Malam yang begitu indah, diikuti oleh udara malam yang begitu dingin. Disana Ryoma Kazan, bersembunyi di gang sempit dalam kegelapan malam.
"(Aku telah di pusat Kota... Namun begitu sulit untuk mencari informasi tentang 'Shinmei Ronin'... Apakah aku perlu ke bar? Atau menghajar beberapa orang untuk mendapatkan informasi. Tidak, kedua pilihan itu benar-benar sama bodohnya. Tidak bagus berdiam diri disini begitu lama, jika sampai ketahuan oleh Polisi Patorli, itu akan gawat.)"
Kazan bergegas pergi dan menyatu dengan kerumunan orang yang beralu-lalang.
Setelah berjalan kesana kemari, Kazan akhirnya berada di tempat yang lebih sepi dari kerumunan sebelumnya, disini hanya ada para lansia dan anak-anak kecil, disini begitu kumuh benar-benar berbeda di tempat pusat kota. Ia terus berjalan sampai pada akhirnya dia sampai di jembatan yang menghubungi kedua tempat berbeda, yang di bawahnya terdapat air sungai yang mengalir.
"Hmm... Keluarlah, kita sudah berada di tempat yang sepi." Ucap Kazan dengan tenang.
Tanpa di duga-duga ternyata sudah ada yang membuntuti Kazan sejak sedari awal, ia memakai pakaian serba hitam bahkan topi jeraminya saja sudah di cat hitam.
"Wah... Hebat sekali kamu bisa mengetahui keberadaanku." Ucap pria misterius itu dengan nada bercanda.
Kanza membalasnya tetap dengan nada yang tenang.
"Apa yang kau inginkan? (Hmm... Jangan-jangan Tsujigiri? 'Tsujigiri (辻斬りatau辻斬, secara harfiah berarti 'pembunuhan di persimpangan jalan' Itu adalah sebutan untuk seseorang yang sedang menguji Katana barunya atau mempraktekan tehnik barunya, biasanya korbanya adalah orang acak atau orang lemah.)
Pria misterius itu membalas dengan santai.
"Ohh~ Aku hanya penasaran kepada seseorang yang bersembunyi di gang malam begitu lama... Apa yang ia lakukan ya~"
Mendengar ucapan pria itu, Kazan kaget dan memasang kuda-kudanya.
"(Bebedah! Jangan-jangan dia Shinsengumi...)"
Dengan cepat Kazan langsung maju secepat kilat ke arah Pria tersebut, mengeluarkan katananya tanpa basa-basi.
"(Tehnik Hayate, gaya pertama. Tusukan angin.)"
Dengan gerakan sempurna tanpa kesalahan sedikitpun, ia mengarahkan tusukan ke jantung pria tersebut. Gerakanya begitu fleksibel seperti air, namun cepat seperti angin. Tanpa di duga, Pria misterius itu berhasil mundur dengan cepat, Kazan memang cepat, tetapi orang yang ia lawan itu ibarat membandingkan kecepatan angin dan kecepatan cahaya.
"Wah, wah~. Langsung menyerang tanpa ampun, sangat amat begitu ganas. Namun aku merasakan sesuatu yang janggal, kamu belum pernah membunuh seseorang kan?"
Pria misterius itu langsung maju ke arah Kazan sambil mengeluarkan Katananya, gerakannya begitu cepat bahkan sampai topi jeraminya terhempas, lalu wajah pria misterius terungkap. Dari wajahnya saja Kanza sudah tau, kalau dia bukan pendekar biasa... Dia... pendekar Veteran.
Dengan sigap Kanza memasang kuda-kuda bertahan. Pria misterius itu mengayunkan pedangnya hanya menggunakan tangan kananya saja, dia mengayukan dari samping belakang lalu menghempaskan dengan cepat ke arah samping, dia mengincar perut Kanza. Kanza dengan sigap menangkisnya, serangannya begitu kuat sampai-sampai suara tabrakan kedua Katana ini begitu keras. Namun serangannya belum selesai begitu saja, Pria itu melemparkan sesuatu dari tangan kirinya... Ya, itu bubuk garam. Karena Kanza terlalu fokus dalam menangkis, iya sampai lupa kalau Pria itu sedari tadi mengenggam tangan kirinya.
"Sial! Mataku!"
Ucap Kanza dengan panik dan menahan perih di matanya.
"Trik sederhana seperti ini saja berhasil, jangan terlalu gegabah anak muda!"
Nada pria misterius tersebut yang tadinya santai dan bercanda, sekarang menjadi bersemangat. Ia sangat menikmati pertarungan ini.
Pria itu melancarkan ayunannya yang lain, kali ini dia akan membunuh Kanza. Ya benar, dia membidik kepalanya. Kanza berhasil menangkisnya, walaupun pandangannya agak buram. *Brak!
Pria itu menendang dada sampai Kanza sampai terpental.
"Ugh...(Kekuatan pria ini luar biasa, patutkah aku lari? Tidak, tak ada jalan keluar. Aku harus pakai tehnik itu sepertinya.)"
"(Tehnik Hayate, gaya kelima. Pernapasan Hayate.)"
Tehnik ini membuat stamina Kanza tidak akan habis sesaat, pandangannya menjadi tajam, detak jantungnya menjadi sangat lambat dan pelan. Dengan tehnik ini, kecepatan Kanza setara dengan pria tersebut, namun jika di pakai terlalu lama ini akan menguras stamina begitu berlebihan, bisa membuatnya pingsan seketika atau dalam beberapa kondisi yang buruk, bisa menghancurkan Jantungnya.
Kanza langsung maju mengayungkan Katananya bertubi-tubi. Pria misterius itu terkejut dengan perubahan mendadak ini, namun ia tetap cepat menangkis semua tebasannya, reflek pria ini bukan main.
"Wah, perbedaan yang begitu besar. Apakah kamu sedari awal menyembunyikan kekuatan sebenarmu anak muda?" Ucap Pria Misterius itu.
Kanza menghiraukannya, tetap mengayunkan Katananya bertubi-tubi, berusaha mencari kesempatan di balik kesempitan. Sudah 10 detik sejak ia menggunakan Tehnik Pernapasannya, kini Kanza mulai merasakan efeknya. Ia melompat kebelakang begitu jauh, setelah itu kembali ke pernapasan normal. Mendadak jantung Kanza berdetuk begitu cepat, badannya menjadi lemas, pandangannya jadi rabun. Yap, dia sekarang benar-benar dalam kondisi kalah 100%.
"Wah, wah~. Kenapa berhenti, dimana semangat mu tadi? Haha... Tehnik mengesankan... Ayo kita akhiri ini sekarang juga." Pria misterius itu kembali ke mood santainya dan hendak mengakhiri pertarungan ini.
Kanza yang sudah tak berdaya hanya bisa tertunduk lemas.
"(Jadi... ini akhir hidupku... Huh... Ironi sekali... Yah... maafkan aku Guru... Aku benar-benar muridmu yang gagal.)" Dalam keputusasaan Kanza menutup matanya... Nampaknya ia memang sudah siap konsekuensinya semenjak ia memutuskan melanggar nasihat Gurunya.
Didalam keheningan terdengar suara Katana yang... Di sarungkan? Ya, benar. Alih-alih membunuh Kanza ia malah...
"Hei, Anak Muda. Mau bergabung ke kelompok 'Shinmei Ronin' ".