Wanita berusia 60 tahunan dengan tongkat di tangannya berjalan menyusuri jalan. Meski pandangannya sudah mulai buram, tapi ingatan yang kuat membuatnya dapat menemukan arah kemana dirinya akan melangkah. Langkahnya pelan, namun pasti. Senyum manis di wajahnya tergambar jelas tanpa ada beban yang ketara. Lalu lalang orang-orang yang beraktivitas setiap harinya. Bukanlah menjadi halangan untuk dirinya mengikuti setiap langkah yang bisa saja melukainya. Kesibukan ibukota tidak bisa di ragukan lagi.
Di bawah pohon murbai yang tingginya hanya melebihi dirinya beberapa centi saja. Wanita itu diam, menunggu seseorang yang selalu ia nantikan kedatangannya. Sudah 35 tahun lamanya wanita itu menunggu di tempat yang sama. Namun laki-laki itu tidak datang. Tanpa rasa lelah atau keengganan dia tetap menunggu untuk sebuah janji.
Raut wajah itu, senyuman itu, dan tatapan mata itu. Masih terlihat jelas dalam gambaran benaknya. Suara lembut namun menggoda masih membuat senyuman indah di wajahnya setiap menginggatnya.
Tapi sekarang dimana dirinya? Dia pergi meninggalkan janji dan tidak pernah kembali.