Chereads / Dark Rose Memento / Chapter 4 - Sehan

Chapter 4 - Sehan

Ia menatap sosok lelaki dengan rambut coklat tua dan mata coklat muda dengan kulit putih yang kemerah-merahan. Ia sedang menulis di buku kecilnya. Buku buku kecil itu berwarna merah sambil memperhatikan apa yang terjadi di depan papan tulis.

"jadi karena ada yang ultah, kita akan doa Bersama yaa!" kata bu tri.

Setelah melakukan doa Bersama alika pun mengangkat suaranya "jadi guys, disini gw selain ngasih kue ke kalian gw traktir yaa di kantin satu kelas! Jadi kalian per orang dapet 10K ya!!!" seru alika lalu satu kelas menjadi heboh.

Di dalam kehebohan itu secara diam-diam alika memberanikan diri untuk menyapa anak yang ia taksir dari pandangan pertama. Ia mendekati meja itu lalu berdiri tepat di depan meja lelaki itu. Lelaki itu sedang menulis di buku kecil merahnya.

Ia sepertinya tidak tertarik dengan apa yang diucapkan alika, dia tetepa fokus menulis pada buku kecil merah itu. Ketika alika mendekatinya, ia menoleh ke arah wanita itu dengan tatapan penasaran. Alika terdiam sesaat dan melihat sekitar dan menatap dia lalu membuka mulutnya.

"halo, nama mu siapa?" tanya alika. Ia menatap alika sesaat lalu menjawab "sehan" jawab nya dengan singkat tetapi ramah. "gw alika..." ia terdiam sesaat. "umm...gimana kuenya? enak?" tanya Alika basa basi. Sehan pun menjawabnya dengan santai "enak kok" kata Sehan. Alika tidak ingin kesempatan berbicaranya dengan sehan berhenti sampai di situ, lalu ia mencari cara agar ia bisa lebih lama mengobrol "eh, jadi lu gak mau kasih gw kado nih?" tanya alika dengan tatapan berharap. "aduhh... sorry yaa, gw g bawa... kapan-kapan ya.." balasnya.

Alika pun merasa kesempatannya untuk mendapatkan perhatiannya pun akan hilang karena lelaki itu menunduk dan menulis Kembali layaknya percakapan yang tadi tidak pernah terjadi. Dengan gelagat alika yang sok ia pun mencoba kembali untuk berbicara padanya agar mendapatkan perhatiannya.

"eh, gimana kalua buku merah itu buat gw?" alika menunjuk ke buku kecil merah yang sedang di tulis sehan. Sehan pun merasa kebingungan, awalnya lelaki itu mengira bahwa apa yang alika katakana bercanda. Tetapi alika tetap bersikeras untuk memintanya. "masa sih temen gak ngasih kado??? Parah banget sihh.." kata alika dengan pura-pura kecewa. Dengan perasaan yang tidak enak untuk menolak akhirnya sehan pun mengalah dan memberikan buku kecil tersebut kepada alika. Yang diberi pun merasa senang bukan kepalang, nyatanya ia bisa mendapatkan kado dengan mudah dari crushnya di hari pertama ia sekolah.

"eh... serius nih kamu mau kasih?" alika basa basi menolak kado tersebut ketika sehan menyodorkan buku kecilnya. Lalu tanpa pikir panjang alika pun langsung mengambil buku itu dari tangan sehan. "serius yaa... jangan diminta balik lho!!" katanya dengan senyum yang cerah.

Itu... adalah salah satu first impression terburuk yang pernah dibuat ketika ingin berkenalan dengan orang lain. Sudah ada pemaksaan dan perebutan barang orang.

Alika pun langsung meninggalkan sehan dengan membawa buku merah kecil itu. Mata dan perasaannya berbinar-binar ketika di kasih kado oleh sehan. Lalu alika kembali ke tempat duduknya dan bertemu dengan beberapa perempuan di sana. Salah satu dari mereka mengajak alika duduk di lantai untuk berbicara bersama.

"halo!" sapa mereka. Alika yang disapa pun menyapa balik, ia pun duduk bersama mereka dan mereka pun mulai berbincang-bincang. Satu-satu dari mereka pun mulai menyapa diri dan salah satunya adalah perempuan cantik bernama Arsya. Saat itu Alika belum tau, bahwa wanita yang bernama Arysa ini akan membuat Alika cemburu kepada wanita asik dan ramah tersebut karena kedekatan Arsya dengan Sehan.