Dari kejauhan pada hamparan tanah yang luas, terlihat sosok pemuda yang berjalan terengah-engah dengan banyak luka di tubuhnya. Bahkan dia menggenggam erat lengan kirinya yang terputus bercucuran darah.
Sepontan, tiba-tiba saja ia jatuh,terbaring dengan pengelihatan yang remang-remang. Dari belakangnya, muncul tiga orang dengan raut wajah senang menghampirinya.
"Kerja bagus si Sampah, berkat dirimu kita bisa membunuh Iblis Banteng itu." Ucap Pria dengan tubuh besar menggenggam sebilah kapak perang pada tangan kanannya.
"Kau benar-benar umpan yang sempurna, berhubung kau sudah seperti ini ada baiknya kita bunuh saja." Ucap Pria kurus tinggi membawa tombak.
"Itu benar, akan merepotkan jika keadaan ini di dengar oleh Serikat." Sahut Pria paling pendek diantara keduanya membawa Bowgun.
***
"Padahal aku sudah menyadarinya sejak dulu, tapi mengapa diriku masih sama saja? Mengapa...?"
"... Ini adalah Dunia dimana yang lemah akan ditindas! Mengapa aku terus bersikap lembut dan tak berdaya...?!"
"... Andaikan aku diberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki semua ini... Aku tidak akan menyesal..."
"... Rea... Maafkan Kakak... Kakak tidak bisa membahagiakanmu."
***
Pria bertubuh besar itu mengangkat Kapaknya dan bersiap untuk mengayunkannya kepada Pemuda tersebut.
"Sampah, apakah ada kata-kata terakhir? Sebentar lagi kau akan menjadi umpan untuk memperlambat serangan pasukan Serigala Iblis!"
***
"Kesempatan kedua sudah cukup bagi diriku."
***
Pria bertubuh besar tersebut menerjangkan kapak miliknya kepadanya. Pandangan pemuda tersebut sepontan langsung gelap gulita.
---
"Ada apa ini? Apa aku sudah mati? Atap putih? Dimana aku?"
Gumam Pemuda sekarat tadi. Ia perlahan membuka matanya, merasakan tubuhnya terbaring di atas kasur yang empuk. Kesadarannya mulai kembali dengan seribu pertanyaan di benaknya.
"Ada apa ini? Bukannya aku sudah mati? Mengapa sekarang aku di Rumah Sakit?"
Sosok Suster muncul dari balik pintu. Ia membuat wajah terkejut melihat Pemuda tersebut telah siuman dan segera berlari ke arahnya sembari berteriak memanggil temannya.
"Suster Ji! Pasien atas nama Lucas sudah siuman!"
Suster itu segera memeriksa detak jantungnya, memeriksa denyut nadi serta pernapasannya. Pemuda itu (Lucas) perlahan menggerakkan mulutnya untuk berbicara.
"A-ap-apa ya-yang ter-jadi pada-ku?" Ucapnya lirih.
Suster itu begitu peka mendengar perkataan Lucas walaupun suara yang dibuat begitu kecil "Kau kemarin itu sekarat saat penyerbuan dengan Serikat..."
"... Sudah, jangan banyak bicara dahulu, kau baru saja siuman tubuhmu masih sangat lemas." Jelas Suster tersebut.
Suster itupun pergi setelah melihat keadaan Lucas dan memberikannya obat dan vitamin.
"Apa yang terjadi sebenarnya? Bukannya aku harusnya sudah mati? Bukannya harusnya aku terpenggal oleh Pria Bangka itu?"
---
Kembali ke waktu lampau, dimana posisi Lucas sudah diambang kematian, melihat tipis-tipis salah satu teman kelompoknya hendak memenggal kepalanya dengan sadis.
"Sampai jumpa kembali, Sampah!" Ungkap Pria bertubuh besar sembari mengayunkan kapak ke arah kepala Lucas.
Namun hal tak terduga terjadi, entah darimana tiba-tiba muncul Serigala dengan kedua taring tajam menjulang keluar rahang, mata merah, serta bulu merah lebat (Serigala Dunia Bawah) menyerang mereka bertiga secara brutal.
Lucas dengan setitik pengelihatan melihat rekan satu kelompoknya dimakan dengan buas oleh Serigala Beringas, hingga pada akhirnya ia menutup kedua matanya, disambung detak jantung yang mulai berhenti.
---
Kembali ke pasca kejadian mengerikan itu, terlihat Lucas hanya bisa terbaring diatas kasur yang bau obat-obatan, dengan nafas pelan melihat atap. Tak lama kemudian seseorang mengetok pintu kamarnya dan masuk begitu saja.
Terlihat dua orang berjas hitam, yang sepertinya adalah orang penting berjalan mendekati Lucas "Bagaimana keadaanmu? Pahlawan Lucas?" Tanya salah satu Pria berjas hitam dengan melepas kacamata yang ia kenakan.
Lucas hanya diam karena sangat berat baginya saat ini untuk berbicara. Mereka berdua lalu duduk di sofa dekat dengan jendela.
"Perkenalkan, kami berdua dari Divisi Perlindungan Pahlawan, Divisi yang mengatur semua tentang pergerakan Pahlawan..."
"... Tentu saja kami sendiri juga Pahlawan tapi dengan latihan khusus karena memiliki bakat terpendam..."
"... Namaku Kanon, dan ini rekanku Ling." Jelas Pria berjas tersebut yang memiliki perawakan kurus tinggi, tampang dingin, serta rambut putih gaya comma.
"Soal keadaanmu, kami mendapatkan laporan dari Tim Pengejar jika kelompok kalian mendapatkan masalah besar..."
"... Karena aku yang bertanggungjawab atas penyerbuan yang terjadi di sana, aku pun bergabung dengan Tim Pengejar, sesampainya disana aku hanya melihat kau seorang tergeletak penuh luka dan darah..."
"... Teman-temanmu tewas mengenaskan, tubuhnya tidak utuh, tercabik-cabik, kami sempat bingung mengapa kau tidak ikut menjadi korban, kami pun segera membawamu ke sini..."
"... Kami juga sempat terkejut ketika kau dinyatakan telah tewas, namun sekitar 3 jam kemudian Dokter memberikan informasi bahwa kau kembali hidup..."
"... Jantungmu mulai berdetak kembali, tak hanya itu, lukamu sembuh total serta lengan kiri yang kembali utuh..."
"... Padahal saat itu mayatmu sudah berada di ruang jenazah dimana bersiap untuk dimakamkan..."
"... Kami dari Divisi Perlindungan Pahlawan memiliki dugaan bahwa kau mengalami kebangkitan kembali, karena bagaimana mungkin hal diluar nalar seperti itu dapat terjadi..."
"... Lebih mengejutkannya adalah, kau kehilangan energi sihir dalam dirimu. Padahal yang namanya kebangkitan kembali seharusnya diberikan anugerah kuasa besar dengan menjalani takdir baru..."
"... Kami masih menyelidiki soal ini, maka dari itu mungkin kau masih dalam genggaman kami..."
"... Istirahatlah, kami pergi dulu." Kanon meletakkan buah tangan dimeja sebelum akhirnya pergi setelah menjelaskan panjang lebar semuanya pada Lucas.
***
"Kebangkitan kembali? Apa kau benar-benar mengalaminya? Tapi yang aku rasakan sekarang hanyalah rasa lemas dan sakit sisa dari kejadian itu."
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
***
To be Continued
[Informasi tambahan :
- Divisi : Satuan Organisasi yang memiliki satu tujuan tertentu.
- Serikat : Komunitas Pahlawan yang memiliki satu tujuan sama dengan Ketua serta Wakil Ketua sebagai pemimpin dari sebuah penyerbuan.
- Kebangkitan Kembali : Kejadian dimana seorang Pahlawan bangkit kembali dari kematian dengan takdir berbeda, serta kekuatan sejati yang lebih tinggi dari sebelumnya.]