Chereads / From Ghost To Lovers / Chapter 1 - Prolog

From Ghost To Lovers

chaoticmind_
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 927
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Suara hujan membangunkan Juni. Matanya terasa berkunang kunang dan sakit kepala yang berat menghantamnya. Juni bangun dari tidurnya dan melihat sekeliling kamarnya yang luar biasa berantakan. Dia tipe orang yang lumayan rapi dan rasanya sangat asing melihat keadaan kamarnya yang seperti kapal pecah. Baju yang berjatuhan dari sangkutan pintu, keadaannya lebih mirip keset dibandingkan baju manusia. Buku-buku yang bertebaran, laptop yang masih dicolokkan, dan keadaannya sendiri yang terbaring masih mengenakan jaket dan kaos kaki, lengkap dengan baju kerjanya.

Juni berusaha mengingat apa yang terjadi semalam, dan dia merinding. Sepulang kerja, dia selalu melalui jalan yang sama sambil menggumamkan lagu favoritnya dengan pelan. Jarak kostannya tidak begitu jauh dari tempat kerjanya, sehingga dia hanya perlu berjalan kaki setiap harinya.

Saat sedang berjalan, ekor matanya menangkap pemandangan yang agak aneh. Sesosok perempuan cantik mengenakan baju berwarna biru gelap dengan celana hitam diseberang jalan sedang menatapnya dengan intens ditengah keramaian. Awalnya dia mengira itu hanyalah halusinasinya, namun setelah diperhatikan sekali lagi perempuan itu menghilang. Mungkin aku sudah terlalu lelah sehingga berhayal yang tidak tidak, pikirnya.

Juni kembali melanjutkan langkahnya, dan jantungnya serasa berhenti berdetak melihat perempuan itu berdiri diseberang jalan tempat kostan nya sambil terus memperhatikan Juni.

Juni terpaku, bingung harus melakukan apa. Dia takut wanita itu adalah pembunuh berantai yang mengincar laki-laki kesepian untuk menjadi mangsanya, dan jika Juni masuk kost wanita itu akan langsung mengejarnya dan membantai semua yang ada di kost.... oke sepertinya dia kebanyakan menonton film horror, pikirnya.

Juni melanjutkan langkahnya, berusaha terlihat biasa saja. Dan ketika dia masuk kedalam kost, dia melirik kamar teman sekost nya yang berada didepan kamarnya. Juni nyaris berteriak saat melihat perempuan itu duduk diatas kasur temannya sementara temannya itu terlihat cuek sambil video call dengan pacarnya.

Juni bergegas masuk kamarnya, mengunci pintunya dan tidak memedulikan baju-baju yang mulai berjatuhan saat dia menutup pintu terlalu keras, lalu bergelung kedalam selimut.

Fix inisih bukan manusia, pikirnya.

Juni terus bergelung dalam selimut sambil membaca doa, berharap hantu perempuan itu tidak masuk kedalam kamarnya. Setelah sekitar setengah jam, dia merasa lebih baik dan sedikit lebih berani. Juni memberanikan diri untuk keluar dari selimut.

"Tidak ada apa apa. Syukurlah," gumamnya.

Dia baru saja bernapas lega saat melihat ke langit-langit dan menemukan perempuan itu berbaring telentang sambil melihatnya diatas langit langit kamarnya. Pandangannya langsung gelap dan dia merasa tidak bertenaga. Juni jatuh pingsan diatas ranjangnya.

Hidupnya yang hampa ini sepertinya tak akan sama lagi.