Perang antara Ranker dan Monster telah mencapai puncaknya.

Dari ribuan Ranker yang memutuskan terjun ke medan perang, hampir seluruhnya terbantai oleh seekor monster.

Meskipun kami berhasil membantai para monster ditiap-tiap distrik. Pada akhirnya hanya kematian yang menunggu kami disetiap langkah yang kami lalui.

Kemanapun aku pergi hanya gelimpangan mayat manusia, monster dan banjir darah yang ada dihadapanku.

"Ughh... Apa ini akhir dari dunia ini?..."

'Tak ada harapan lagi, tapi jika memang aku harus mati. Setidaknya, aku mati ketika bertarung...' pikirku.

Sebuah bayangan besar tiba-tiba muncul dihadapanku.

"Gha..ha..ha.. Tak kusangka masih ada manusia yang masih hidup..."

Makhluk itu berkata dengan suara menggelegarnya.

Aku pun mencoba menengadahkan kepalaku kearah depan...

"Na..naga Norgard..."

Sesosok Naga Raksasa dengan warna hitam pekat, dengan diselimuti aura kematian yang sangat mengerikan.

Melihatku diam terpaku, naga brengsek itu hanya menatap bengis penuh kemenangan ke arahku sambil diiringi suara tawa menggelegar.

"Jubah itu... Aku tahu kau manusia... Kau adalah Louis Elistar, Ranker yang disebut-sebut sebagai yang terkuat dari para manusia cecunguk itu."

Naga itu pun kembali tertawa terbahak-bahak..

"Baiklah, akan kuperlihatkan kekuatanku yang sebenarnya."

Naga itu pun mengeluarkan semua kekuatannya.

Sekuat apapun aku mencoba menahan ledakan kekuatannya, semakin parah juga luka yang kuterima.

'Sial, hanya dengan auranya saja, kadal sialan ini bisa melukaiku separah ini.'

Setelah sekian lama aku mencoba bertahan, akhirnya naga itu membuat pergerakan.

Namun...

Sebelum aku bisa bereaksi, tubuhku berhasil dipotong oleh naga sialan itu.

Tubuhku terpotong menjadi 2 bagian, bahkan sebelum aku bisa bereaksi.

'apakah ini akhir dari dunia ini?... Jika Penyihir Agung sepertiku saja tidak bisa menghentikannya, maka mustahil ada manusia yang bisa melawannya. Apakah Dewa benar-benar mencabut perlindungannya atas dunia ini?..'

Hah sungguh menyedihkan sekali...

Aku pun hanya bisa pasrah dan menutup mataku...

Namun, tak berapa lama aku mendengar ada banyak suara gaduh disekitarku...

'Sialan. Brengsek... Apa mereka tidak bisa diam?!..'

Ketika aku membuka mata, semuanya sudah berubah. Yang ada dihadapanku kali ini bukanlah naga sialan itu, melainkan sekelompok murid Menara Sihir yang sedang berdebat.

'a... Apa ini?...'

~ Chapter - 001 | Selesai ~