Chereads / GENSHIN IMPACT : ZAMRUD YANG DISEMBUNYIKAN / Chapter 1 - 1. PINTU MISTERIUS

GENSHIN IMPACT : ZAMRUD YANG DISEMBUNYIKAN

🇮🇩Gugi_Ihsan
  • 7
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 272
    Views
Synopsis

Chapter 1 - 1. PINTU MISTERIUS

 Menjelang siang yang cerah dengan panas yang ekstrim dimana, orang-orang disibukkan dengan liburan yang berada di kota Malioboro, Yogyakarta membuat polusi udara mengudara kemana-mana. seorang anak laki-laki berusia 12 tahun kelas 7 SMP Yogyakarta dengan jalan kaki sambil menohok dan membeli Bakpia cokelat sebagai bekal kesekolah. Karena, kedua orang tuanya sedang sibuk dalam pekerjaannya. Maka dari titu, dirinya berjalan kaki untuk sampai di sekolah walaupun disekolahnya sudah beres melaksanakan ujian akhir semester. Dhani Zakari Qomariyah, adalah seorang anak laki-laki yang bersenang ria di sekolahnya karena, dirinya merupakan anak yang biasa saja maka dari itu, Dhani merasa senang serta asyik berkumpul dengan kawan-kawannya mengenai apapun yang tiada habisnya. Lalu, mereka membawa dia ketempat kantin dimana mereka jajan disana membuat mereka tertawa dan tentang ujian akhir semester kemarin, sampai mereka akan ikut lomba sesuatu namun, Dhina tidak suka bermain bola atau futsal karena tidak mahir main tersebut maka dari itu, dia pergi setelah bersenang-senang bersama mereka.

 "Haaaah, hari ini membuatku lelah tapi tidak apa-apa mungkin aku lelah karena, banyak pikiran dan menghadapi remedial",ujar Dhani yang dirinya menunggu hasil remedial bekas ujian akhir semester kemarin, lalu tak lama salah satu temannya menempel sesuatu di papan tulisnya yang ternyata adalah remedial Bahasa Jawa yang banyaknya 5 orang, Dhani tidak ada di dalam kertas tersebut hanya 5 orang yang harus di remedial membuatnya senang dan tenang,"aahahahahaha, untung saja aku tidak kena remedial bahasa Jawa",tambahnya ambil dirinya senang dan pergi meninggalkan orang-orang didalam kelasnya

 Dhani pergi kedepan, sambil melihat guru matematika yang akan memberikan kertas yang berisikan remedial hingga dirinya kaget bahwa Dhani bersama yang lainnya terkena remedial serta tidak ada satupun yang lolos dari ujian matematika. Dhani memberi tau kepada kawan-kawan lainnya tentang remedial selanjutnya serta memberikan tugas-tugas dari gurunya. kemudian, mereka akan melaksanakan remedial tersebut didalam kelasnya, membuat Dhani pening dalam mengerjakannya sambil melirik ke arah teman sampingnya bahwa dia menulis dan telah mengetahui jawaban-jawaban didalam kertasnya.

 "Dhani, hei tolong dong apa jawaban nomer ini",ucap teman Dhani yang mengeluarkan ucapan dengan volume kecil serta mendesis hingga dia memberikan jawabannya lewat kertasnya walaupun pengawasnya adalah guru matematika yang tidak melihat Dhani sedang memberikan contekkan tersebut. Lalu, dia menulis dengan cepat dan mencari jawaban yang sama di dalam kertas contekkannya walaupun guru tidak melihatnya, bahkan tak lama kemudian dirinya telah menyelesaikannya dengan cepat membuat Dhani senang bersama kawan-kawan lainnya

 "haaah, matematika udah terbiasa seperti ini di remedial berkali-kali",ucap Dhani didalam hati sambil keluar kelas remedial bersama yang lainnya yang mencoba untuk menghiburnya membuat Dhani senang kembali dan melupakan segala hal tentang remedial yang dia kerjakan.

 Menjelang siangnya, dirinya mendengar suara pengumuman bahwa, besok akan mengadakan perlombaan atau festival setelah melaksanakan ujian akhir semester, kemudian Dhani merasa senang mendengarnya hingga mereka bersiap-siap untuk mengikuti ajang lomba sesuatu selain futsal saja, lomba nyanyi, lomba melukis, lomba puisi bahasa Jawa, lomba creator 3 Dimensi, dan lomba kuis cerdas cermat setingkat SMP. Maka dari itu, seluruh siswa pun bersemangat dan berlatih di tempat masing-masing, Dhani yang terkejut melihat pertandingan tersebut dan tidak ada pertandingan yang dia inginkan, lomba tanaman hias yang merupakan hobinya Dhani. Lalu, dengan wajah lemas dan tidak ada lomba tersebut, Dhani berjalan kaki sampai kerumah, hingga bertemu dengan Ayah dan Ibunya yang sedang membawa barang-barang antic dikeluarkan kecuali hanya pintu yang aneh di simpan di depan kamar Dhani yang membuat Dhani bingung.

 "Mamah, pintu itu….. aneh….",ujar Dhani namun, dirinya melihat pintu tersebut yang masih kelihatan utuh serta misteriu

 "Mamah tidak akan menjual atau menghancurkan pintu ini, Dhani. Tapi, kau akan tau tentang pintu ini",jawab Mamahnya Dhani bernama, Rinda

 "jadi, kenapa tidak menjual pintu ini?",ujar Dhani sambil melihat wajah Rinda yang wajahnya tersenyum menghadap dirinya yang kebingungan

 "yaaah, kau akan tau tentang pintu ini, Dhani",jawab Rinda,"oh ya, Mamah pergi dulu ya, Dhani?",tambahnya sambil pergi bersama teman-temannya

 "haaaah, dasar namanya juga orang tua merahasikan sesuatu kepada anaknya tentang pintu ini",ucap Dhani yang bingung sambil berpaling melihat pintu misterius didepannya dan membukanya membuatnya kaget dan masuk ditempat-tempat alam yang begitu hijau serta asri,"wow! Aku dimana?! bagaimana…. aku ada di…. sini?",ucap Dhani yang dimana dirinya keluar dari sebuah rumah yang sederhana bahkan dirinya melihat sebuah kota dengan beratap hijau membuatnya merasa bingung sambil berjalan kaki kesuatu tempat, hingga melihat pakaian yang aneh dimana-mana membuat Dhani merasa bingung,"kenapa pakaian mereka seperti pakaian zaman kuno?",tambahnya

 Dhani berjalan kedepan sendirian, meneruskan perjalanannya sambil melihat rumah-rumah seperti rumah daun membuat Dhani merasa heran sambil melihat-lihat ke kanan dan ke kiri terdapat rumah-rumah beratap hijau sambil berkata,"emangnya, atap rumahnya terbuat dari semak-semak hijau gitu?",ujarnya yang membuatnya bingung,"aaah, nggak mungkin, tapi kenapa aku harus ada disini, tapi aku….",tambahnya membuat Dhani bingung untuk pulang kerumah untuk mencari pintu keluar dari kota misterius namun, dirinya berlari kencang dimana dia berada di suatu tempat, gurun pasir. Dhani merasa kaget bahwa dirinya berada ditempat tersebut, maka dari itu berlari lagi kebelakang dan tiba-tiba muncul makhluk hirechurl yang akan menyerang dirinya dengan palu kayu tua membuatnya gugup dan berusaha untuk mundur beberapa langkah.

 "duh, kenapa ada makhluk seperti ini! Bagaimana ini!",ujar Dhani yang membuatnya takut sambil mundur kebelakang beberapa langkah namun, Hirechurl maju kedepan dan mencoba memukulnya membuat Dhani takut tanpa menggunakan senjata,"seandainya aku punya senjata aku tidak akan seperti ini",tambahnya

 Hirechurl semakin mendekat dan tiba-tiba dirinya melihat seorang laki-laki dengan pakaian mesir kuno sambil melindungi Dhani dari arah belakang, sambil bergerak kedepan untuk menghajar beberapa Hirechurl ke arahnya sampai tewas ditangannya. Dhani gugup melihatnya dan pergi tidak mau melihat mereka bertarung sampai laki-laki berelemen Elektro terkejut melihat dirinya melarikan diri dengan cepat. Di kota lagi, dirinya tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang membangun ruko dan penjual marah-marah kepadanya,"hei kau! Kau harus tanggung jawab!",ucap laki-laki tersebut yang marah besar karena, Dhani ketakutan maka dari itu sang penjual pun berusaha memanggil penjaga untuk menangkap dirinya dihadapan seseorang yang akan dihuku membuatnya gugup dan gemetar karena tersebut.

 "padahal aku tidak sengaja aduuuh",ujar Dhani yang ketakutan dan tiba-tiba sang penjaga telah berhasil memukul wajahnya dengan tongkat hingga Dhani pingsan, kemudian dua penjaga pun membawa Dhani ketempat kantor kerja Al Haitham, saat dirinya membuka kedua mata dan secara mengejutkan bahwa dirinya menghadap tiga orang yaitu, pemilik penjual yang rusak yang marah-marah karena ulahnya, lalu menghadap seorang laki-laki mistis dengan pakaian hitam hijau tua, dan melihat seorang perempuan dengan warna matanya yang berbeda membuat Dhani merasa gugup melihat mereka.

 "nah ini dia! Seharusnya dihukum seberat-beratnya! Cepatlah!",ucap sang penjual kendi yang muak akibat ulah Dhani 

 "diam!",ujar laki-laki tersebut ke arahnya sambil menghadap Dhani,"baiklah anak muda, kau menabrak penjual kendi orang itu bukan?",ujar laki-laki tersebut menghadap Dhani hingga Dhani lemas dan tidak mengatakan apa-apa hanya memangkuk kepalanya sedikit,"hmmm, tapi…. kau bukan orang sini?",tambahnya

 "bu bu bukan Paman, aku bukan dari tempat ini!",ujar Dhani yang gugup untuk menjawabnya dengan jujur

 "ooh, kau dari mana anak muda?",ujar seorang perempuan dengan warna mata yang berbeda

 "aku dari…. Dari Daerah Istimewa Jogjakarta",jawab Dhani kepada perempuan tersebut kepada Dhani,"ka kalian siapa?",tambahnya

 "namaku Candace", ujar Candace yang memperkenalkan dirinya kepada Dhani,"namamu siapa nak?",tambahnya kepada Dhani

 "namaku Dhani, Dhani Zhakari Qomariah",jawab Dhani kepada Candace

 "Dhani? dari Daerah Istimewa Jogjakarta",ujar laki-laki tersebut dengan sedikit serius ke arahnya

 "iya, daerahku disana, Jogjakarta",ucap Dhani kepada laki-laki tersebut

 "jadi nggak diberi hokum berat kepada anak muda itu?!",ucap seorang penjual yang dimana dirinya tidak sabar untuk menghukum Dhani

 "ada keributan apa disini?",ujar seorang perempuan hingga masuk kedalam sambil menghadap laki-laki misterius, Candace, dan seorang penjual kendi yang tidak tahan menatap Dhani. Kemudian, perempuan tersebut dengan rabmbut merah bertanduk palsu, serta pernak-pernik emas di kedua tangannya membuat Dhani kagum melihat kecantikannya serta matanya tajam menghadap dirinya

 "wow, dia cantik sekali",ucap Dhani yang dimana dirinya melihat perempuan misterius sedang berjalan menghadap seorang laki-laki yang menghakimi Dhani

 "ada apa ini?",ucap perempuan tersebut menghadap Candace

 "begini, saudara Dhani tidak sengaja memecahkan kendi jualan milik dia",jawab Candace sambil memperlihatkan kepada dia melihat penjual Kendi yang marah-marah kearah Dhani membuat perempuan tersebut heran dengan Dhani, "ooh, itu sudah biasa bagi orang-orang yang berjualan seperti itu, berapa harganya? biar aku yang akan membayar kerugiannya",tambahnya membuat Dhani tambah kagum mendengar ucapan perempuan tersebut

 "asyik, untung ada rezeki, aaaah…. untung dia menyelamatkanku dari sini",ujar Dhani yang merasa lega mendengar ucapan tersebut namun, tak lama kemudian dirinya melihat wajah perempuan misterius tersebut dengan wajah marah kepada dirinya,"aaah, dia marah padaku",tambahnya membuat gemetar

 "kau, ikut denganku",ucap perempuan tersebut sambil membawa Dhani keluar dari kantor kerja Al Haitham hingga dirinya merasa bingung dan heran,"kau siapa? kenapa kau marah?",ujar Dhani yang membuatnya kebingungan sambil melihat wajah perempuan tersebut menghadap dirinya

 "kau tidak kenal aku ya, namaku Nilou",ujar perempuan yang menyebutkan nama dirinya

 "kau kenal padaku? kapan? aku…. baru tau tempat ini, Kakak Nilou",ujar Dhani yang membuatnya kebingungan,"namaku Dhani",tambahnya hingga Nilou mengiyakan kepadanya

 "kau bari datang kesini, hah?",ucap Nilou yang merasa bingung dan heran

 "iyalah, aku datang lewat pintu mistis dan aku tiba disini",jawab Dhani kepada Nilou yang terkejut mendengar jawaban tersebut

 "boleh aku tunjukkan dimana pintu itu, Dhani?",ujar Nilou yang dimana dirinya ingin melihat pintu tersebut menuju daerah misterius membuat Dhani heran dengan tempat tersebut

 "ngomong-ngomong, ini tempat apa?",ucap Dhani kepada Nilou yang sedang berjalan menuju ke suatu tempat

 "ini Sumeru, Dhani",jawab Nilou

 "Semeru?",ujar Dhani kepada Nilou

 "bukan, Sumeru Dhani, kau baru tau tempat ini?",ucap Nilou kepada Dhani yang sedang berjalan menuju rumah kosong

 Dhani melihat rumah kosong dimana Dhani keluar rumah dan menemukan sebuah daerah misterius hingga berkata,"nah itu Kakak, aku keluarnya dari sana",jawabnya kepada Nilou sambil berjalan sedikit cepat menuju kedalam rumah kosong dan melihat sebuah pintu dimana dirinya pergi ketempat Sumeru membuat Nilou heran melihat kondisi pintu dan membukanya tampak kamar Dhani membuat Dhani terkejut dan berkata,"eeeh! kenapa ada di kamarku?",ujarnya

 "ini kamarmu?",ujar Nilou yang masuk kedalam kamar tidur Dhani

 "iya Kakak, ini kamarku",jawab Dhani yang gemetar sambil menatap Nilou dengan wajah yang senyum kepadanya

 "Hmmm, iya…. tidak apa-apa Dhani, aku senang melihatmu lagi. Sudah lama kau tidak bermain sejak itu",ucap Nilou yang dimana dirinya hampir lupa tentang daerah Jogjakarta,tempat kelahiran Dhani

 "i i i iya, aku juga begitu",jawab Dhani sambil melihat wajah Nilou tersenyum kepada dirinya,"kenapa kau tersenyum padaku?",tambahnya

 "Kau ini penakut padaku",jawab Nilou dengan wajah senyum,"tapi, kau lucu menghadapku",tambahnya sambil masuk kedalam ruangan yang misterius yang ternyata dirinya berada di suatu tempat, kamar tidur Dhani sambil berjalan dan pergi keluar ruangan melihat kondisi dibawah lantai namun, dia melihat Ibunya Dhani, Rinda yang sedang masak sayur didapurnya hingga Rinda terkejut melihat Nilou dihadapannya.

 "eeeh, Nilou? Kau disini?",ucap Rinda yang merasa senang melihatnya

 "iya, aku melihat Dhani membuka pintu menuju kesana",ujar Nilou

 "aah tidak apa-apa, sudah berapa tahun ya nggak ketemu dan kau tambah cantik saja",ujar Rinda yang senang melihat Nilou yang tambah cantik

 "sudah empat tahunan bu",jawab Nilou dengan jawab benar kepada Rinda

 Dhani semakin jengkel kepada Nilou hingga berkata,"aaah sudahlah! Aku mau pergi keluar!",ujar Dhani yang membuatnya jengkel namun, didalamnya sangat mistis membuat Rinda memegang baku Dhani sambil berkata,"eit, mau kemana? kau kan sudah beres sekolahnya tidak ada remedial kan?",ucapnya sambil tersenyum

 "duh, mamah lepasin dong, bajuku nanti sobek!",ucap Dhani yang membuatnya marah

 "sebaiknya, kau main sama Nilou dan lainnya di daerah situ…. daerah…. daerah….",ujar Rinda yang kebingungan nama tempat Nilou berada

 "Semeru?",ujar Dhani namun, Nilou memukul kepala Dhani sampai muncul bekas pukulannya sambil berkata,"Sumeru, Dhani bukan Semeru",ujarnya yang wajahnya tambah kesal kepada Dhani

 "nah itu, Dhani kesana saja dibandingkan banyak virus diluar sana",ucap Rinda hingga Dhani lemas mendengar ucapan tersebut

 "iya baiklah, daripada diluar rumah mendingan ketempatmu aja deh",ucap Dhani yang membuatnya lemas dan pergi ke daerah Sumeru dimana Nilou dan lainnya berada bahkan, dia heran dengan tempat-tempat tersebut. Begitu mereka masuk kedaerah Sumeru, Dhani bingung dan berkata,"jadi kita berada ditempat mana?",ujarnya kepada Nilou

 "ini dimana? kok banyak orang-orang disini?",ujar Dhani yang merasa bingung namun, Nilou tidak menjawab pertanyaan Dhani hingga memukul lagi dari atas,"hei Kakak!",tambahnya hingga Nilou marah melihat Dhani habis memukul kepalanya

 "ada apa Dhani?!",ucap Nilou yang kesal sama Dhani yang memukul

 "Kakak torek? Aku bilang disini tempat apa?",ujar Dhani kepada Nilou yang marah kepadanya

 "ini tempat desa Dhani",jawab Nilou yang kesal kepada Dhani

 "desa apa?",Dhani belum puas dengan jawaban Nilou

 "desa Gandharva Dhani! sudah cukup!",jawab Nilou hingga wajah Dhani datar melihat wajah Nilou marah

 "biasa saja Kakak, nggak usah marah Cuma nanya tapi Kakaknya torek",ujar Dhani membuat Nilou tambah marah

 "Haaah, kalau kau mau gitu, aku tidak akan membawakanmu ke kota Sumeru",ujar Nilou marah kepada Dhani yang sedang berpaling dihadapannya

 "ya sudah, aku sudah capek karena Kakak selalu meninggalkan aku",jawab Dhani kepada Nilou yang terkejut mendengarnya,"bahkan, Kakak harus berada disampingku, nanti Kakak kaya tadi kejadiannya mau?",tambahnya dengan wajah yang datar sebagai balasannya kearah Nilou

 "aaaah, baiklah! baiklah! setelah berkeliling kau boleh pulang ya?",ujar Nilou kepada Dhani yang membuatnya tambah kesal

 "laaaah, Kakak membuatku kesal dan memaksa aku pulang rupanya",ujar Dhani kepada Nilou

 "maunya apa, hah?",ujar Nilou kepada Dhani

 "sebaiknya Kakak harus menerima ucapan dari orang yang berusaha memberi tau kepadamu Kakak Nilou bukannya batu lawan batu sikapnya itu tidak ada intropeksi diri, aku baru tau tempat ini",ujar Dhani yang serius kearah Nilou

 Nilou mencoba berfikir kembali bahwa Dhani belum pernah datang ke sini sebelumnya sambil berkata,"baiklah yuk, mau kemana Dhani?",ujarnya

 "yaaah, ke tempat-tempat yang indah, termasuk ke rumah Kakak gimana?",ujar Dhani membuat wajah Nilou memerah

 "itu…. rumahku ada di rumahmu Dhani",jawab Nilou kepada Dhani yang wajah serius menghadap Nilou yang membuatnya terkejut melihatnya,"jangan bohong, Kakak tidur di atas daun pisang gitu di tempat ini?",ujar Dhani kepada Nilou 

 "haaah, namanya juga dia tidak tau apa-apa rupanya",ujar Nilou sambil tersenyum mendengar ucapan tersebut hingga dirinya akan pergi kerumah Nilou di Grand Bazaar sambil memperlihatkan rumah dengan panggung milik Nilou membuat Dhani takjub dengan tempat-tempat tersebut

 "wow, ini tempat… panggung?",ujar Dhani,"luas sekali Kakak",tambahnya hingga Nilou senyum saja

 "iya, ini tempat panggung Grand Bazaar",jawab Nilou dengan senyumnya yang ramah

 Dhani melihat disekeliling panggung hingga dirinya merasa puas dengan ukurannya hingga membuatnya senang dan menatap Nilou lagi yang membuat Nilou heran dengan sikap Dhani sambil berkatam,"ada apa Dhani?",ujar Nilou dengan halus

 "Kakak yang cantik bukan panggungnya yang cantik",jawab Dhani yang membuat wajah Nilou memerah mendengar ucapan tersebut

 "kau bilang apa?",ujar Nilou yang ingin mendengar ucapan Dhani sekali lagi

 "kau memang cantik seperti wanita penari yang indah",jawab Dhani dengan ucapan yang ngasal kepada Nilou walaupun, Nilou tidak tau jawaban Dhani selalu ngasal

 Dhani pun merasa senang melihat tempat pentas yang kosong, kemudian dirinya kebingungan membuat Nilou peduli dengannya karena, Dhani sangat misteirus dan jenaka kepada dirinya. Kemudian, Nilou akan mengajak Dhani kesuatu tempat dimana Dhani belum mengenali tempat-tempat seperti kota Sumeru dengan tema hijau-hijauan membuatnya tambah bingung.

 "Kakak Nilou kenapa semua atap itu warnanya hijau?",ucap Dhani dengan pertanyaan aneh kepada Nilou membuat Nilou tertawa dikit

 "itu ditempat ini merupakan archon Sumeru",jawab Nilou yang tersenyum menghadap Dhani yang sedang bingung melihat atap hijau

 "terus, apa itu archon? sama seperti Presiden? Raja? Pemerintah Kekuasaan? atau apa?",ujar Dhani yang merasa heran bercampur tegas dengan ucapan tentang pengertian Archon hinga Nilou pun menjawab dengan pelan

 "archon merupakan sebuah gelar Dhani, gelar dewa yang berada di setiap pemerintah di negeri ini Dhani, disini adalah Sumeru dengan Archon Dendro",jawab Nilou dengan pelan sambil berjalan dan berhenti ketika Dhani terkejut mendengar ucapan tersebut sambil melihat dan menunjuk ke arah depan,"nah, itu Archon",ujar Dhani yang menunjuk ke arah Candace"

 "bukan Dhani, dia bukan Archon tapi dia vision Hydro atau dikenal elemen air, Dhani. dia itu Candace",jawab Nilou sambil menyapanya

 "tunggu, Candace?",ujar Dhani sambil melihat wajah Candace yang heran dengan sikap Dhani

 "iya aku Candace, kenapa?",ucap Candace yang merasa bingung melihat Dhani menunjuk dirinya

 "aaahahahaha, dia tidak tau tempat ini Candace",jawab Nilou,"maaf ya?",tambahnya

 "tunggu, bukannya kau yang ada di tempat….. tempat…. tempat….",ucapan Dhani dilanjutkan oleh Candace

 "Candace di tempat kerja Al Haitham, Dhani",jawab Candace hingga Dhani teringat hal tersebut

 "nah itu, duh aku lupa",ujar Dhani yang dimana dirinya selalu lupa

 "iya sudah, lupakan aja walaupun masalah seperti itu sudah ditangani olehku",ucap Nilou kepada Dhani dan Candace

 "terimakasih Kak, aduh kalau nggak ada Kakak…. gimana ya?",ucap Dhani yang membuatnya merasa aman,"terus laki-laki penjual kendi itu sudah puas kah?",tambahnya membuat Dhani heran dengan penjual tersebut

 "sudahlah Dhani mendingan keliling saja ketempat sini",ujar Candace yang dimana dirinya benar-benar santai

 "baiklah aku juga mau keliling kota ini, kota apa namanya?",ujar Dhani menghadap Nilou sambil Nilou mendekati Dhani

 "kota Sumeru Dhani",jawab Nilou yang langsung masuk kedalam telinga Dhani

 "oh iya, kota Sumeru bukan Semeru",ujar Dhani membuat Nilou menahan amarahnya termasuk Candace hingga mendekatinya dari samping

 "sebaiknya, kita berdua jalan-jalan bersama Dhani ya?",ucap Candace yang tergoda kepada Dhani

 "bo boleh Kakak Candace dan Kakak Nilou",ucap Dhani yang dimana dirinya melihat mereka berdua di samping

 Dhani melihat Candace dan Nilou yang saling berpegangan secara histeris membuatnya heran namun, tidak berani berbicara karena, dirinya tidak mengerti yang mereka lakukan selama dirinya ada di Sumeru kemudian, mereka akan mengelilingi kota sambil melihat pemandangan Sumeru bahkan, tak lama kemudian melihat sungai-sungai yang begitu biru didepan mata. Lalu, perahu-perahu bercabit dimana para nelayan sedang bepergian serta memancing membuat Dhani melihatnya bahkan, dirinya akan pergi ke kota Sumeru lagi sambil melihat Candace dan Nilou yang berada di kedua sampingnya

 Sampai di restoran sumeru, Dhani melihat isi didalamnya yang ternyata sebuah restoran Sumeru sambil berkata,"kita ada dimana ini?",ujar Dhani kepada Candace dan Nilou yang berada di kedua sampingnya

 "ini restoran Dhani, mau makan apa?",ucap Nilou yang sedang mencari tempt duduk hingga Dhani heran dengan restoran tersebut

 "semoga ada daging sapi atau ayam",ujar Dhani didalam hati sambil melihat menu pesanan didalamnya hingga menemukan Shawarma Wrap,"aaah, Shawarma Wrap saja Kakak Nilou",tambahnya walaupun dirinya tidak merasakan tak punya uang mora hanya uang kertas rupiah

 Akhirnya pesanan makanan pun datang, Dhani melihat harga Shwarma Wrap dan dirinya kelupaan bahwa Sumeru mata uangnya berbeda dengan mata uang Indonesia, Rupiah hingga dia merasa kebingungan untuk mencari uang Mora. Nilou heran dengan tingkah laku Dhani yang dimana dirinya tidak punya uang untuk membayar makanan maka dari itu, dirinya menghadap Nilou sambil berkata,"aahahahaha, Kak Nilou aku…..",ucapan Dhani sudah mengetahui oleh Nilou bahwa Dhani tidak punya uang Mora

 "iya tenang Dhani, Kakak punya uang",jawab Nilou kepada Dhani sambil melanjutkan makanannya hingga langsung dibayar setelah mereka bayar

 "haaaah, untung saja Kakak Nilou ada uang koin aneh ini",ucap Dhani sambil melihat kepingan uang logam emas yang berbentuk aneh hingga Nilou mengajak Dhani keluar dari restoran setelah mereka makan bersama 

 "tumben, Dhani bukan orang sini?",ucap Candace yang melihat wajah Dhani merupakan wajah Asing bagi penduduk Sumeru

 "iya Kak Candace, aku bukan orang sini tapi orang Yogyakarta",jawab Dhani sambil melihat wajah Candace tampak kebingungan

 "orang…. Yogyakarta? Aku baru kenal tempat itu sebelumnya",ujar Candace yang merasa kebingungan,"tapi, kau kesini lewat apa?",tambahnya

 "lewat pintu kemana saja Kak Candace",jawab Dhani hingga Candace merasa heran dengan ucapan Dhani

 "iya, kenapa Kak?",ucap Dhani yang melihat wajah Candace penasaran tempat tersebut sambil mengikuti dirinya ke pintu misterius di desa Ghandarva

 "jadi, rumahmu disini kan?",ucap Candace dengan jawaban ngasal hingga Dhani tidak mendengar apa-apa hanya lanjut perjalanannya kedepan dimalam hari membuat Candace mikir kembali dan tak lama kemudian, dia melihat sebuah pintu yang merupakan tempat jalannya menuju Sumeru ataupun jalan menuju ke Yogyakarta

 "nah disini Kak Candace",ujar Dhani kepada Candace yang membuatnya heran

 "jadi, tempat ini…. rumah tua yang sudah tidak digunakan oleh penduduk desa Gandharva",ujar Candace yang dimana dirinya telah melewati desa Gandharva bahkan, dirinya memasuki kedalam pintu misterius tersebut sambil melihat di kamar Dhani,"ini tempat apa?",tambahnya sambil kebingungan

 "ini tempat apa?",ucap Candace sambil melihat foto-foto Dhani sejak kecil sambil melihat ke setiap benda-benda tersebut

 "ini kamarku Kak Candace",jawab Dhani kepada Candace yang baru tau tempat rumah Dhani sambil melihat Dhani pergi bersama Nilou pergi keluar sambil menemui Ibunya Dhani hingga menyapa Candace

 "eeeh, ada teman baru ya?",ucap Rinda yang terkejut melihat Candace di belakang Dhani sambil menyimpan kue Bakpia rasa keju dan cokelat,"nih, makan bakpia Nilou, namamu siapa?",tambahnya

 "namau Candace, aku temannya Nilou dan Dhani",jawab Candace kepada Rinda, Ibuya Dhani yang sedang pergi kedalam dapur untuk memasak

 Dhani menikmati Bakpia walaupun hanya seberapa saja, Candace merasa heran dengan makanan tersebut sambil mengambilnya satu Bakpia coklat sampai dirinya memakannya kemudian, dirinya merasa terkejut bahwa dirinya telah merasa enak. Maka dari itu, Candace pun menambah lagi sebanyak tiga bakpia hingga Rinda melihat Candace memakan bakpia tersebut sambil berkata kepada Dhani,"ini apa Dhani? kok enak sekali",ujarnya yang dimana dirinya merasa enak memakan Bakpia

 Sementara itu, Dhani dan Nilou mengingat salah satu kamarnya yang terlihat kosong, karena dirinya pernah menginap di rumah Dhani, kemudian Nilou berkeliling melihat kenangan indah di kamar tersebut membuat Dhani bingung sambil berkata,"aaah, Kak Nilou kenapa Kakak sangat suka ditempat ini?",ucap Dhani sambil menghadap Nilou yang menghadap dirinya

 "Kakak ingat tempat ini seperti kamar Kakak sejak Kakak kecil dan kau masih umur 8 tahun, kau tidak ingat ya?",ucap Nilou yang dimana dirinya merasa senang melihat-lihat kamar yang merupakan kenangan masa lalunya

 "aaah, aku lupa lagi Kakak. Tapi, kalau cerita kembali aku akan ingat",ucap Dhani kepada Nilou yang terkejut mendengar ucapan tersebut

 "iya nggak apa-apa kita buka pikiran bersama-sama untuk mengingat kembali Dhani",ujar Nilou sambil menatapnya dengan senyuman

 Dhani melihat Nilou dari dalam matanya yang sangat cantik hingga dirinya melihat matanya seperti permata biru di hadapannya, hingga dirinya melihat bayangan Nilou berumur 8 tahun membuat Dhani kaget dan terjatuh sambil berkata,"duh",ucap Dhani membuat Nilou terkejut sambil membantu Dhani untuk berdiri

 "kau tidak apa-apa kan, Dhani?",ucap Nilou dengan nada yang sangat lembut hingga Dhani mengingat ucapan tersebut didalam benaknya dari sejak umur 4 tahun sementara Nilou berumur 8 tahun bahkan, Dhani beridiri sambil melihat wajah Nilou berseri

 "iya aku tidak apa-apa hanya aku melihat bayanganmu sejak kau kecil",ujar Dhani dengan nada tenang sambil menatap Nilou sambil pergi bersama kelantai satu dan bertemu dengan Candace yang sangat menikmati Bakpia cokelat. Ketika dirinya dan Nilou pergi ke lantai bawah, Dhani dan Nilou melihat Candace menghabiskan bakpia sampai habis membuat Dhani kaget melohatnya sambil berkata,"Kak Candace kau telah menghabiskan Bakpia?",ucapnya yang terkejut melihat Candace telah menghabiskan Bakpia Cokelat dan Keju

 "iya, kau telah menghabiskan Bakpia Cokelat dan Keju",ujar Nilou yang terkejut melihat perut Candace membesar hingga tak lama kemudian, datang Rinda yang sedang membawa bakpia rasa keju dan cokelat lagi hingga Rinda kaget melihat Candace telah menghabiskan Bakpia buatannya

 "tumben, Candace yang telah menghabiskan bakpia keju cokelat ya?",ucap Rinda sambil berpaling hingga Dhani dan Nilou melarang Candace memakan Bakpia tersebut membuat Candace marah dan ingin memakannya lagi

 "Dhani! Nilou! minta satu dong",ucap Candace yang dimana dirinya ingin mencicipi Bakpia Cokelat dan Keju hingga Dhani dan Nilou mengambil piring yang berisikan Bakpia tersebut dan pergi meninggalkan Candace membuat Candace marah,"kalian! Minta satu dong",tambahnya

 "tidak boleh! Kakak sudah menghabiskan Bakpia kita",ucap Dhani dengan marah yang kocak kepada Candace namun, Candace memegang kaki Dhani yang bergoyang-goyang

 "ayolah aku ingin lagi dong",ucap andace yang mencoba merayu Dhani

 "tak boleh! kau sudah banyak makan Bakpia ah, ayo Kak Nilou kita tinggalkan Kak Candace disini",ujar Dhani sambil pergi bersama Nilou hingga membawa piring besar Bakpia ke Sumeru

 

 

 

 ***