakaan Jeb dan kecintaannya yang semakin besar pada Aqua menciptakan situasi komedi dan dinamika yang rumit di dalam kelompok petualang Kazuma. Megumin, yang sering menjadi korban dari ulah Jeb, tidak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya. "Jeb, bisakah kamu berhenti mengerjai semua orang? Kami di sini dalam sebuah misi, Anda tahu," katanya dengan nada kesal, mencoba mempertahankan fokus misi.

Sementara itu, seorang dewa bernama Alp, yang mengawasi Jeb dari kejauhan, diam-diam mengamati interaksinya dengan party Kazuma. Alp tahu bahwa keberadaan Jeb di dunia mereka bisa menimbulkan masalah besar, terutama karena cinta yang dilarang antara manusia dan dewa.

"Jeb, kamu selalu menemukan cara untuk menimbulkan masalah dan membawa tawa kemanapun kamu pergi," gumam Alp pada dirinya sendiri. "Tapi hati-hati, dalam wujud fana. Jalan yang Anda pilih dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak terduga." Demikianlah, kisah petualangan Jeb dalam dunia Isekai dimulai, penuh dengan kekacauan, komedi, dan cinta yang dilarang. Pertanyaannya adalah, apakah dia akan berhasil menjalani kehidupan barunya dengan selamat, ataukah tindakannya akan membawa akibat yang tidak terduga bagi dunia Isekai? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

...Continued ...