Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

DIMENSI KETIGA

🇮🇩Aan_Hardiansyah313
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.3k
Views
Synopsis
KISAH NYATA | TRUE STORY | REAL STORY Manusia indigo bisa juga disebut sebagai orang yang memiliki kemampuan khusus dan tidak terbatas pada yang namanya hal supranatural atau metafisis saja. Kemampuan indigo sendiri banyak macamnya, mulai dari clairvoyance, astral projection, interdimensional, penyembuhan, dan lain lain. Ketika seorang anak indigo mengatahui bahwa dirinya punya kemampuan indigo, maka jauh di dasar pikirannya akan timbul pertanyaan : Mengapa aku berbeda? kenapa aku tidak bisa menjadi orang normal saja? Pada Novel DIMENSI KETIGA ini, saya akan menceritakan kisah atau kumpulan kisah yang semuanya berhubungan dengan perjalanan hidup seorang anak indigo. Tentang apa yang dirasakan, apa yang dialami, dan seolah ingin sedikit protes ada anggapan orang-orang yang memberikan stigma bahwa kemampuan indigo adalah berkah. padahal untuk sampai diterima dan di anggap berkah itu, semua adalah proses yang panjang dan melelahkan. Sebuah perjalanan dan pembelajaran yang tidak pernah berhenti sampai akhirnya menutup mata dan kembali pada Sang Khalik. NOVEL ini sekaligus gambaran "ALAM SEBELAH" atau alam dimana "MEREKA TINGGAL" tidak selalu identik dengan horor yang seram dan mencekam. Alam sebelah juga punya cerita yang dramatis, sedih bahkan sarat nilai-nilai universal. Pada dasarnya "MEREKA" pun tidak seperti yang dilukiskan di film-film horor, yang hanya bertugas menganggu dan menakut-nakuti, tetapi sebetulnya mereka pun lebih dari itu. Novel ini juga memberikan gambaran dan wawasan baru tentang dunia supranatural. Harapannya, lebih jauh novel ini dapat memberikan panduan bagi masyarakat bagaimana harus menyikapi hidup dan berdampingan dengan para MAKHLUK TAK KASAT MATA. SALAM INDIGO. #INDIGO #MATABATIN #KISAHNYATA #TRUESTORY #REALSTORY #MATA_BATIN #KISAH_NYATA #HORORTHRILLER #HOROR #THRILLER #HORRORTHRILLER #HOROR_THRILLER #HORROR_THRILLER #INDIGOMATABATIN #INDIGODIMENSIKETIGA #INDIGO_MATA_BATIN #INDIGO_DIMENSI_KETIGA #DIMENSIKETIGA #DIMENSI_KETIGA #indigo #matabatin #kisahnyata #truestory #realstory #mata_batin #kisah_nyata #hororthriller #horor #thriller #horrorthriller #horor_thriller #horror_thriller #indigomatabatin #indigodimensiketiga #indigo_mata_batin #indigo_dimensi_ketiga #dimensiketiga #dimensi_ketiga
VIEW MORE

Chapter 1 - Ketika Semua Bermula Bagian1

Seeing is believing, begitu quote yang mungkin aku sendiri pun tidak tahu asalnya dari mana. Apa yang dipercayai semuanya bersumber dari penglihatan. Atau bisa juga diartikan memercayai apa yang dilihat oleh mata. Tentu saja oleh mata kepala sendiri. Namun, bagaimana jika yang mampu kulihat tidak seperti yang mampu orang lain lihat. Apakah hanya aku yang harus percaya apa yang kulihat itu?

Indigo, sebutan itu pertama kali aku dapat dari sebuah buku berbahasa inggris yang kubaca. Sebenarnya itu buku milik pamanku, yang sepertinya bisa menjawab apa yang terjadi pada diriku. Semenjak kecil aku bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang biasa. Aku bisa melihat "MEREKA", Sebutan "mereka" dalam keseharian bermacam-macam. Ada yang menyebutnya hantu, jin, setan, arwah, siluman, dan lain sebagainya. Pada awalnya ini kusadari ketika aku berumur kurang lebih lima atau enam tahun. Aku bisa mengingatnya dengan persis.

Pada waktu itu hari sudah mulai gelap dan Adzan Maghrib sudah berkumandang setengah jam yang lalu, aku bersama ibuku berjalan melewati jalan menuju kompleks rumahku, kami baru saja pulang dari rumah kerabat, sebelum masuk ke kompleks perumahan tempat kami tinggal, kami harus melewati sebuah bangunan sekolah tua yang sudah tidak lagi terpakai. Di sebelah sekolah itu, ada taman bermain dan dibelakang nya ada rumpun bambu yang sangat tinggi dan lebat, sudah lama aku mendengar di daerah situ terutama di rumpun bambu itu banyak "Penghuninya".

Ibu berjalan hampir seperti menyeretku, Langkahnya semakin cepat saat melewati sekolah itu, Namun mataku seperti diarahkan tertuju pada taman bermain yang ada didekat rumpun bambu, lama kuperhatikan satu persatu alat bermain disitu, mulai dari ayynanz perosotan, palang bermain, dan lain-lain.

Tiba tiba aku melihat ayunan yang ada disitu bergerak sendiri, kemudian tampak perlahan lahan pada ayunan yang bergoyang itu terbentuk siluet yang semakin lama semakin jelas, SOSOKNYA seperti wanita menimang bayi dengan posisi agak membelakangi. Aku masih bisa melihat lengkungan tangannya seperti menggendong sesuatu. Lirih aku mendengar SOSOK itu bersenandung, melantunkan nada lagu Nina Bobo. Sesat aku melihat lehernya hampir menoleh ke arahku, namun tiba tiba lengan ibu menyentakku sambil menghardik "Kamu jalan cepat sedikit". Aku pun menurut dan mencoba menyamai kecepatan langkah ibu.

Itu pengalaman pertamaku. Sampai sekarang aku tidak pernah lupa pengalaman itu, aku mencoba menceritakan pengalaman itu pada ibu beberapa hari kemudian. Namun ibu hanya menjawab, "Itu tidak ada", "kamu salah lihat", "Itu cuma bayanganmu", dan semacamnya. Aku berusaha menerima hal itu walaupun pikiran ku malah mengatakan sebaliknya, Penglihatan mataku tidak salah.