[Prolog]
Suara tembakan senapan dan hujan panah terlontar dimana mana. Sebuah suara datang menghampiri seseorang yang menunduk sekarat, "Kamu tak apa apa ?... Tenanglah, akan ku selesaikan dan mengembalikannya smuanya ke sedia kala" katanya. Lalu, setelah itu cahaya mengkilau melesat dan menyinari area disekitarnya hingga membuat orang tersebut menutupi wajahnya.
"Sejak zaman dahulu, setiap mahkluk hidup selalu hidup berdampingan dari berbagai dunia. Ras manusia, hewan, malaikat, iblis dll. Tanpa membedakan satu sama lain dan itu semua dihubungkan oleh Elphisia sebagai puncak fisiologi yang mempresentasikan segala bentuk dunia yang diciptakan sekaligus dipimpin oleh King Of God selama waktu yang sangat lama hingga tak terhitung jumlahnya.
Tapi, sebuah tragedi muncul.... Sejak 10 tahun yang lalu karena kerusakan Elphisia yang tak sengaja keluar ke dunia. Menyebabkan tatanan dunia menjadi tak stabil hingga menyerap Jiwa-jiwa mahkluk hidup yang tak terhitung jumlahnya yang berada di dunia. Itu adalah tragedi yang tak terbayangkan dan untuk menghentikan itu, King Of God mengorbankan nyawanya untuk menutupi celah ketidaksempurnaan konsep Elphisia agar tak bocor ke dunia.
Setelah hal itu terjadi, seorang dewi bernama Camelia yang merupakan salah satu dari The Seven Star God berhasil melarikan diri dari Elphisia setelah mendengar percakapan Dewi Kuro no Fuzai dan Dewi Hanzai no Jinsei yang merupakan anak dari King Of God yang ternyata dalang dari bocornya Elphisia dan berencana untuk membocorkan kembali Elphisia agar dapat menciptakan konsep salinan dari Elphisia untuk membentuk dunia dunia seperti yang mereka inginkan.
Dirinya yang berhasil kabur, segera mengajak orang orang terkuat dari berbagai dunia untuk berdiskusi untuk mengagalkan rencana jahat kedua Dewi tersebut. Dari sinilah tercipta organisasi melalui kesepakatan mereka yang bernama The Hope yang bertujuan untuk menghentikan kebocoran Elphisia dan bekerja dibawah pengetahuan para dewa serta penduduk Elphisia. Para pendiri The Hope dijuluki sebagai The Proton yang terdiri atas 10 orang dan dibagi berdasarkan kelas keahlian mereka yaitu, Camelia (Magician), Alex (Swordman), Tetsu (Fighter), Miyabi (Archer), Michael (Lancer), Esco (Expert), Aaron (Scientist), Viona (Assassin), Gurara (Berseker), dan Aikawa (Ghost).
Mereka adalah seseorang yang menyebut diri mereka sebagai survivor dan inilahh kisahnya....
Volume 1 Chapter 0 - (Awal mula sebuah tragedi)
Suatu pagi yang cerah, seorang anak laki laki berambut acak dngan baju hitam polos dan bercelana pendek tampak berjalan perlahan melewati trotoar yang dikelilingi oleh taman hijau disamping kirinya serta pepohonan sedang yang memanjangi jalan. Tiba tiba, sebuah suara memanggil dari belakangnya, "Tunggu, Akira" begitu katanya. Wanita dngan rambut kecoklatan yang menjuntai kebelakang dan berpakaian gaun rok pendek berwarna kuning setinggi lututnya dngan tas gendong mini di samping pinggangnya, seketika itu juga datang berlarian seperti anak kecil lalu menggenggam erat lengan anak bernama Akira tersebut dngan kedua tangannya sekuat tenaga.
"Mohh, aku jangan ditinggal dong" katanya sambil memasang wajah cemberut.
"Itu salahmu sendiri terlalu lama. Aku tak memiliki banyak waktu untuk menunggumu lebih lama lagi" katanya sambil menatap kedepan dngan wajah datar.
"Yahh... Mau gimana lagi dahh, aku bingung memilih hadiah untuk ulang tahunmu besok"
"Terima kasih untuk perhatianmu tapi, aku sudah bilang jika kamu tak perlu melakukan ini. Lagipula, aku tak memerlukan hadiah karena ulang tahunku tak dirayakan lalu..."
"Lalu apa ?... Kamu... Tak menginginkan hadiahku ?" Kata wanita itu yang wajahnya kini ingin menangis.
"Bukan begitu hanya saja.... Aku memiliki mu adalah hadiah terbaik di dunia. Adel" kata Akira sambil menatap Adel.
Adel yang mendengar itu pun seketika menunduk hingga wajahnya memerah dan ingin mengeluarkan asap. "Adel kau tak apa apa ?" Tanya Kira, namun Adel malah memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Kalo gitu, pokoknya kamu seharian harus nurutin yang aku mau. Ngerti ?" Kata Adel sambil mempererat genggamannya lalu menyeretnya kedepan sekuat tenaga. "W-Woi... Jangan narik gitu dong." Kata Akira.
"Gapeduli... Wleee" balas Adel sambil menjulurkan lidahnya dan mengedipkan matanya ke arah Akira.