Chereads / MUARA / Chapter 4 - Datang

Chapter 4 - Datang

Sesekali ia mencubit beberapa bagian tubuhnya, berharap ini bukan hal yang nyata. Berharap ia hanya tidur terlalu lama, dan sedang dinina bobokan oleh mimpi yang ia buat sendiri. Tetapi di keesokan paginya, tidak ada hal yang berubah. Keadaan tetap tidak ada di pihaknya. Rasa sakit terus mengujinya, membuat ia begitu tidak karuan. Berkali-kali kali ia mencubit dirinya sendiri meyakinkan lagi bahwa ini hanya mimpi buruk dalam tidurnya. Namun ia tidak mendapatkan apapun selain bekas biru keabuan yang menghiasi hampir di seluruh tubuhnya. Ia benar-benar berantakan, seperti seonggok daging tanpa nyawa, yang dipaksa untuk tetap hidup.

Ia terus memandangi wajahnya di cermin, matanya yang mulai menghitam juga kantung mata yang besar menunjukkan seberapa ia pernah begitu terluka dan tertekan oleh keadaan. Rona wajahnya gelap, tidak ada senyum, tidak ada tawa yang dulu sering menghiasi paras lembut miliknya. 

"Kamu dengar baik-baik ya, aku tidak akan pernah kembali bersama kamu!" 

"karena perempuan lain kan?"

"Kamu buta atau pikun? Bukannya aku sudah bilang jangan pernah lagi datang ke dalam hidupku!" 

Sekilas memori kembali menorobos masuk didalam ingatannya. Wajahnya berubah menjadi semakin sayu, ada bulir air mata yang ia tahan agar tidak terjatuh.

"Tidak... aku sudah menangis setiap hari setelah kepergianmu. aku tidak boleh menangisimu lagi" katanya lirih. 

 *****

"Selamat hari Jumat, Cantik" satu pesan kembali masuk di ponsel milik perempuan itu.

ada satu garis senyum tipis yang mengukir dari bibirnya, sesaat sebelum akhirnya lenyap kembali. Ada perasaan aneh yang tidak bisa ia jelaskan pada dirinya sendiri. Perasaan yang tidak ingin dia akui. Perasaan yang membuatnya heran bahwa hanya pria ini yang bisa membuatnya tersenyum disaat dia tidak percaya bahwa ada sisa bahagia yang ditinggalkan untuknya. 

"Selamat hari jumat juga, Mas." balasnya.