Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Rebelion

🇮🇩AlanBarkery
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.5k
Views
Synopsis
Dua anak yang ditakdirkan menyelamatkan dunia dari ambang kehancuran. Anak itu bernama Nino dan Hitoshi, mereka anak yatim yang dirawat di panti asuhan. Mereka berdua yang akan menyelamatkan dunia dari ambang kehancuran di masa yang akan datang.
VIEW MORE

Chapter 1 - (1) Awal Mula

Dunia di ramalkan akan mengalami peperangan yang besar dan konflik di masa depan, tapi ada satu anak yang akan mendamaikan dunia dengan caranya sendiri. Anak tersebut di ramalkan akan menyelamatkan dunia dari ambang kehancuran.

Di pagi hari yang cerah di desa terpencil di Kerajaan Tartarus ada dua bayi laki laki berbaring di keranjangnya dan menangis di depan pintu panti asuhan. Suara tangisan kedua bayi itu kedengaran sampai ke ibu pemilik panti asuhan tersebut. Ibu pemilik panti asuhan tersebut langsung pergi ke pintu dan segera membuka pintu panti asuhannya.

"Ehhh?? Siapa yang menaruh kedua bayi ini disini."

ibu panti asuhan terkejut segera menggendong kedua bayi masuk ke dalam panti asuhannya dan meniduri di kasur kecil untuk bayi.

Ibu panti asuhan mengambil keranjang kedua bayi tersebut di luar dan terdapat surat yang isinya nama kedua bayi serta pesan di dalam surat tersebut yang bikin Ibu panti asuhan menangis histeris.

"Aku tidak menyangka ini bisa terjadi, mengapa hal ini tidak terdengar di aku?"

Ibu panti asuhan menangis histeris.

"Baiklah ini akan tanggung jawab yang berat bagi ku, aku akan merawat kedua bayi ini sampai mereka dewasa!" Ibu panti asuhan dengan sedikit semangatnya berjanji akan merawat kedua bayi tersebut sampai dewasa.

Ibu panti asuhan tersebut menoleh ke arah kedua bayi yang tertidur di ranjang bayi dan sudah tidak menangis lagi.

"Nino dan Hitoshi ya, baiklah bayi bayi kecilku aku bersumpah pada diriku akan merawat dan menjaga kalian sampai dewasa"

Ucap ibu panti asuhan.

Ibu panti asuhan mendekati ke ranjang bayi Nino dan mencoba mengecek MANA milik Nino. Ibu panti asuhan merapalkan mantra dan mengarahkan tangan kanan nya ke arah Nino untuk mengecek MANA milik Nino.

"Eekhh!!, MANA macam apa ini sangat dahsyat sekali dan di dalam tubuh Nino terdapat Rubah biru yang di segel di dalamnya?" Ibu panti asuhan terjatuh ke lantai karena kepalanya pusing dengan MANA serta aura yang sangat dahsyat di dalam tubuh Nino.

"Betul yang dikatakan dalam surat tersebut Bayi kecil ini adalah anak yang diramalkan." Ucap Ibu panti asuhan.

Ibu panti asuhan segera bangun dari lantai dan mengecek MANA milik Hitoshi. Ibu panti asuhan merapalkan mantra dan mengangkat tangan kanan nya ke arah Hitoshi.

"Eekhh!!, MANA yang sangat dahsyat sekali lagi, dan sihir Kegelapan dan Gravitasi? Sihir ini sangat dahsyat sekali jika penggunanya mampu memanipulasi kegelapan dan pintar mengatur strategi bertarung. Jika kedua sihir ini FUSION/BERSATU akan menciptakan sihir VOID. Dan sihir ini hanya turun menurun dari satu keluarga terkuat. Dan di dalam tubuh Nino sendiri terdapat sihir yang terkuat. Sihir milik Nino mengendalikan Api dan Angin. Kalau kedua tersebut bersatu akan menciptakan Sihir bernama TEMPEST. TEMPEST sendiri element yang terkuat bahkan lebih kuat dari Sihir VOID dan di Nino terdapat Rubah Biru yang di segel dalam diri Nino. Sihir yang maha dahsyat sekali tidak heran juga aku membaca pesan dari surat tadi."

Ibu panti asuhan terkejut dan mencoba menjelaskan Sihir milik Nino dan Hitoshi masing-masing.

Ibu panti asuhan mengelus Nino dan Hitoshi serta memberi ciuman di kepalanya Nino dan Hitoshi. Ibu pemilik asuhan menangis sedikit karena merawat anak yang diramalkan untuk menyelamatkan dunia, tapi hal tersebut harus dirahasiakan ke semua orang dan tidak diberitahu ke pada Nino sendiri, Karena Nino masih bayi dan belum cukup siap untuk membahas hal tersebut.

Dibalik tangisan dari Ibu panti asuhan adalah perasaan duka terhadap Raja ke 5 dan Ratu di Negara Tartarus yang sudah meninggal dalam peperangan 10 jam yang lalu. Sang Raja adalah seorang yang sangat baik dan adil terhadap masyarakat nya sendiri sehingga Negara maju dalam hal apapun.

Tapi Raja dan Ratu meninggal dalam peperang yang besar. Kabar duka ini terdengar seluruh Rakyat Tartarus sehingga semua rakyat Tartarus menangis dan berduka terhadap raja dan Kesatria sihir.

Raja sendiri bagi rakyatnya sendiri adalah Raja yang membawa maju Negara Tartarus dan Kesatria sihir yang kuat untuk melindungi seluruh rakyat Tartarus.

Ratu dari Raja ke 5, beliau sangat dihormati semua rakyat karena sangat baik dan adil seperti Raja sehingga Negara Tartarus menjadi maju.

Mereka bertiga sangat kuat namun mereka harus kalah dalam peperangan dan Negara Tartarus tidak memiliki pemimpin dan ksatria yang kuat.

Ibu panti asuhan pergi ke pusat kerajaan untuk ke acara pemakaman atas kepergian Raja ke 5 dan Ratu. Ibu panti asuhan menangis turut berduka dan menangis, seluruh rakyat Tartarus pun ikut menangis.

Diwaktu itu juga Negara Tartarus mengangkat satu anak laki laki umur 18 tahun sekaligus anak dari Raja ke 5 untuk menjadi Raja ke 6. Anak tersebut bernama Haze Arthuria.

"Semua nya saya Haze Arthuria sekaligus anak dari Fadhlan Arthuria akan memimpin Negara ini dan menjadi Raja ke 6, aku bersumpah pada diriku sendiri akan bertanggung jawab untuk Negara ini dan bersikap adil keseluruh Rakyat Tartarus!" Ucap Haze

Seluruh rakyat bersorak senang dan merayakan Raja ke 6 sekaligus anak dari Fadhlan Arthuria Raja ke 5 ini adalah momen pertama kali anak remaja 18 tahun menjadi raja menggantikan peran ayahnya.

Mahkota kerajaan dan jubah raja dikenakan dan Haze duduk di bangku Raja serta para prajurit dan seluruh rakyat tunduk ke pada Raja Haze.

"Semua nya sudah cukup tunduknya, kalian tidak juga seharusnya tunduk kepada raja, kalian juga harus tunduk kepada tuhan kita karena kita diciptakan di dunia ini serta pelindung bagi diri kita sendiri."

Ucap Raja Haze yang bersikap rendah diri dan sikap toleransi pada agama rakyat.

Semua rakyat Tartarus terkesan dan bangga kepada Raja Haze dikarenakan sikap toleransi nya terhadap agama, tapi rakyat harus menghormatinya dengan sopan sekaligus dia adalah Sang Raja.

"Semuanya acara pemakaman sudah selesai, semoga arwah Raja Fadhlan Arthuria dan ibu saya atau Ratu Evelyn Arthuria tenang disana dan diterima disisi tuhan." ucap Haze

Seluruh rakyat tartarus berdoa bersama supaya arwah Raja dan Ratu tenang dan damai di alam sana. Kesatria sihir yang kondisi nya terluka parah di samping tempat duduk Raja mengucapkan maaf karena kalah di peperangan dan bikin Raja dan Ratu meninggal.

"Maaf semuanya, karena saya terlalu fokus bertarung saya lupa kepada pemimpin saya sendiri dan saya lengah sehingga mereka berdua meninggal." Ucap Kesatria Sihir sambil menunduk ke hadapan seluruh rakyat Tartarus.

Seluruh rakyat Tartarus tidak menyalahkan Kesatria Sihir dikarenakan Kesatria sudah berjuang semaksimal mungkin untuk mempertahankan Negara Tartarus.

"Kamu tidak salah Kesatria Sihir Hayato Yamazaki, saya tahu anda sudah berjuang semaksimal mungkin sehingga kondisi anda hampir parah seperti ini, semangat Kesatria Sihir semoga jangan menyalahkan pada dirimu sendiri, Raja Fadhlan pasti akan marah pada kau, jadi jangan menyalahkan dirimu sendiri!!" ucap satu rakyat yang berteriak menyemangati Kesatria Sihir yang terluka parah.

Seluruh rakyat bersorak "Jangan Pantang Menyerah!" kepada Kesatria Sihir Hayato sehingga Kesatria Sihir tidak merasakan bersalah dan memaafkan diri nya sendiri dan akan berjuang untuk melindungi Raja Haze Arthuria.

"Terimakasih semuanya saya berjanji akan berlatih bersungguh-sungguh untuk menjaga Negara ini dan Raja Haze, saya berjanji!!" Kesatria Sihir Hayato kembali bersemangat dan berjanji kepada seluruh rakyat akan berlatih sungguh sungguh untuk tidak mengulangi kejadian sebelum nya tadi.

Seluruh rakyat Tartarus kembali bersorak bahagia, dikarenakan mengikuti sifat Raja Fadhlan Arthuria yang tidak pantang menyerah. Raja Haze berdiri dari tempat duduk nya dan menuruni tangga berjalan ke depan Ibu panti asuhan.

"Ibu Alice mohon jaga dia ya." Raja Haze memohon dan menunduk ke pada Ibu Alice.

"Ehhh, kau tidak perlu tunduk kepada rakyat seperti ku Raja Haze, aku berjanji pasti akan menjaga dia." Ucap Ibu Alice dan menyuruh Raja Haze tidak tunduk kepadanya.

"Baiklah, aku percayakan dia padamu Ibu Alice. Sebelum itu tolong pasang mereka kalung ini, kalung ini pemberian dari Ayah" Raja haze memberikan kalung ke ibu Alice

"Tenang saja Raja Haze, aku bersumpah pada diriku sendiri akan menjaga mereka!"

ucap ibu Alice.

Raja Haze kembali ke tempat duduk nya dan mengucapkan sesuatu bahwa acara hari ini sudah selesai jadi semua nya sudah boleh pulang

"Semuanya acara hari ini sudah selesai, terimakasih sudah datang ke sini dan terimakasih atas dukungan kalian kepada Kesatria Sihir, kalian semua pasti sangat disayangi Raja Fadhlan, Semoga perngobanan beliau tidak sia-sia bagi Negara Tartarus!!" Raja Haze menyatakan acara sudah selesai dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh rakyat Tartarus.

Seluruh Rakyat bertunduk kepada Raja Haze dan Kesatria sihir dan mereka mulai bubar dan balik ke rumah nya masing-masing.

Ibu Alice balik ke tempat panti asuhan dan kembali ke kamar tempat Nino dan Hitoshi dan memasang kalung ke Nino dan Hitoshi.

"Semoga mereka tumbuh seperti dengan ayahnya" Ucap ibu alice sambil mengelus kepala Nino dan Hitoshi.