Di dalam perjalanan menuju ke lantai dua, Kaizoku melihat Destion yang masih terkurung untuk kedua kalinya.
Untuk kali ini Kaizoku berjanji untuk mengambil revolvernya kembali, barang yang sangat berharga bagi Kaizoku.
Walaupun dipenuhi oleh keringat yang bercucuran di seluruh wajah Kaizoku, pada akhirnya mereka berdua sampai di ruang makan lantai dua.
Dimana Gon dan Lilith sudah duduk dengan rapi menunggu Kaizoku dan Sylphy di meja makan panjang.
Kaizoku merasa aneh dikarenakan perkiraannya akan makan bersama semua pembantu dan pelayan milik tuan Gon, sepertinya tidak.
Kaizoku dan Sylphy memilih untuk duduk di sebelah kiri tuan Gon, menatap Lilith yang sedang duduk rapi di sebelah kanan tuan Gon.
Makanan sudah siap, ayam goreng, kue-kue mewah, ikan goreng, hampir semua makanan ada di depan mereka, di atas meja panjang yang sangat mewah.
Perut Kaizoku sangat keroncongan, namun Kaizoku harus tetap bersikap sopan dan menjaga diri dari kelakuan tidak wajar.
Gon menghentikan rasa awkward dengan perkataannya.
"Jadi... Billy dan Mary... Silahkan dinikmati makanan special dari maid-maidku."
Dikarenakan Kaizoku dan Sylphy sudah mendapatkan izin dari sang tuan kerajaan, dengan cepat Kaizoku dan Sylphy mengambil ayam goreng yang baru saja matang.
Memakannya dengan sangat lahab. Pada akhirnya Kaizoku dan Sylphy mendapatkan makanan yang enak setelah dua lebih malam mereka makan tanpa bumbu penyedap.
Gon dan Lilith hanya menatapi Kaizoku dan Sylphy dengan ekspresi datar, melihat Kaizoku dan Sylphy makan dengan sangat lahab.
"Ehem..."
Tuan Gon memberi peringatan kepada Kaizoku dan Sylphy.
Dikarenakan Kaizoku dan Sylphy sadar apa yang mereka lakukan, mereka menaruh ayang gorengnya kembali di atas piring.
Dengan senyum tidak enak, mereka berdua meminta maaf.
"Maaf..."
Gon melanjutkan perkataannya setelah mendengar Kaizoku dan Sylphy meminta maaf atas kelakuan mereka.
"Silahkan nikmati makan malamnya secara pelan-pelan. Jadi, saya belum mendengar apa tujuan kalian dan kemungkinan keinginan yang kalian inginkan setelah berhasil mengalahkan bahkan membunuh Cerberus, hewan peliharaan saya."
Kaizoku dan Sylphy saling bertatapan, mereka sudah setuju jika tujuan mereka berdua adalah meminta bantuan dari Gon untuk keluar dari Underworld.
"Saya ingin mendengar dari Billy terlebih dahulu... Buktikan jika manusia tidak terlalu buruk..."
Walaupun Gon berbicara tanpa membuka mulutnya, Kaizoku dapat merasakan kebencian Gon kepada manusia-manusia.
Walau begitu, Kaizoku tetap menjaga semangat dan keberaniannya untuk keluar dari Underworld, dia menjawab dengan sangat percaya diri.
"Keinginan saya sangat simple, tuan Gon. Saya dan partner saya Mary hanya ingin keluar dari Underworld dengan bantuan anda."
Gon menatap tepat ke dalam mata Kaizoku tanpa emosi.
"Heh... Anda yakin jika itu adalah satu-satunya permintaan anda?"
Sepertinya Gon mampu membaca pikiran dari Kaizoku. Benar, bukan hanya ingin keluar dari Underworld namun Kaizoku juga menginginkan Destion kembali ke tangannya.
Gon melanjutkan perkataannya tanpa emosi.
"Gon yakin jika anda menginginkan senjata anda bukan? Senjata yang cukup aneh dan tidak familiar. Namun, Gon yakin senjata milik mu sangatlah kuat..."
Ucapan dari tuan Gon membuat Kaizoku gugup dan ragu untuk berbicara, dikarenakan rahasianya sudah di bongkar. Rahasia dimana dia ingin sekali mengambil Destion kembali.
Tentu situasi ini dapat memburuk jika Kaizoku tetap memaksa ingin mengambil revolvernya kembali. Dan berkemungkinan Kaizoku dan Sylphy memasuki zona yang lebih berbahaya lagi...