Kembali ke lantai sepuluh, dimana ruang tahta milik Gon. Kaizoku masih mendorong Gon sampai di depan kursi tulang milik Gon, Kaizoku mendorong Gon untuk terakhirnya dengan sangat kuat, membuat Gon terlempar ke depan lalu mendarat duduk di kursinya.
"Maafkan aku Destion, dikarenakan dia hampir tidak memiliki hitbox, jadinya aku akan menggunakan Berseker. Tenang saja, aku akan menggunakan mu nanti." ucap Kaizoku dengan senyum liciknya menatapi Gon yang masih terduduk.
"Bocah sialan... memaksa Gon untuk serius huh?" Gon berdiri dari kursi tahtanya.
Gon melempar memutar sabitnya mengarah ke Kaizoku. Namun dengan cepat Kaizoku berniat untuk menahannya dengan Berseker yang sudah siap di kedua tangannya.
Di luar ekspektasi Kaizoku, sabit tersebut menteleportkan Gon. Kaizoku yang tidak memiliki reaksi yang cukup cepat hampir mengenai dagunya.
Namun Gon sudah memiliki rencana lain, yaitu menarik Berseker dari kedua tangan Kaizoku. Gon menarik Berseker dengan sabitnya dari bawah.
Cobaan dari Gon berhasil membuat Kaizoku melepaskan Berseker dari kedua tangan Kaizoku. Hal tersebut dengan cepat dimanfaatkan oleh Gon, dia memutar sabitnya lalu menyerang mengarah ke leher Kaizoku.
"Gah!?"
Dengan cepat Kaizoku menundukkan lehernya ke belakang terus ke bawah menghindari serangan samping tersebut.
Kaizoku tahu jika dia terkena satu serangan saja, nyawanya akan menghilang seketika seperti apa yang Lilith jelaskan sebelumnya.
Dia mencoba sekuat mungkin untuk tetap menghindari atau menangkis serangan milik Gon.
Dengan cepat Kaizoku mengambil Destion di sakunya dengan tangan kirinya lalu sebisa mungkin mengarahkan tembakkan pelurunya tepat ke tangan Gon. Kaizoku menarik pelatuknya, menembak mengeluarkan peluru dan mengarah tepat ke tangan Gon.
Akibat serangan tersebut, secara tidak sengaja Gon melepaskan sabitnya dari tangan kanannya. Kesempatan tersebut langsung diambil oleh Kaizoku dengan cara bangun dan memukul wajah naga tersebut.
Kaizoku berhasil melandasi pukulannya dengan sangat keras, membuat Gon terlempar ke atas melepaskan sabitnya dari tangan satunya.
"Baiklah tengkorak, saatnya kita bermain dengan kedua tangan kita."
Kaizoku menaruh Destion kembali ke sakunya lalu bersiap-siap untuk bertarung dengan kedua tangannya.
Gon terbangun dari jatuhnya, melihat Kaizoku yang sedang loncat-loncat bersiap untuk bertarung.
"Geh, kamu berani melawan seseorang dari pemberian tuhan? Tuan Ishayaki tidak akan runtuh oleh kamu."
Gon berlari sangat cepat dan berniat untuk menendang wajah Kaizoku. Namun Kaizoku menggunakan cara sebelumnya, yaitu saat musuh berbicara dan berhenti Kaizoku tahu jika musuh tersebut akan menyerang, jadinya Kaizoku dengan cepat melompat ke belakang menghindari serangan tersebut.
Sekarang saatnya Kaizoku, saat kaki Gon masih di atas Kaizoku menarik kaki tersebut ke bawah lalu mematahkan lututnya.
"Gaaahhh!!!!"
Suara teriakan Gon terdengar sangat-sangat kuat. Sampai-sampai Sylphy dan Lilith yang di bawah kedengaran sangat kuat.
Kaizoku yang lengah akibat suara teriakan tersebut berhasil di serang balik oleh Gon dengan cara menendang Kaizoku dengan kakinya yang lain.
Serangan tersebut berhasil membuat Kaizoku terlempar jauh. Dikarenakan tembok sebelah tangga tersebut tidak ada, Kaizoku berpotensi untuk jatuh dari kerajaan lantai sepuluh.
Kaizoku berhasil berhenti tepat di ujung ruangan dan hampir terjatuh.
Gon memanggil senjatanya lagi lalu melemparnya ke Kaizoku yang hampir terjatuh.
Saat sabit tersebut hampir mengenainya, Gon berteleport ke tempat sabitnya.
Dengan hanya satu kaki, Gon masih bisa berdiri dengan bantuan sabitnya di lengannya.
Gon menarik kerah baju Kaizoku.
"Sekarang... menyerah atau mati... Gon bisa saja membunuh mu dengan melepaskan baju mu dan kamu akan terjatuh dari lantai sepuluh, jadi pilih..."