Setibanya di rumah, aku langsung menuju ke gudang tempat penyimpanan padi-padi hasil dari sawah. Terlihat beberapa tumpukan karung yang berisikan padi dan beras, selain menjual padi hasil sawah, ayah juga menjual padi yang sudah di olah menjadi beras, yang siap di masak. Biasanya Ayah sendiri yang mengantarkan beras-beras ini ke tempatnya Pak Gilang. Aku tidak tau kenapa aku begitu semangat mendengar perintah Ayah tadi. Mungkin dikarekan sebentar lagi, aku akan mengantar beras ini ke rumahnya Pak Gilang dan semoga saja aku juga bertemu dengan Istrinya.
Pak Gilang adalah salah satu orang yang paling kaya di desaku ini, dia memiliki beberapa perusahaan besar,terutama Pabrik Kayu atau Mebel yang menjadi terbesar yang dia miliki. Membuatnya semakin disegani di desa ini. Tetapi bukan itu alasan utamaku, dibalik kesuksesan Pak Gilang ada sesosok wanita yang menjadi Hayalan Fantasiku sebelum tidur, yaitu istrinya yang bernama "Buk Mira". Sebagai laki-laki normal, pasti langsung tertarik jika melihat istri dari Pak Gilang ini. Itulah alasanku mengapa aku begitu semangat, semoga saja dengan aku mengantarkan beras ini, aku bisa melihat wanita itu. "Mungkin di dalam pikiran kalian kenapa aku begitu menyukai Buk Mira ini, kalian akan tau sebentar lagi."
15 Menit perjalanan akupun sampai di depan rumah Pak Gilang, tampak seorang security datang menghampiri ku, sepertinya dia security di Rumah Pak Gilang ini.
"Selamat pagi mas, ini beras dari Pak Kadir ya,"
"Iya pak betul, Saya Anaknya Pak Kadir, tadi saya yang disuruh untuk mengantarkan Beras ini kemari,"
Sepertinya securitynya sudah tau tujuan aku datang. Setelah mendapat arahan dari securitynya, akupun langsung pergi ke gudangnya Pak Gilang, yaitu berada tepat di samping rumahnya. Aku masih penasaran kira-kira Buk Mira dimana ya? Ntahlah aku masih saja melamunkan Wanita itu dari tadi.
Akhirnya akupun sampai di depan gudangnya Pak Gilang, dan langsung saja ku angkut semua beras ini ke dalam gudangnya, untung ada pak security yang juga membantuku jadi aku tidak perlu bolak-balik ke motor.
"Mass sebentar ya, saya mau laporan sama Ibu kalau berasnya sudah sampai,,,"
"Oh, iya iya Pak silahkan,"
Sepertinya Pak Security ingin melaporkan kalau beras pesanannya sudah sampai, aaahhh semoga saja Buk Mira mau datang kemari,, gumamku dalam hati.
Dan ternyata apa yang aku harapkan nyata terjadi,,, Wanita yang dari tadi aku pikirkan keluar dari dalam gudang dan berjalan menuju ke arahku, sontak akupun langsung kaget campur senang melihatnya.
"Ehh Alex, tumben kamu yang anter beras kemari, Ayah kamu mana Lex?"
"Eh iya Buk, tadi saya di suruh Ayah untuk nganter beras kesini buk"
Seperti yang aku katakan
sebelumnya, Buk Mira ini dari jauh saja terlihat sangat menggoda, apalagi sedekat ini,,, sunggung wanita yang sempurna dengan lekukan tubuhnya yang sangat menggoyahkan iman, kulit putihnya, wajahnya sangat nyaman di pandang,, di tambah lagi,, Dadanya yang sangat montok benar-benar mebuat Rudalku gelisah. Wajar saja dia menjadi istri dari Boss besar. Mungkin apa yang aku rasakan ini hal yang wajar sebagai seorang remaja, karena masa pubernya yang sedang bergejolak,, atau hanyalah safsu sesaat ku saja,, karena dari tadi aku terus membayangkan bagaimana rasanya Bercinta dan bercumbu dengan wanita.
Memang di umurku yang baru Tamat SMA ini masih sangat muda,, dan belum pernah sekalipun merasakan kenikmatan tubuh wanita, meskipun aku pernah berpacaran waktu SMA dulu.
"Kok diam aja Lex, kamu capek ya habis ngangkut beras tadi, mau Ibu Ambilin minum?"
"Ah enggak kok buk, Alex ga melamun kok,, iya mungkin karena cuacanya panas begini ditambah lagi habis mikul beras tadi, hehehe,"
"Yaudah kamu masuk dulu ke dalam, di belakang gudang itu ada ruangan tunggu disitu, kamu tunggu disitu aja,,, Ibu mau ngambil minum dulu sebentar ya,,"
"Ga usah buk, ga enak saya jadinya ngerepotin ibu"
"Ga apa-apa kok, kamu tunggu sebentar ya"
Kemudian Buk Mira pun pergi kedalam sepertinya dia memang akan memberikan aku minum. Dengan terheran-heran, aku pun langsung menuju ke ruangan tunggu tersebut. Selama ini aku hanya melihat Buk Mira dari kejauhan saja, tetapi kali ini aku bisa melihatnya lebih dekat. Jatungku pun berdetak kencang sedari tadi,,, aku keluarkan rokok dari saku celanaku, semoga saja dengan rokok ini aku bisa menjadi lebih rileks.
Aku tidak pernah tau kalau di belakang gudang ini ada ruangan, sepertinya ruangan ini di gunakan untuk tamu-tamu Buk Mira. Tiba-tiba punggung ku terasa sakit, mungkin dikarenakan aku sudah jarang mengangkat yang berat-berat,, padahal cuman 1 karung beras saja tetapi sudah terasa sakit.
Buk Mira pun datang sambil membawa minuman dingin ke arahku, sekilas rasa sakit yang ada di punggung ini hilang begitu saja.
"Silahkan Alex, diminum,, kamu tadikan udah kerja capek, jadi ibuk buatin kamu jus buah untuk menyegarkan kamu kembali,,"
"Terimakasih banyak Buk, padahal saya tadi cuman mengangkat 1 karung doang, sisanya di bantu sama Pak Security tadi"
"Iya udah itu bukan masalah,,, eh ngomong-ngomong kok kamu makin besar tambah ganteng aja Lex, kamu makin mirip dengan Ayahmu"
Akupun hanya tersenyum kaget mendengar apa yang Buk Mira katakan,, dan hampir saja aku tersedak mendengar perkataannya. "Ya wajar sajalah aku ganteng, Ayahku juga sewaktu muda menjadi incaran para wanita, gumamku dalam hati."
"Oiya Buk, kok Alex tidak pernah lagi melihat Ibuk joging di lapangan?"
"Iya Lex, memang aku sudah lama sekali tidak joging ke lapangan, karna sibuk di rumah terus"
"Kan Ibu punya ART di rumah ini," tanyaku keheranan, tidak mungkin juga rumah sebesar ini tidak mempunyai ARTnya
"Bukan sibuk ngurusin rumah Lex,"
Kelihatannya Buk Mira seperti menyembunyikan sesuatu, aku tidak mau terlalu ikut campur dengan rumah tangganya.
Oiya Guys sedikit info nih, seperti yang sudah kalian ketahui Buk Mira ini masih cukup muda dan dulu sebelum menikah dengan Pak Gilang, iya termasuk wanita yang menjadi incaran para lelaki, karena Selain parasnya yang cantik,, dia juga baik sekali orangnya. Umurnya pun seperti yang aku ketahui masih sangat muda,
kurang lebih umurku dan umurnya hanya berjarak ± 5 Tahun. Jadi wajar saja Pak Gilang sangat tergila-gila dengannya, sedangkan jarak umur Pak Gilang dan Buk Mira sangatlah berbeda jauh. Tetapi sepertinya mereka sampai sekarang belum di karuniai seorang anak.
Miraaaaa....Miraaaaaaa
Terdengar suara teriakan dari dalam rumah, sepertinya itu suara teriakannya Pak Gilang...
"Iya mass,, aku datang!! Lex Ibu kedalam dulu ya dipanggil suami Ibu,"
"Iya silahkan Buk, Alex juga mau segara pulang kerumah nih, ga enak juga nanti kalau di lihat sama Pak Gilang"
"Yaudah Lex kamu hati-hati di jalan ya, "
Sebelum berangkat Buk Mira sempat meminta nomor WhatsApp kepadaku, katanya untuk jaga-jaga kalau Buk Mira perlu sesuatu kepadaku, aku pun memberikannya. Aku langsung bergegas pulang kerumah karena tiba-tiba saja rasanya aku ngantuk sekali.
Di perjalanan pulang aku masih memikirkan tentang omongan Buk Mira tadi, sepertinya ada yang janggal di rumah tangga mereka. Tetapi biarlah, aku tidak perlu terlalu mencampuri urusan orang. Apalagi urusan Rumah Tangga Boss Besar.