Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Pertarungan Giok, Kultivasi Takdir Li Jun

🇮🇩Regulus_14
--
chs / week
--
NOT RATINGS
7.8k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Awal Perjalanan

Angin sepoi-sepoi melintasi lembah pegunungan yang terpencil, membawa aroma bunga liar dan dedaunan basah. Pagi itu, langit biru terbentang tinggi di atas desa kecil yang tersembunyi di antara bukit-bukit hijau. Di antara rumah-rumah sederhana, ada seorang anak yatim bernama Li Jun.

Li Jun hidup dalam kemiskinan sejak dia kecil. Orang tuanya meninggal karena wabah yang melanda desa, meninggalkan dia tanpa keluarga atau tempat yang bisa disebut "rumah." Setiap hari, dia harus berjuang untuk mendapatkan sejumput nasi dan tempat berlindung.

Kemiskinan yang melilit hidupnya tidak pernah menyurutkan semangat Li Jun. Dia adalah anak yang tangguh dan cerdik. Dengan sekeranjang kecil di tangannya, dia sering menjelajahi hutan-hutan di sekitar desa mencari tumbuhan dan buah untuk dimakan.

Suatu pagi, ketika matahari baru saja muncul di ufuk timur, Li Jun memutuskan untuk menjelajahi pegunungan yang lebih tinggi. Mungkin, dia pikir, dia bisa menemukan sesuatu yang bisa membantunya keluar dari kemiskinan.

Dengan langkah yang penuh tekad, Li Jun mendaki jalur setapak yang curam menuju puncak pegunungan. Keringat bercucuran dari wajahnya yang muda, tetapi tekadnya tidak goyah. Setelah berjam-jam berjalan, dia tiba di sebuah lembah terpencil yang dipenuhi dengan suara gemericik air dan nyanyian burung-burung hutan.

Di tengah lembah itu, dia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya: sebuah kuil kuno yang terlihat seperti dilupakan oleh waktu. Pepohonan rindang menyembunyikan sebagian besar bangunan itu, dan hanya sedikit sinar matahari yang mampu menembus dedaunan untuk menerangi jalan.

Li Jun, yang rasa penasarannya lebih kuat daripada rasa takut akan hal-hal gaib, memutuskan untuk memasuki kuil tersebut. Pintu kayu berat yang terbuka dengan gemuruh ketika dia mendorongnya, mengungkapkan dunia tersembunyi di dalam.

Dalam kegelapan, Li Jun melangkah perlahan. Ruangan itu terisi dengan aroma bunga yang kusut dan udara yang kuno. Di dinding-dinding kuil, lukisan-lukisan usang menceritakan kisah-kisah kuno yang terlupakan.

Namun, yang paling menarik perhatiannya adalah sebuah meja batu tua yang terletak di bagian belakang ruangan. Di atas meja itu terdapat liontin giok berkilauan dengan warna yang terang dan menawan. Seakan dipanggil oleh kekuatan magis, tangan Li Jun meraih liontin itu.

Seketika itu juga, seperti petir menyambar, energi misterius meresap ke dalam tubuh Li Jun. Dia bisa merasakan kehangatan yang mengalir melalui pembuluh darahnya, memberinya kekuatan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Saat Li Jun menyelidiki lebih lanjut, dia menemukan sebuah buku kecil di bawah liontin giok. Halaman-halaman buku itu diisi dengan tulisan kuno yang sulit dipahami. Namun, semakin lama Li Jun membaca, semakin dia memahami esensi dari teknik kultivasi yang tertulis di dalamnya.

Manual kultivasi ini mengandung rahasia-rahasia kuno yang telah terlupakan selama berabad-abad. Teknik-teknik ini bukanlah hal biasa; mereka membuka pintu menuju dunia kultivasi, tempat di mana orang dapat mengasah kekuatan batin dan fisik mereka untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi.

Li Jun menyadari bahwa dia menemukan sesuatu yang tak ternilai. Kini, dia memiliki kunci untuk membuka potensinya yang sejati. Namun, dengan kekuatan itu juga datang tanggung jawab yang besar.

Dalam keesokan harinya, Li Jun mulai menerapkan teknik kultivasi yang baru dipelajarinya. Gerakan-gerakan yang diterapkan, pernapasan yang dikendalikan, semua mengikuti petunjuk dari manual itu. Energi kultivasi yang tak terlihat mulai berkumpul di sekitarnya.

Namun, apa yang dimulai sebagai latihan sederhana berubah menjadi peristiwa yang luar biasa. Cahaya terang memenuhi kuil, dan Li Jun merasakan dirinya terangkat dari tanah oleh kekuatan yang tidak dapat dijelaskan.

Pertanda kejadian ini menyebar ke seluruh desa. Penduduk desa yang penasaran bergegas ke kuil, terkejut melihat Li Jun di tengah-tengah energi yang berkobar-kobar.

Peristiwa ini menarik perhatian para kultivator senior dari wilayah sekitar. Mereka yang memiliki mata spiritual yang tajam bisa merasakan kehadiran energi yang luar biasa ini. Kultivator-kultivator terkenal yang selama ini terisolasi mulai berkumpul, ingin mengetahui sumber kekuatan ini.