Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kembalinya Sang Penerus

Achmad_Maulana_2121
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.1k
Views
Synopsis
Azrael Eugene von Steinbaach. Putra bungsu Keluarga terkemuka yang dicap pengkhianat oleh kekaisaran, House von Steinbach. Setelah kejatuhan nama baik keluarganya dalam sebuah skenario konspirasi, seluruh anggota keluarga terdekatnya mati dieksekusi. Azrael yang baru saja lulus dari akademinya di Allestine Youth Marine Academy, memilih mengasingkan diri dan tak ingin terlibat politik busuk lagi di Kekaisaran Celocya. Akankah ia akan mendapatkan gelarnya kembali dan menemukan dalang dibalik semua itu?

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - 1. The last one

Celocya, Kekaisaran besar di benua Aterna, dengan luas wilayah yang membentang dari Utara hingga Selatan. Negeri yang kaya dengan sejarah dari berbagai pertempuran yang dimenangkan.

Jabatan kepala negara dari kekaisaran adidaya ini dibawah kendali tahta Kaisar Agung, Darwin II, tak luput juga partisipasi para keluarga leluhur pendiri yang menempati Konstitusi tertinggi, Five Court. Layaknya sebuah instansi kementerian kerajaan dengan bidangnya masing-masing, tugas The Five Court terbagi menjadi:

*Court : Setingkat dengan menteri

Head Court of Chancellor : Kepala otoritas pusat kepemerintahan setiap daerah di dalam negeri ataupun bisa dibilang perdana menteri.

Vice-Court of Warlord : Panglima perang, ahli strategi dan pertahanan dalam negeri.

Vice-Court of Envoy : Duta diplomatik dan perdagangan internasional.

Court of Saint : Petinggi Altar suci dan pemuka agama terkemuka di kekaisaran serta sebagai penasehat Kaisar.

Court of Scholar : Kepala pusat penelitian dan akademi perpustakaan agung Ascent Academia Royale Organization.

Setiap jabatan Court dipimpin oleh salah seorang Keluarga yang dipilih oleh raja untuk menduduki jabatan tertinggi di masing-masing Council.

...

Alkisah seorang putra, suami, pemimpin dan prajurit yang hidup dalam pengasingan dengan langkah yang tertatih-tatih berusaha pergi dari kenyataan dan tanggung jawabnya.

Port Arvens, Sovereign Colonies State Of Weidstatd

Pelabuhan utama pesisir Barat koloni Weidstatd. Komoditas Utama : Rempah-rempah (Arvensia).

...

"Buah-buah lokal pesisir, sangat manis dan asli."

"Rempah-rempah khas Port Arvens.... Murah hanya 120 Galden."

Aktivitas pelabuhan utama koloni bagian barat Kekaisaran ini, benar-benar dipadati oleh berbagai kapal-kapal dagang dari belahan Bumi lainya. Terdengar samar dan bercampur pula suara-suara masyarakat lokal yang menjajakan dagangannya.

Kepemilikan Port Averns ditangan Kekaisaran Celocya, menjadikan pelabuhan ini sebagai salah satu pundi-pundi kekayaan utama Kekaisaran dalam bentuk pajak masuk di pasar dagang dan barter.

Tak hanya komoditas berupa rempah-rempah, sandang & pangan saja, berbagai karya seni dan persenjataan buatan asli kekaisaran turut dijumpai di berbagai sudut pasar.

Salah satunya meriam tangan, ya itulah yang setidaknya mereka sebut sebelumnya. Musket ataupun flintstock menjadi salah satu komoditas paling tinggi harganya selain rempah-rempah di pusat lelang.

...

Salah seorang pemuda misterius berambut putih dengan mata berwarna hijau zamrud dan memiliki perawakan tubuh yang tinggi, berteriak mencari perhatian semua orang di bar perkumpulan saudagar kaya.

"Selamat siang tuan-tuan saudagar dari berbagai dunia, dengar sini ini hanyalah penawaran terbatas dan benar-benar terbatas Aku akan menjual senapan ini dengan harga 1.200 Galden untuk 10 buah senapan baru ini!."

Bar eksklusif ini hanyalah untuk kalangan-kalangan orang-orang tertentu ataupun bisa dibilang pasar lelang pedagang bangsawan yang kerap disebut, Saudagar Sutra.

*Saudagar Sutra : Pedagang kalangan atas langganan para petinggi negara/bangsawan.

Ia berjalan berkeliling menunjukkan senapan hasil curiannya.

"Baiklah angkat tangan jika memiliki tawaran diatas 1.200 Galden."

Tak lama berselang setelah menjajakan dagangannya, banyak pelaut-pelaut lain yang mulai tertarik dan menyebutkan nominal tawaran lelang.

"3.000 Galden."

Beberapa menit setelahnya, dari ujung kanan sudut bar berdiri satu orang lagi

"Aku ambil, 5.000 Galden."

Pemuda itu berkeliling sambil menenteng salah satu senapan untuk dipertunjukkan dihadapan para saudagar. Melihat masih sedikit penawaran yang ia dapatkan, Ia berniat meraup untung yang jauh lebih tinggi

"Lihatlah paman-paman saudagar, ini benar-benar barang asli. Diluar sana paman-paman bisa dapat harga 5 kali lipat lebih tinggi hanya untuk 5 senjata. Baiklah lebih tinggi dari 5.000 Galden?"

Identitas asli pemuda tersebut Ialah Azrael Eugene von Steinbaach. Putra bungsu Keluarga terkemuka yang dicap pengkhianat oleh kekaisaran, House von Steinbach.

*House : Sistem kekeluargaan satu garis keturunan bangsawan yang dipimpin oleh 1 kepala keluarga.

Azrael kerap melakukan aksi pencurian barang muatan kapal-kapal saudagar yang bersandar di Port Arvens dan dilain tempat ia kerap dijumpai menjual beberapa barang tanpa membayar pajak. Seringkali ia menyamar sebagai tukang angkut dan menyasar beberapa barang yang terlihat ringan

...

House Von Steinbach, Keluarga bangsawan kekaisaran yang cukup berpengaruh di Era Emas kemiliteran di kerajaan Celocya dan juga sebagai salah satu dari 5 keluarga leluhur pendiri. Mereka mengabdikan diri kepada kekaisaran dalam bidang keahlian mereka, Pedang dan Perisai. Juga dikenal sebagai Keluarga Warlord terhebat sepanjang sejarah.

Setelah kejatuhan nama baik keluarganya dalam sebuah skenario konspirasi, seluruh anggota keluarga terdekatnya mati dieksekusi. Azrael yang baru saja lulus dari akademinya di Allestine Youth Marine Academy, memilih mengasingkan diri dan tak ingin terlibat lagi politik busuk lagi di Kekaisaran. Dirinya kini lebih memilih hidup sebagai pelaut nomaden.

...

Azrael hidup dengan berpindah-pindah dari satu kepulauan koloni menuju kepulauan lain, berbagai nama ia gunakan dalam setiap tempat dengan menyasar bar dan pasar lelang yang berada di setiap pelabuhan. Ia dikenal dengan nama samaran nya, Eugene Laverty si pedagang pencuri.

"Baiklah Tiga detik... sebelum meriam tangan ini kuserahkan kepada pria tua bau tanah dipojok kanan itu, satu..."

Hiruk-pikuk mereda sesaat, digantikan napas tegang para penawar. Tepat detik terakhir, suara nyaring membelah kerumunan.

"20.000 Galden!"

Semua kepala menoleh ke sumber suara,. dilihat-lihat dari penampilannya Pria ini benar-benar saudara berstatus tinggi.

'Aku bakal kaya setelah ini, 20.000 Galden 2 buah kapal Galleon Wahhh... Emang dasar orang kaya t*lol'

Dibenaknya, 20.000 Galden bisa mengubah hidupnya sepenuhnya dengan membeli kapal baru, membuka Serikat dagang bahkan bisa menjadi saudagar kaya raya.

"Terjual!"

Karena tidak ada alasan untuk menolak, Azrael pun menyerahkan 10 pucuk musket kepada saudagar itu. Saudagar itu langsung melakukan pembayaran dengan nominal yang telah ditentukan.

Hingga setelah kantong berisi koin dikeluarkan, sekelompok prajurit Gendamarie Port Arvens yang sudah melacak keberadaan Azrael berteriak dari pintu utama bar.

*Gendamarie : Polisi sipil yang menjaga keamanan kota/desa

"Hentikan dia!"

Azrael dengan sigap langsung mengemasi uang dan barang-barangnya, Ia segera berlari mencari jalan keluar lain.

"Senang berbisnis dengan anda tuan."

Kelima prajurit Gendamarie itu menghadang Azrael dari berbagai arah, mau tak mau dirinya harus melawan agar bisa terbebas dari kejaran mereka.

Sebagai murid terbaik lulusan Youth Marine Allestine Academia, dirinya pasti telah mendapatkan pelajaran yang serupa untuk terbebas dari situasi semacam ini.

Ia mengambil pedangnya dan segera menumbangkan salah satu prajurit itu dengan, Azure Riposte of Valmora.

(Ctang.... Ctang...)

Suara besi pedang bergesekan.

[]Azure Riposte of Valmora[]

Teknik ini memanfaatkan momentum pedang lawan untuk berputar dengan anggun keluar dari garis serangan, secara bersamaan memberikan serangan balik yang indah dengan kecepatan dan ketepatan elang gunung Valmoran.

"Argh!"

Satu orang terkapar, 2 prajurit lainnya bergerak dari arah belakang Azrael berencana melakukan serangan kejutan. Ia berhasil mengantisipasinya dengan Seraph's Waltz.

[]Seraph's Waltz[]

Serangan balik yang anggun dan menipu dari Academy of Illonne Infantry Youth Camp di Kerajaan Aerilonne, sebuah negeri kecil namun sangat mandiri yang terletak di pegunungan Utara benua Aterna yang berbahaya. Seraph's Waltz melibatkan serangkaian manuver gerakan kaki secepat kilat untuk mengarahkan serangan lawan, diikuti dengan gerakan tipuan yang tangkas dan dieksekusi hanya dalam sedikit gerakan yang rumit.

Setelah menumbangkan 3 prajurit, dirinya segera melarikan diri kembali ke pelabuhan untuk kabur ketempat lain. Sayangnya, tepat dibelakangnya prajurit Gendamarie lain mengikutinya.

Azrael berbelok-belok di antara gang-gang sempit di pelabuhan, berharap para prajurit itu akan kehilangan jejak. Namun, para prajurit itu terlalu berpengalaman. Mereka terus mengikutinya tanpa kesulitan.

"Hentikan dia!"

Prajurit itu terus berlari hingga hampir menyusul Azrael. "Dia seorang pencuri!!" Salah satu prajurit itu berteriak mencari atensi orang sekitar agar membantu aparat untuk menangkapnya.

Ia melewati pasar-pasar dengan melompati kereta kuda, menerobos kerumunan hingga menabrak suatu stand dagangan. Azrael terus melaju hingga berakhir di suatu lorong.

Hingga langkahnya terhenti disebuah gang buntu, mau tak mau Ia harus melawan karena sudah terpojok.

'Sialan kroco-kroco ini benar-benar memojokkan ku kali ini, apa boleh buat'

Ia segera menggapai pedang dipanggulnya.

Hingga sebuah anak panah melesat dan menancap ke lengan kanan Azrael. Panah itu dilumuri bisa hewan yang melumpuhkannya sesaat.

"Apa dia sudah pingsan?"

"Coba kamu cek, ngomong-ngomong... darimana anak panah itu berasal?"

Azrael jatuh terkapar dan segera diamankan oleh keempat prajurit itu, akan tetapi seseorang berjalan mendekat membuat para prajurit itu menghentikan langkah kaki mereka.

"Saya akan mengambil ahli kasus ini."

- To be continued

*Karya diatas adalah murni hasil pemikiran saya. Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.