[hai saya magus_oltor memohon untuk orang yang mungkin membaca novelku mohon banget kritiknya tentang novel yang kubuat ini.kenapa saya memohon kritik, untuk membuat novel yang kubuat ini menjadi lebih bagus dari sebelumnya jadi saya mohon banget]
"wang lie seperti perkataanmu buktikanlah..."
"su,suara siapa itu?..."
suara seseorang yang ada di pikiran wang lie itu membuat wang lie terbangun di dimensi pararel. wang lie terbangun dimensi pararel yang gelap dan tak berujung. wang lie yang masih bingung akan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya itu melihat seseorang yang berjubah putih bercahaya putih dan membawa sebuah kristal biru yang memiliki aura putih di depan pas matanya.
"h,hey apa yang sebenarnya terjadi denganku?..."
"aku ada dimana? dan juga kau siapa?..."
wang lie yang masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi nenanyai orang berjubah putih dengan kristalnya. wang lie bertanya tentang yang terjadi, siapa orang jubah putih itu, dan wang lie dan orang jubah putih itu dimana. orang berjubah putih itu mulai tersenyum mengerikkan yang membuat wang lie merasa ngeri dengan senyum orang itu. orang berjubah putih itu mendekati wang lie dengan senyum mengerikkannya.
"kau bertanya siapa aku? dimana ini? dan apa yang terjadi?..."
ucap orang berjubah putih itu dengan suaranya yanf mengerikkan membuat bulu kuduk wang lie berdiri. orang berjubah putih itu pun menggerakkan tangannya ke dahi wang lie dan menyentilnya yang membuat wang lie seketika terjatuh ke bawah dimensi pararel yang gelap itu. wang lie pun sedikit demi sedikit kesadarannya menghilang. matanya mulai menutup.
"apa... apa yang sebenarnya terjadi?..."
ucap wang lie yang masih bingung tentang apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. sampai wang lie kehilangan kesadarannya wang lie terus menuju bawah dimensi pararel yang tak berujung dan gelap itu.
[ TIME LOOP DEATH:back to the zero]
[vol 1 clown hero]
[rasa sakit di sekujur tubuh]
bulan bewarna merah tua yang indah menerangi kerajaan di malam hari. terlihat sebuah rumah kost yang memiliki dua lantai. di lantai ke dua terlihat nomor nomor kamar yang dari 12 sampai 16. di kamar yang ke 14 di dalam kamar itu. terlihat laki laki yang tertidur di lantai kayu yang dilapisi karpet yang menggambarkan bunga matahari. laki laki itu memakai baju putih pendek dan celana bewarna hitam.
"tong... ting... tong... ting... tong... ting..."
suara lonceng besar di menara jam yang memperlihat kan waktu sudah jam 12 malam kerajaan pun yang awalnya lumayan ramai menjadi sunyi tanpa ada seorang pun kecuali penjaga kerajaan jam 12 malam mempartandakan hari baru.
laki laki yang ada di kamar 14 itu sedikit demi sedikit menggerakkan jari jarinya selama 2 kali.
"ugh... sakit..."
"sakit... ini benar benar sakit..."
wang lie yang merasakan sakit yang luar biasa di sekujur badannya. rasanya seperti wang lie habis jatuh dari sebuah tebing dan mendarat ke tempat yang banyak kerikilnya. wang lie mengerang kesakitan karna rasanya semua badannya seperti tidak bisa bergerak dan kepalanya rasanya seperti wang lie di lempar oleh batu dengan sangat cepat sampai menembus kepalanya.
"ugh... si,sialan badanku rasanya tidak bisa gerak..."
"tolong... siapa pun tolong aku..."
suara minta tolong dari wang lie tidak ada yang mendengarkan meskipun wang lie mengeras ngeraskan suaranya untuk minta tolong tapi masih tidak ada orang yang menolong wang lie. wang lie merasakan rasa sakit itu semakin parah yang dimana wang lie merasakan kakinya seperti di potong oleh pisau dapur. wang lie pun mencoba berdiri dengan sekuat tenaga tapi wang lie langsung gagal karna sakitnya semakin parah saat wang lie mencoba berdiri. tapi wang lie masih belum menyerah dan mencoba lagi berdiri dengan sekuat tenaganya dan wang lie dengan pelan pelan berhasil berdiri dan mencoba duduk di sebuah kursi kayu yang yang mempunyai ukiran bunga yang bagus.
wang lie merasakan rasa sakitnya semakin parah wang lie merasakan seperti tangannya yang menjadi kaku dan perih. serta kakinya wang lie merasakan kaki kanannya yang keram. wang lie hampir tidak tahan dengan rasa sakit itu dan ingin bunuh diri untuk tidak merasakan rasa sakit itu. tapi sekilas ada seseorang yang mengucapkan "jangan bunuh diri" di benak kepala wang lie yang membuat wang lie bingung dengan suara siapa itu pun berhenti sejenak untuk memikirkan suara siapa itu tapi rasa sakit itu semakin bergejolak. yang membuat wang lie pun melanjutkan usahanya. sampai di kursi itu wang lie mulai duduk di kursi itu dan menahan rasa sakit disekujur tubuhnya. wang lie terus menahan rasa sakit itu walaupun semakin parah dan semakin parah.
"si,sial aku ha,harus menahan sampai lama"
ucap wang lie dengan mukanya yang kelelahan menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. tiba tiba rasa sakit di sekujur tubuhnya itu pun mulai menghilang dengan sendirinya. wang lie pun bersyukur karna rasa sakit di sekujur tubuhnya mulai hilang dan sirna.wang lie yang tidak bisa berpikir lagi dengan apa yang sebenarnya terjadi hanya bisa bersyukur. setelah rasa sakit disekujur tubuhnya menghilang wang lie menyadari kalau dirinya berada di tempat yang asing dan tidak wang lie kenal sama sekali.
"tringgghhh"
tiba tiba wang lie menerima banyak sekali ingatan seseorang di kepalanya.