"Zi.." panggil Kendrick saat melihat Felicia dan adiknya semakin jauh, "sudah selesai makan nya?" tanya Kendrick.
"Hm?" gumam Zion yang ternyata memakan potongan kue terakhirnya. Pipi Zion menggembung dan bergerak pelan karena mengunyah, menatap Kendrick dengan tatapan polos.
Melihatnya membuat Kendrick tertawa gemas, dia menyempatkan diri mencubit pipi Zion yang menggembung. "Sudah kan?" tanya Kendrick lagi.
Zion mengangguk sebagai jawaban, tapi tangannya bergerak untuk mengambil bola-bola coklat yang sudah dia kumpulkan di sebuah mangkok berukuran sedang.
Kendrick melihat bergantian antara mangkok yang kini dipegang Zion dan Zion yang mulai memakan coklat nya. Dia pun hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan, kecintaan adik bungsunya pada makanan manis benar-benar tidak bisa dihentikan. Sebenarnya kecintaan Zion modern dengan makanan manis juga sama besarnya dengan Zionathan Aetherborne, jadi Kendrick tidak menganggap aneh hal itu.
"Ayo," ajak Kendrick, karena hari sudah beranjak semakin malam dan sebelum berangkat dari istana, Raja Cedric memberitahu untuk berkumpul sebelum tengah malam.
Zion pun mengikuti langkah Kendrick sambil memakan bola-bola coklat nya, menghiraukan berbagai tatapan orang yang menatapnya gemas sekaligus bingung melihatnya berjalan bersama Kendrick.
/°°/
"Eh, Evelyn.." panggil Felicia, dia menghentikan jalannya karena baru saja teringat sesuatu.
"Hm? Ada apa?" tanya Evelyn, dia dan Felicia kini berada di tengah alun-alun menonton pertunjukan tarian sambil menunggu kembang api yang akan diluncurkan tengah malam nanti.
"Apa yang tadi itu Pangeran ke Sebelas?" tanya Felicia balik, dia baru menyadarinya saat tadi tiba-tiba kepikiran dengan rumor bahwa penampilan Pangeran ke Sebelas itu seperti albino. Dan Felicia baru sadar kalau Pangeran yang tadi dia tidak ketahui namanya memiliki surai putih dan mata sewarna delima.
Evelyn mengangguk ringan, tidak menghiraukan Felicia yang sepertinya syok sendiri dengan apa yang baru saja dipertanyakan nya.
"APA!?" pekik Felicia melihat Evelyn mengangguk.
Evelyn sampai terlonjak kaget karena pekikan Felicia, bahkan orang-orang disekitar mereka mulai menatap ke arah mereka untuk mencari siapa gerangan yang berteriak.
"Kak.." tegur Evelyn, bisa-bisanya Felicia yang biasanya menegurnya untuk tidak berteriak kini malah memekik ditengah keramaian.
Felicia sontak menutup mulutnya, tidak menyangka kalau dia akan memekik senyaring itu karena kaget.
"Tapi Evelyn, yang tadi itu benar-benar Pangeran ke Sebelas?" tanya Felicia lagi.
"Iya," jawab Evelyn lagi, kali ini bingung kenapa Felicia terus mempertanyakan tentang Pangeran ke Sebelas, atau yang kini bisa Evelyn bilang, kekasihnya.
"Memangnya kenapa?" kali ini Evelyn yang bertanya.
"Evelyn, memangnya kau tidak tau?" tanya Felicia balik, yang tentu saja dijawab gelengan Evelyn.
Felicia melirik sekitarnya dulu, lalu makin mendekati Evelyn, "dari saat kabar tentang kelahiran Pangeran ke Sebelas sampai sekarang, selain penghuni istana dan keluarganya, orang-orang yang pernah melihat wajah Pangeran ke Sebelas itu tidak banyak, karena memang Pangeran ke Sebelas hampir tidak pernah keluar istana," jelas Felicia.
Membuat Evelyn ber- 'oh' ria, pantas saja tidak banyak yang mengenal Pangeran ke Sebelas dan di dalam novel The Holy Fate of the Exiled Prince tidak banyak menceritakannya, karena inilah bagian tersembunyi nya, Zionathan Aetherborne hampir tidak pernah keluar dari istana entah karena apa.
"Lalu, kenapa tadi Kakak tau kalau dia adalah Pangeran?" tanya Evelyn, karena selain pada Kendrick, Felicia juga memberi penghormatan pada Zion.
"Karena Kendrick tidak pernah menyapa orang lain selain saudaranya, makanya tadi kupikir kalau dia adalah Pangeran meski aku tidak kenal wajahnya," jawab Felicia.
"Oohh~ tidak pernah menyapa orang lain selain saudaranya.. dan kakak ya," goda Evelyn.
Karena bukan kah tadi Kendrick menyapa Felicia, yang mana membuat Felicia memerah karena mengingatnya.
"Apa sih kau ini," malu Felicia, dia mendorong pelan bahu Evelyn dan melirik ke arah lain untuk menetralisir rasa malunya.
Sedangkan Evelyn tertawa pelan melihatnya, lucu sekali melihat pasangan saat awal-awal kasmaran, apalagi dari pasangan yang disukainya.
Tapi sekarang Evelyn menemukan misteri lainnya, yaitu tubuh baru kekasihnya tidak banyak dikenali sebagai Pangeran ke Sebelas karena memang jarang menampakkan dirinya di depan umum. Sama dengan tubuh yang kini Evelyn tempati, yang sampai akhir cerita hanya pernah sekali ditampakkan kehadirannya karena selalu mengurung diri di kamar.
Evelyn jadi bertanya-tanya kenapa dia dan kekasihnya ditempatkan di tubuh yang suka mengurung diri ini, dan yang lebih penting, kenapa mereka dipindahkan ke dunia novel ini. Tidak mungkin kan hanya karena Evelyn tidak menerima ending ceritanya dan Zion yang katanya ingin menemani Evelyn jika masuk ke dunia novelnya.
Ah~ pikiran Evelyn penuh, dia sampai tidak peduli lagi dengan riuhnya sorak-sorai orang-orang yang melihat pertunjukan di sana. Atau Felicia yang masih malu-malu sambil memikirkan Kendrick.
/°°/
Tenda yang disiapkan untuk pertemuan keluarga kerajaan dipinggiran alun-alun, Raja Cedric, Ratu Seraphina, empat selir, dan ke lima belas anaknya sudah berkumpul di dalamnya, duduk di sofa yang dipersiapkan di sana.
Mereka mulai berbincang pembicaraan yang lumayan serius tentang ... entah apa, Zion di sana tidak terlalu memperhatikan pembicaraan, hanya sesekali mendengar tentang "penaklukan lain di Hutan Silvarain" dan sesuatu yang berhubungan tentang hari Kebangkitan Sang Pedang Suci. Selain dari dua pembahasan itu, Zion hanya mendengar pembicaraan ringan antara keluarga biasa.
Sesekali Zion akan memperhatikannya wajah setiap orang di sana, masih sambil memakan coklat nya. Zion juga memikirkan suatu hal ... di dalam novel The Holy Fate of the Exiled Prince Kendrick diceritakan sebagai Pangeran Buangan yang selalu mendapat penghinaan dari bangsawan lain. Tapi Zion tidak pernah membaca bagian dimana Kendrick mendapat penghinaan nya dilingkungan istana. Gelar Pangeran Buangan itu hanya terlempar dari satu bangsawan ke bangsawan lainnya. Meski beberapa kali Zion melihat Kendrick bentrok dengan salah satu kakak nya, tapi tidak sampai bertahan lama. Yah, meski juga Kendrick dan saudaranya yang lain jarang terlihat saling berbicara kecuali bersamanya.
Zion jadi mempertanyakan apa yang sebenarnya membuat Kendrick memiliki gelar Pangeran Buangan. Karena di dalam novelnya, tidak ada bagian yang menceritakan alasan itu. Misteri lain dalam Novel The Holy Fate of the Exiled Prince, adalah alasan gelar Pangeran Buangan yang dimiliki Kendrick. Sedangkan yang Zion lihat, kehidupan Kendrick di dalam istana baik-baik saja tanpa ada bentrok berkepanjangan dengan saudaranya, selir, Ratu atau Raja.
Eh ... tunggu sebentar, siapa ibu Kendrick?
Saat ingin memikirkan nya, tangan seseorang tiba-tiba tertangkap penglihatan Zion ingin mengambil coklat nya. Reflek, Zion mengangkat mangkok nya, menjauhkan dari tangan itu.
"Tidak boleh!" seru Zion menatap kakak ke-14 nya itu ingin mengambil salah satu bola-bola coklat nya.
Zephyra Aetherborne, adik dari Azurian, anak ke-14 Raja Cedric dan Putri ke 4 kerajaan Radiant Valoria. Dengan penampilan surai keemasan yang dihiasi beberapa helai kehijauan dan manik biru kristal yang diturunkan sang ibu.
"Minta satu," pinta Zephyra, dia tergiur melihat Zion yang duduk disebelahnya dan dari tadi asik memakan coklat. Zephyra jadi ingin memakannya barang satu saja.
Tapi sayangnya dibalas gelengan kuat dari Zion, tidak akan Zion biarkan bola-bola coklat yang dikumpulkannya dari ujung ke ujung meja sajian hidangan perayaan diambil begitu saja.
Zephyra cemberut, pipinya menggembung sebelah, "hmph! Aku minta satu sajaa," pinta Zephyra lagi.
Tapi sekali lagi Zion menggeleng, dia bahkan berpindah duduk menjadi di samping Kendrick yang duduk sendirian di sofa single. Untungnya muat di sana meski agar berdesakan dengan Kendrick.
Zion menjulurkan lidahnya pada Zephyra saat Zephyra makin cemberut karena Zion menjauhinya. Kecintaan Zion pada makanan manis bisa dibilang sudah tidak tertolong lagi. Tidak ada yang bisa atau boleh mengusik makanan manis yang sudah ada ditangan Zion, bahkan Evelyn dan keluarga Zion tidak bisa.
|•BERSAMBUNG•|