Chereads / memelihara dewa dengan botol ajaib (21+) / Chapter 2 - chapter 1 frederick si ksatria

Chapter 2 - chapter 1 frederick si ksatria

Seorang ksatria dengan rambut coklat pendek sedang memegang buku di bar yang tidak terlalu berisik juga tidak sepi. 

Siapapun yang melihat pemandangan itu akan takjub melihat seorang ksatria yang penuh otot dan badan besar membaca buku yang dibaca para sarjana di ibukota! 

"Ini teh panasnya frederick, kamu masih membaca buku itu?", Mori si pelayan bar berdada besar dengan rambut pendek sebahu yang ditutupi kain terikat berbicara kepada si kstatria Frederick. 

Di tangan ksatria itu ada buku berjudul "teori kekuatan iman dalam faktor realitas dan transformasi keajaiban" 

Sekilas buku tersebut seperti buku yang berisi teori rumit dan canggih, yang mana memang benar seperti kelihatannya. 

"Tentu saja, sebagai ksatria tidak boleh hanya mengandalkan otot saja tapi juga otak!", Kata Frederick tanpa menoleh ke Mori Laura. 

"Yah begitudeh Frederick", Mori Laura tersenyum dan pergi ke dapur. 

"Oy Frederick kamu masih baca buku gak guna itu?", Kata Tom si ksatria botak di meja sebelah dekat jendela. 

"Sudah sudah, kamu tahu sendiri kan kebiasaan frederick". 

Bar menjadi ramai karena Tom dan tawa teman temannya. 

Cling

Pintu bar terbuka dan bel di atasnya berbunyi, seorang pria yang tampak lemah dan pendek masuk ke bar dengan penasaran dan ketakutan.

Para ksatria di bar melihat pengunjung yang datang. 

Mori Laura langsung datang ke meja resepsionis dan menyambutnya, "selamat datang, apakah kamu mau bir Rudal atau sake dari timur?" 

Pria itu berkata dengan gugup, "eh..aa..aku ingin mencari ksatria bernama Frederick" 

"Oyy Frederick pacarmu datang loh", canda Tom yang langsung disambut gelak tawa ksatria sebar. 

"Gyahahaha sudah kuduga Frederick itu gay, misteri sudah terpecahkan kenapa dia belum menikah hingga saat ini", kata seorang ksatria brewok pendek di dekatnya.

"Sudahlah kawan kawan, kalian membuat tamu ketakutan", Frederick menutup bukunya dan menatap tamu asing di depannya. 

Dengan sekali kata semua ksatria diam dan tidak membuat keributan lagi, di antara mereka semua Frederick adalah ksatria yang kuat dan banyak membantu mereka jadi mereka semua menghormatinya. 

"Halo nak, siapa kamu, ada perlu apa denganku?", Tanya Frederick. 

Pria itu menghampiri Frederick dan bertanya dengan gugup, "ah kamu yang bernama Frederick...aa...anu ini dari nona Anne" 

Pria itu menyerahkan sepucuk surat. Frederick mengambilnya dan melihat langsung isi suratnya. 

{Frederick yang tersayang

Jika kamu membaca ini berarti aku telah pergi jauh, situasi di kota kemuliaan menjadi semakin kacau, para penganut dewa berperang satu sama lain. Ayahku bilang akan ada perang suci sebentar lagi, para dewa akan saling berperang dan yang bertahan adalah dewa yang kuat. Kota kemuliaan dan sekitarnya sepertinya akan menjadi medan perang suci, sehingga aku dan keluargaku mengungsi jauh di negara persatuan Zoradon. Katanya di sana lingkungannya lebih moderat dan aman, para penganut dewa tidak seekstrimis dan seradikal di kerajaan ini.

Frederick, aku berhutang budi kepadamu karena telah menyelamatkanku oleh sebab itu aku membayar sedikit hutangku untuk memperingatkanmu bahwa kerajaan tempat lahir kita akan tercerai berai, walau aku bilang wilayah kota kemuliaan dan sekitarny yang menjadi medan perang tapi bukan berarti wilayah lain tidak terpengaruh, kerajaan Doragon adalah buktinya dimana satu kota menjadi Medan perang lalu berubah menjadi satu negara. 

Kali ini hanya beberapa orang yang tahu berita ini, masyarakat umum belum mengetahuinya jadi Frederick aku berharap ketika surat ini sampai kepadamu, nyawamu terselamatkan dari perang yang berbahaya dan tidak berguna ini.

Tertanda, wanita yang mengaggumimu

Anne Lockhart}

Frederick yang membaca surat itu terkejut bukan main, dia langsung berdiri dan pergi dari bar. 

"Oy Frederick mau kemana kau?", Kata ksatria lain tapi pertanyaannya tidak dibalas. 

Ksatria yang penasaran melihat surat yang tertinggal di meja Frederick dan mata mereka terbelalak satu demi satu. 

Keheningan menyelimuti seluruh bar. 

Frederick tidak berani ceroboh, dia tahu informasi dari Anne pasti tepat. Walau jarak kota kemuliaan dan kota zamrud sangat jauh tapi bukan berari kota ini akan aman. Lebih tepatnya begitu perang suci terjadi seluruh kerajaan bagaikan ditaruh di panci yang mendidih. 

Dengan cepat dia sampai di rumah sederhananya dan menaruh semua barang penting di dalam tas kulitnya. 

Dia pergi keluar dan melihat kuburan tak jauh di depannya, di nisan itu tertulis "Narsisca, wanita pemberani, tahun 847" 

Dia memberikan sekuntum bunga liar ke kuburan itu lalu pergi meninggalkan kota, begitu di luar kota dia melihat ke belakang kota tempat dia lahir dan dibesarkan. 

*********** 

Di hutan yang tak jauh dari kota, disebut sebagai hutan suci. Seorang ksatria berotot dengan pedang di pinggangnya dan tas kulit yang besar di belakangnya berjalan cepat. 

Cahaya matahari menyinari dunia dan seakan akan memberikan berkah ke hutan suci ini. 

Frederick melihat berbagai hewan spiritual berkeliaran di hutan ini, kebanyakan hewan spiritual ini tidak berbahaya dan malah membawa banyak manfaat. Kecuali monster magis di kedalaman hutan yang bisa menimbulkan kematian. 

Tak lama matahari terbenam dan Frederick memilih beristirahat di bawah pohon yang paling besar. 

Dia membangun perapian di san, saat tangannya bergerak ke samping untuk bersandar dia merasa menyentuh sesuatu yang menonjol dari tanah. 

Karena penasaran dia melihatnya dan menemukan sebuah botol yang terkubur. Dia iseng menggalinya karena siapa tahu isinya berupa koin. 

Frederick yang telah menggalinya menemukan sebuah botol yang tampaknya berwarna putih dengan pola berbentuk bunga yang berwarna biru. Di tengah botol tampak gambar seorang wanita yang tampak penuh kasih. 

Frederick membuka penutup botolnya dan melihat ada beberapa tetes cairan di dalamnya. 

"Apa ini, ternyata hanya air", Frederick yang kecewa tiba tiba menyadari ada beberapa pergerakan di sekitarnya. 

Dia menajamkan indranya dan melihat makhluk kecil dengan sayap emas dan tubuh kristal mendekatinya. 

Ini adalah dewa muda! 

Di hutan suci ini tak jarang ada dewa muda, banyak orang sering menangkapnya untuk dijual di kota kota. Harganya bervariasi antara 1000 koin silver. 

Frederick yang melihat dewa muda itu menatap botol di tangannya, menduga duga kekuatan macam apa yang baru dia temukan. Karena dewa muda adalah bibit dewa dan mereka bisa merasakan sesuatu yang baik dan buruk. 

"Hei kawan kecil, apakah kamu mau ini", Frederick menggoyangkan botolnya. 

Dewa muda itu semakin mendekat dan terbang lalu hinggap di paha frederick. 

Pria itu mengelus kepala dewa muda di hadapannya. Dewa muda itu mengeluarkan suara seperti kucing. 

Lalu Frederick mengambil wadah dari kayu dan menuangkan setetes cairan di botol yang dia temukan. 

Siapa sangka dewa muda di hadapannya langsung bergegas ke arah cairan itu dan menelannya. 

Tiba tiba di hadapan Frederick kejadian mengejutkan terjadi, dewa muda yang tadinya seukuran hamster menjadi besar secara tiba tiba hingga seukuran Frederick!