"Selamat datang tuan Light... apakah anda sudah bertemu dengan tuan besar?" pria tersebut melihat kami dan mendadak ekspresi datarnya berubah menjadi agak cemas. Pria tersebut menanyakan kepada Lighting, apakah kami adalah anak dari tuan besar? Dan Lighting berkata bahwa dia tahu apa yang dia rasakan dan ada berapa pertanyaan yang ada di kepalanya "mereka harus kita bawa masuk ke dalam terlebih dahulu, toh mereka masih shock dan kita harus segera melaporkan hal ini kepada Shaundy kan, Tanu?" ucap Lighting dengan wajah senyum dan santainya.
Lalu kami masuk ke pintu hotel tersebut. Ketika kami masuk ke pintu hotel tersebut, kami langsung melihat suasana hotel yang megah nan mewah. Ada banyak orang-orang yang memakai pakaian formal, rapi, layaknya orang-orang penting atau oran-orang kaya. Terlihat sebuah lobby yang dijaga oleh 3 waiters cantik jelita dan beberapa orang seperti bodyguard penjaga tempat gedung penting di setiap sudut. Akan tetapi ada sesuatu yang membuat Valencia terbingung, yaitu tidak jarang dia melihat orang-orang yang berpakaian layaknya seperti orang biasa, bahkan juga ada yang seperti gangster dan mafia jalanan. Orang-orang tersebut ada yang duduk di sofa tamu dengan gaya congkak mereka, bahkan mereka merokok meskipun ada tulisan "no smoking area" dan ada juga beberapa dari mereka yang memasuki lift. Mungkin memasuki lift untuk ke lantai atas bukanlah hal yang aneh, akan tetapi dari 3 lift yang ada, hanya satu yang dijaga oleh penjaga yag bertubuh besar tempat ini. Valen melihat ketika akan masuk ke lift spesial itu, mereka harus menunjukkan kartu tanda pengenal dan penjaga lift itu akan memperbolehkan mereka untuk masuk kedalamnya.
Ketika kami masuk ke dalam hotel tersebut, banyak para pegawai, penjaga, bahkan orang-orang yang berpakaian seperti gangster dan mafia memberikan salam hormat seperti menghormati petinggi negara yang sedang datang di suatu tempat untuk melakukan kunjungan kerja. Tanu memandu kami ke lift special tersebut dan tanpa dia menunjukkan kartu tanda pengenal, penjaga lift tersebut langsung mempersilahkan kami untuk masuk. Ketika kami masuk ke dalam lift, Alam menyadari bahwa memang ada 14 tombol di dalam lift tersebut, tapi ada satu tombol sangat berbeda sendiri. Seperti yang kita tahu bahwa ketika kita di dalam lift di suatu gedung besar, pasti tombol-tombol yang terpampang menunjukkan tombol basement sampai angka gedung yang paling atas, tapi berbeda dengan tombol lift disini. Tombol di dalam lift ini hanya menunjukkan tombol basement dan angka 1-12 saja, dan satu tombol lagi yang menggambarkan sayap malaikat. Tanu langsung memencet tombol tersebut dan akhirnya kami naik ke lantai paling atas. Yang awalnya suasana di dalam lift terlihat sepi dan kaku lama-lama menjadi agak santai karena di dalamnya kita bisa mendengarkan alunan irama lagu jazz classic.
Setelah 5 menit menunggu, akhirnya kami sampai di lantai special yang berlogo sayap malikat tersebut. Pintu lift perlahan terbuka, lagu jazz perlahan menghilang, dan tiba-tiba lagu EDM diskotik terdengar sangat ramai dari lantai special ini. Ketika pintu lift terbuka lebar, kita langsung bisa melihat ada sepasang kekasih sedang berciuman romantis dan mereka sangat menikmatinya. Terlihat ruangan yang sangat besar layaknya tempat diskotik megah dan mewah, lampu laser terlihat banyak, ramai orang berkerumun untuk menikmati suasana gemerlap kehidupan malam. Terlihat di sisi bagian tengah ruangan itu ada sebuah bar besar yang dijaga oleh 2 bartender. Di samping belakang kanan dan kiri bar, ada sebuah tangga menuju ke atas. Tanu dan Lighting mengajak Valen dan Alam menuju ke atas sana. Di atas sana kami melihat bahwa di atas sini adalah sebuah tempat VIP untuk mereka yang ingin bersenang-senang. Terlihat di tengah depan ada sebuah aquarium yang besar dan indah, aquascape yang sangat tertata rapi dan tidak terlihat jika itu tertata oleh manusia, banyak jenis ikan hias yang mahal di dalamnya. Ada sebuah pintu yang dijaga oleh 2 penjaga berbaju rapi, mungkin mereka tidak sebesar Tanu dan tidak sekekar penjaga yang lain, tapi dari kejauhan Valen dan Alam bisa merasakan bahwa aura Transcendence mereka tidak main-main. Hal itu menunjukkan bahwa ruangan di balik pintu tersebut adalah ruangan yang sangat penting. Tanu dan Lighting mengajak kami masuk ke dalam ruangan tersebut.
Pintu double door tersebut terbuka dan terlihat bahwa di dalam ruangan itu berbeda 180 derajat dari ruangan besar yang kami lewati tadi. Ruangan tersebut terlihat seperti kantor besar dan ada sebuah sofa dan meja untuk tamu. Anehnya adalah ketika kami masuk ke ruangan tersebut, kami tidak mendengarkan lagu EDM yang kencang tadi. Lalu Valen berbisik kepada Alam bahwa pasti di ruangan ini terdapat sebuah sihir peredam suara dan pastinya masih ada banyak lagi. Terlihat ada seorang perempuan memakai jaket dan kaos setengah badan, celana ketat dan rambutnya yang diikat melihat pemandangan kota di kaca jendela kantornya. Dia sama sekali tidak menggambarkan bahwa dia adalah orang penting di tempat ini... sama sekali tidak. Tiba-tiba Lighting berteriak menyapa dia "Hai Shaundy... aku sudah datang dari rumah tetua dan lihat siapa yang aku bawa" seketika Shaundy berbalik menoleh ke belakang, dan betapa terkejutnya dia melihat kami berdua. Langsung Shaundy dengan cepat berlari ke Lighting dan mencekiknya "APA-APAAN INI!? Anak siapa lagi yang kau culik??? Boss mafia? Pejabat?? Apa kau tahu bahwa aku melarangmu untuk melakukan hal ini karena terakhir kali kau melakukan ini, kau telah menculik anak dari gubernur wilayah ini!" teriak Shaundy kepada Lighting. Lighting pun langsung menenangkan Shaundy dengan menceritakan kronologi kejadian malam ini tadi. "Jadi kalian adalah anak dari Tuan Reinhardt dan Nyonya Lindsey?" tanya Shaundy kepada kami sambil menyuruh kami untuk duduk di sofa tamu tersebut. Tanu menjamu kami dengan menyuguhi kami minuman mocktail yang sangat indah dilihat dan sangat nikmat ketika diminum. Tanu memberikan Shaundy dan Lighting Cocktail bernama "The Rising Demon" terlihat di cocktail tersebut ada dua permukaan warna, ada putih soda diatas dan ada merah yang sedikit demi sedikit naik ke atas dan mencampur menjadi satu dengan soda tersebut. Shaundy akhirnya berkata bahwa dia turut berduka cita atas kematian orang tua kami dan akan bertanggung jawab untuk melindungi kami.
"mengapa kalian ingin melindungi kami? Apa untungnya bagi kalian? Dan mengapa kalian menyebut orang tua kami sebagai 'tuan besar, tetua, tuan, dan nyonya?" tanya Alam dengan lantang dan tegas. Dan Shaundy menjelaskan bahwa gedung penthouse ini adalah pusat markas besar dari organisasi yang bernama Saints, dan mayoritas orang disini adalah orang-orang yang telah diselamatkan oleh orang tua kami. Saints dulunya adalah sub organisasi rahasia bawahan yang didirikan oleh Reinhardt Justice dan Lindsey Justice. Ketika perang saudara berakhir, Saints berubah menjadi organisasi anti hero berkedok mafia. Memang Saints di mata masyarakat umum dinilai sebagai organisasi mafia yang bobrok seperti virus di tengah masyarakat. Hal itu karena Saints melakukan bisnis-bisnis ilegal seperti jual beli narkoba dan senjata, memegang bisnis nightclub dan karaoke, dan Saints sering kali memonopoli daerah kekuasaan mereka, sehingga hanya bisnis mereka atau bisnis yang bekerja sama dengan mereka sajalah yang boleh untuk jalan. Akan tetapi Saints melakukan itu supaya tidak dicurigai oleh pihak aliansi pemerintah, mereka melakukan ini justru supaya bisa dekat dengan mereka dan bisa mendapatkan informasi-informasi penting denga mudah. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menyogok para petinggi aliansi dan mengajak mereka bersenang-senang, ketika mereka sudah merasa bahagia dan mabuk, Saints akan mudah untuk menggali informasi tentang aliansi tanpa adanya kecurigaan sama sekali.
Seketika Valencia dan Alam terkejut karena ternyata selama ini orang tua mereka adalah orang-orang dari organisasi yang dilarang oleh aliansi pemerintahan. Lighting seketika berbicara tentang cerita fakta yang sebenarnya terjadi ketika perang saudara. Pada awalnya di dunia ini tercipta 3 fraksi, yaitu Liga Aliansi, Empire, dan Gray. Liga Aliansi terbentuk dari para Transcendence yang berkeinginan untuk melakukan kebaikan, membantu satu sama lain ntah itu sesama transcendent ataupun manusia biasa. Akan tetapi transcendent tetaplah manusia yang mempunyai ego dan sifat buruk masing-masing. Banyak dari mereka dicap sebagai pahlawan (Hero) akan tetapi pada kenyataannya mereka melakukan itu karena uang, kekuasaan, dan ingin dihormati oleh banyak orang. Banyak dari mereka menganggap bahwa manusia biasa itu seperti domba yang harus dijaga dan dipelihara supaya mereka bisa menurut dan berkorban untuk tuannya. Empire tercipta karena ada banyak Transcendence berfikir bahwa Transcendent lah yang seharusnya berkuasa memimpin negara, karena mereka memiliki kekuatan dan kuasa yang lebih unggul daripada manusia pada umumnya. Dan terakhir adalah Gray... Gray diciptakan oleh kakek dari Valencia dan Alam, yaitu Gentala Gray. Gray tercipta karena Gentala ingin para transcendence dan manusia biasa bisa hidup dengan damai satu sama lain, jadi organisasi gray memasuki pemerintahan dan parlemen supaya mereka bisa mengatur masyarakat dengan lebih persuasif dan tidak menimbulkan konflik maupun korban. Ntah kenapa, tiba-tiba 75 tahun yang lalu terpecahlah sebuah perang saudara yang melibatkan banyak korban. Hampir 63% masyarakat menjadi korban jiwa karena perang tersebut. Liga Aliansi pun memenangkan perang tersebut dan mengubah namanya menjadi Aliansi dan mereka memegang penuh kendali pemerintahan di negara ini. Itulah kenapa banyak orang menyebut mereka sebagai Aliansi Pemerintahan. Setelah perang usai dan Aliansi memegang kendali pemerintahan, mereka mengeluarkan sabda bahwa melarang berdirinya fraksi yang telah kalah perang. Aliansi juga membuat sebuah program yang dimana para transcendent yang ingin menjadi pahlawan, maka mereka bisa mendaftar menjadi hero di Aliansi.
Mendengar itu Valen dan Alam bersumpah untuk melenyapkan Aliansi dan ingin memperbaiki tatanan dunia yang telah rusak ini. "baiklah kalau begitu kami menghargai tawaran kalian untuk menjaga kami, tapi kami merasa tidak nyaman karena kalian adalah orang asing bagi kami. Meskipun kau sudah menceritakan panjang lebar, tapi kami tetap merasa bahwa kalian adalah orang asing" ucap Valen kepada Shaundy. Tiba-tiba Alam berkata sambil menunjuk Lighting "apalagi kau... yaa... memang kau telah menyelamatkan kami dari hero yang ingin mebunuh kami, akan tetapi kau tetaplah orang asing yang baru pertama kali kami lihat... kami belum bisa 100% percaya kepada kalian!"
Seketika suasana menjadi senyap dan sunyi. Perlahan Lighting berdiri dan berjalan ke belakang kami, memegang pundak Alam dengan lemah lembut dan berkata dengan santai dan senyumnya yang khas "hei hei hei.... sopanlah sedikit kepada orang yang lebih tua darimu... orang asing yang menyelamatkanmu itu adalah adik dari Reinhardt Justice... oh atau lebih tepatnya adalah Vargast Gray?" Sontak kami pun terkejut ketika Lighting berkata seperti itu, apalagi ketika dia tau nama asli dari ayah kami yang dimana hanya keluarga kami saja yang mengetahui hal tersebut.
Lighting pun bercerita tentang sejarah keluarga kami. Mulai dari kakek Gentala yang menciptakan organisasi Gray, lalu Ayah yang menjadi intelijen untuk Gray, beliau bekerja sebagai pegawai di pemerintahan yang mendukung aliansi. Lalu Ligthing yang ternyata adalah adik dari ayah kami. Lighting pada awalnya tidak tertarik dengan urusan politik fraksi Gray dan menciptakan organisasi sendiri bernama Saints. Saints memang pada awalnya adalah murni organisasi mafia, akan tetapi ayah kami mempunyai kebiasaan yang dimana Lighting tidak bisa menolaknya. Kebiasaan itu adalah menolong manusia yang ingin dilenyapkan oleh pihak Empire maupun Aliansi pada masa itu. Pada akhirnya Saints menjadi organisasi naungan Gray yang dimana mereka melakukan bisnis ilegal tapi di sisi lain mereka juga menjadi wadah untuk manusia yang hidupnya terancam. "yaaahhh... jadi seperti itulah ceritanya... oh iya! Ngomong-ngomong, Lighting adalah nama yang biasa orang-orang memanggilku. Kalian pasti tahu kenapa... itu karena kekuatan transcendentku adalah listrik. Nama asliku adalah Lingga Gray"
Setelah Valencia dan Alam mendengarkan cerita dari Shaundy dan paman mereka, akhirnya mereka sepakat untuk tinggal dan hidup bersama mereka. Shaundy berkata bahwa perjalanan kami masih panjang dan kematian orang tua kami hanyalah sebuah pembukaan cerita, layaknya kartu The Fool di dalam kartu tarot. Shaundy menyarankan kami untuk hidup di daerah ini dan akan berlatih kekuatan transcendent bersama Saints. Valencia dan Alam menyetujui saran tersebut dan mereka beristirahat di kamar yang telah disediakan oleh Tanu. Tanu membukakan pintu kamar kami "silahkan... mulai hari ini ruangan ini adalah kamar tidur kalian"
Kami masuk ke dalam kamar tersebut dan terkejut kami karena kamar yang kami tempati terlihat mewah seperti kamar di hotel bintang 5, mungkin malah hotel bintang 7? Dan setelah Tanu menutup dan memberikan ucapan selamat beristirahat, Valencia dan Alam berbincang tentang kehidupan mereka setelah ini. Apakah kehidupan mereka akan berubah 180 derajat? Tidak ada yang tahu akan hal tersebut dan mereka pun tidur di kasur mereka masing-masing untuk hari esok.
"Apakah kita bisa mengurus tanggung jawab ini? Aku tidak begitu yakin, tapi bagaimanapun juga mereka adalah anak kandung ayah" ucap Shaundy kepada Lighting dengan melihat luar jendela sambil meminum secangkir whiskey. Lalu Lighting berkata "Santailah saja, kita latih mereka dan mereka pasti akan sangat menolong kita untuk mengubah dunia yang kotor ini" ucap Lighting sambil menyalakan rokok dengan percikan listrik di jari tangan kanannya. Akhirnya malam itu menjadi malam yang panjang bagi si kembar maupun para pihak Saints.