Chereads / Pertarungan Giok, Kultivasi Takdir Li Jun / Chapter 14 - Tanda Sebelum Bencana

Chapter 14 - Tanda Sebelum Bencana

Setelah menutup portal interdimensi, para murid kembali ke kehidupan sehari-hari di kuil kuno. Namun, suasana damai yang mereka rasakan tidak bertahan lama. Tanda-tanda aneh mulai muncul di langit dan tanah, memicu kekhawatiran di antara para kultivator yang tinggal di sekitar kuil.

Li Jun, yang masih merasakan getaran energi kuno di dalam dirinya, merenung di atas bukit yang menghadap kuil. Visi tentang bencana mendatang menyelimuti pikirannya, dan dia tahu bahwa mereka harus memahami lebih lanjut tentang kekuatan yang mereka hadapi.

Sementara itu, Mei Lin dan Zhou Wei melihat fenomena alam yang aneh selama latihan kultivasi mereka. Ling Yue mencoba menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mengidentifikasi penyebabnya, tetapi bahkan dia merasa kesulitan memahami kejadian-kejadian ini.

Guru Ling Yan, yang peka terhadap getaran energi, berkumpul dengan para murid. "Ada kekuatan yang lebih besar yang mencoba memasuki dunia kultivasi kita," ujarnya dengan serius. "Kita harus mencari tahu sumbernya dan menghadapinya sebelum bencana itu merajalela."

Para murid setuju untuk memulai pencarian mereka. Mereka menyusuri pegunungan, meneliti tanda-tanda aneh dan mencari petunjuk tentang apa yang sedang terjadi. Dalam perjalanan mereka, mereka bertemu dengan kultivator lain yang juga terpengaruh oleh fenomena alam ini.

Bertambahnya gejala membuat para kultivator semakin cemas. Bunga-bunga mekar di tengah musim dingin, sungai-sungai berubah arah tanpa alasan, dan langit di malam hari dipenuhi dengan kilatan warna-warni yang tidak biasa. Semua ini merupakan pertanda bahwa kekuatan alam sedang terganggu oleh entitas yang tidak dikenal.

Saat para murid mendekati sumber getaran ini, mereka menemukan gua tersembunyi yang tampaknya dipenuhi dengan energi gelap. Penyelidikan mereka membawa mereka ke dalam gua, di mana mereka menemukan makhluk kuno yang terikat oleh energi yang berlebihan.

Makhluk ini, yang disebut sebagai "Penjaga Tengah Alam," memberikan peringatan kepada para murid tentang ancaman yang lebih besar yang mendekat. "Keseimbangan alam di dunia kultivasi ini telah tergoncang," kata makhluk tersebut dengan suara bergemuruh. "Ada entitas luar biasa yang mencoba memasuki dunia ini, dan jika tidak dihentikan, itu akan membawa kehancuran."

Para murid, dengan tekad kuat, berjanji untuk melindungi keseimbangan alam. Penjaga Tengah Alam memberikan mereka artefak kuno yang dapat membantu mereka melacak sumber kekuatan gelap tersebut. Dengan artefak ini, para murid melibatkan diri dalam pencarian yang lebih intens, mengikuti jejak kekuatan gelap tersebut.

Dalam perjalanan mereka, mereka melintasi padang pasir yang tampaknya tidak berujung, menghadapi badai pasir yang melumpuhkan, dan bertemu dengan suku-suku kuno yang memiliki pengetahuan tentang kekuatan yang mencoba memasuki dunia kultivasi. Semua petunjuk mengarah pada sebuah situs kuno yang diyakini sebagai gerbang antara dimensi.

Ketika para murid mencapai situs tersebut, mereka melihat portal raksasa yang memancarkan energi yang ganas. Kekuatan gelap ini menarik energi dari sekitarnya, menyebabkan distorsi dalam struktur dimensi itu sendiri. Mereka menyadari bahwa mereka harus menutup portal ini untuk menghentikan kehancuran yang mengancam dunia kultivasi.

Namun, sebelum mereka dapat bertindak, mereka dihadang oleh seorang pemimpin faksi gelap yang mereka kenal dari sebelumnya. Pemimpin ini, yang menyebut dirinya "Varian Gelap," mengungkapkan bahwa dia adalah agen dari entitas yang mencoba memasuki dunia kultivasi. Dia menawarkan kesempatan bagi para murid untuk bergabung dengannya dan mengikuti tujuan kekuatan gelap tersebut.

Tawaran Varian Gelap ditolak oleh para murid dengan tegas. Mereka siap untuk bertarung dan melindungi dunia kultivasi mereka. Pertempuran sengit pun dimulai, dengan kekuatan kultivasi yang saling bertabrakan dan memenuhi langit dengan sinar cahaya yang gemilang.

Pertempuran melawan Varian Gelap membawa para murid ke batas kemampuan mereka. Varian Gelap, dengan kekuatan gelap yang luar biasa, mengeluarkan serangan bertubi-tubi yang menguji keterampilan dan ketahanan para murid. Setiap serangan tampaknya dirancang untuk memecah kelompok dan menciptakan celah dalam pertahanan mereka.

Mei Lin, dengan cepat dan ketepatan geraknya, mencoba mengimbangi serangan Varian Gelap. Pedang Zhou Wei bersinar di tengah pertempuran, menciptakan garis pertahanan yang tangguh. Ling Yue, dengan kekuatan spiritualnya, berusaha membaca gerakan lawan dan memberikan peringatan kepada rekan-rekan satu tim.

Sementara itu, Yang Jie mencoba menahan gelombang energi gelap yang dipancarkan oleh Varian Gelap. Dia menggunakan elemen kultivasinya untuk menciptakan kilatan cahaya yang melawan kegelapan, menciptakan medan pertempuran yang dramatis. Di tengah-tengah pertempuran, Li Jun merenung dan mencoba memahami sumber kekuatan Varian Gelap.

Varian Gelap, sementara itu, terus melemparkan tantangan dan mencoba mempengaruhi pikiran para murid. Dia berbicara tentang kekuatan gelap yang akan membawa kekuasaan yang tak terbatas dan memerintah dunia kultivasi. Namun, para murid menolak rayuannya dan bersatu lebih erat dalam tekad mereka untuk melawan kekuatan gelap.

Pertempuran mencapai puncaknya ketika Varian Gelap mengeluarkan serangan terkuatnya. Gelombang energi gelap melanda kelompok para murid, mengancam untuk menghancurkan pertahanan mereka. Namun, di saat-saat terakhir, Li Jun memahami kelemahan Varian Gelap.

Dengan pemahaman uniknya tentang energi kuno, Li Jun menciptakan sebuah mantra khusus yang meresapi energi Varian Gelap. Serangan ini menciptakan kelemahan dalam pertahanan lawan, membuka peluang bagi para murid untuk menyerang balik. Mei Lin, Zhou Wei, Ling Yue, Yang Jie, dan Li Jun bekerja bersama-sama dengan harmoni yang luar biasa, menghadapi Varian Gelap dengan kekuatan gabungan mereka.

Pertempuran berakhir dengan kekalahan Varian Gelap. Meskipun tertegun oleh kekalahan tersebut, dia tidak menunjukkan penyesalan dan meramalkan bahwa kekuatan gelap tidak akan pernah berhenti mencoba memasuki dunia kultivasi.

Dalam keheningan setelah pertempuran, para murid mengumpulkan diri mereka. Mereka menyadari bahwa pertempuran ini hanya awal dari konflik yang lebih besar. Li Jun, dengan energi kuno yang masih berdenyut di dalam dirinya, merasa panggilan yang lebih besar menanti mereka.

Guru Ling Yan tiba di tempat pertempuran, memberikan pujian kepada para murid atas keberhasilan mereka dalam menghadapi Varian Gelap. Namun, ekspresinya menunjukkan keprihatinan mendalam. "Ini adalah tanda-tanda awal bencana yang lebih besar," katanya dengan serius. "Kalian harus bersiap-siap untuk menghadapi kekuatan yang belum pernah ada sebelumnya."

Para murid bersatu dalam tekad mereka untuk melindungi dunia kultivasi mereka. Dengan artefak kuno dari Penjaga Tengah Alam, mereka melanjutkan perjalanan mereka untuk menemukan dan menghentikan sumber kekuatan gelap yang mencoba memasuki dunia kultivasi.