Aku harus berusaha lebih baik lagi, aku masih punya niat yang abadi dalam jiwa.
Sepertinya aku harus tak perduli sama sekali, tak perduli terlihat atau tidak oleh orang lain, tak perduli dibilang pengemis atau menjual aib supaya dikasihani.
Karena mau bagaimanapun, orang lain juga tak mau perduli bagaimana kau terjatuh berkali-kali, tertindas berulang kali, terluka kesekian kali, bagaimana mulut mereka menjadi pedang yang amat sakit menusuk sampai ke hati, mereka tak perduli.
Dan jika memang tak ada lagi telinga yang mau dengar sebagi tempat bercerita, akan ku sudahi omong kosong yang mereka kira ini. Hanya raga, pikiran, dan hati ini yang merasakannya sendiri dan menjalaninya.
Kalaupun tak ada lagi yang mau mendukung, aku akan tetap berjalan, sekalipun kaki bergetar hebat. Sekalipun kedua kaki ini harus habis terkikis jalanan sendiri. Tak apa jika sudah tak ada dukungan orang lain, aku akan berbincang dan menyemangati terus diriku sendiri.
Setidaknya, aku tetap mau berusaha sesulit apapun, mau seperih ini pun kenyataan yang ada, aku akan tetap berjalan, berlindung pada yang maha Kuasa. Dan hanya akan meminta-minta semua pertolongan dariNya.
Karena sebaik-baik pertolongan adalah pertolongan dari sang Khaliq.