Chereads / RE-Modified / Chapter 51 - JarakPandang | Chs¹ | Selesai

Chapter 51 - JarakPandang | Chs¹ | Selesai

"Aku merasa makin tertunduk, lemas, sedih, macam tak karuan. Aku menjalaninya sendiri, meski segelintir orang mau membantu. Tapi mereka punya kebutuhannya, dan aku pun tak lantas marah. Aku hanya kecewa pada diri sendiri, terlalu sering menyusahkan mereka. Kemelut itu turut serta menghantui pikiranku"

.

"Terkadang, aku sedikit mencari perhatian, bukan untuk dikasihani karena keadaan atau mengharapkan imbalan. Aku cuma ingin meredakan beberapa kepenatan dengan kebersamaan"

.

"Karena menurutku, kebersamaan cukup penting, terlebih untuk tujuanku belajar dan mengkaji diri lebih baik. Dan aku percaya, bahwa saling berkomunikasi adalah kunci menjalin silahturahmi. Meski sekarang ini, kesempatannya makin kecil, sebab hidup tak melulu tentang bersama orang yang sama"

.

"Aku ingin punya ruang untuk bercerita, aku ingin juga berdialog dengan umpan balik. Karena, komunikasi terjalin dengan lawan bicara, kalau tak ada respon atau umpan balik lawan bicara, sepertinya komunikasi telah gugur dalam medan tersebut"

.

"Tinggal beberapa jam lagi umurku menambahkan angkanya. Dalam kesadaran diri penuh, aku prihatin atas diriku sendiri saat ini dengan lemas seakan tak berdaya. Ditambahi dengan komunikasi yang perlahan mematikan cahayanya. Aku prihatin dengan usia yang makin bertambah angkanya malam ini, aku tak belum bisa berbuat apa-apa. Malah semakin dalam terpuruk"

.

"Saat ku lihat teman sebaya lainnya, belum kutemukan kisah mereka yang sama seperti ku. Bukan maksudnya iri hati. Hanya saja, ahhh... Alangkah beruntungnya mereka yang tak berkisah sama. Dari aspek komunikasi yang alot, hingga punya ruang tuk bertukar cerita dengan kebersamaan yang terlaksana"

.

"Aku cuma punya media yang begitu intens berkomunikasi. Wadah untuk menuangkan isi hati, tempat bercerita soal keunekkan atau kebahagiaan. Bahkan arang tuaku tak cukup mendengar cerita yang seutuhnya selain pada media. Suatu media tulis yang acap kali ku bagikan dengan para pembaca berbagai macam rupa. Aku tak mengejar pencapaian yang sangat ambisius dalam media ini.

Daripada harus mencari pelarian kesana-kemari, yang malah memanipulasi menjadi hal buruk di esok hari. Aku memilih media tulis untuk menyalurkan semua kesedihan yang tak dapat pertanyaan. Tak mengejar validasi atas kepenulisan, bagiku, dapat bercerita semua hal yang makin sukar didapat dari komunikasi adalah ketenangan batin dan pencapaian.