Chereads / Bertransmigrasi ke dalam Novel: Suami ku, Tokoh Sampingan Mahakuasa / Chapter 139 - Chapter 139 – Kecemburuan Para Warga Desa

Chapter 139 - Chapter 139 – Kecemburuan Para Warga Desa

Orang-orang memahami alasannya, tapi meskipun mereka paham, mereka tetap saja merasa iri padanya. Lagi pula, tidak semua orang bisa menghabiskan begitu banyak uang untuk membeli daging.

Melihat hal ini, kepala desa terkekeh dan berkata, "Kalian mau daging babi biasa, atau babi hutan?"

Lu Xia menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Tidak, kami mau beli daging babi biasa saja. Daging babi hutan terlalu keras, dan aku tidak menyukainya."

Kepala desa mengangguk, dan akuntan menghitung harganya. Lu Xia kemudian membayar, dan orang yang bertanggung jawab memotong daging sudah menyiapkannya. Mereka berdua kemudian membawa daging tersebut dan pergi di tengah tatapan iri orang-orang.

Total uang yang mereka belanjakan hampir 10 yuan!

Para orang tua di desa menatap Lu Xia seolah-olah dia adalah wanita yang boros.

Namun para pemuda iri pada pasangan tersebut, berpikir bahwa mereka menjalani kehidupan yang baik tanpa pengawasan orang tua, dan kerabat mereka di kota sering merawat mereka.

Menjalani hidup tanpa kekhawatiran tentang makanan dan pakaian memang patut ditiru!

Namun, ketika mereka memikirkan status Lu Xia dan pasangannya sebagai pemuda terpelajar yang menanggung kesulitan di pedesaan dan tidak tahu kapan mereka bisa kembali, dan mempertimbangkan kesehatan Jiang Junmo yang buruk, sehingga dia tidak bisa mendapatkan banyak poin pekerjaan, rasa iri itu memudar.

Orang-orang tidak lagi terlalu memperhatikan mereka.

Setelah Lu Xia dan Jiang Junmo kembali ke rumah membawa daging, mereka berdua merasa sangat bahagia.

"Kita bisa makan daging. Ayo kita buat makanan lezat malam ini untuk memuaskan hasrat kita," kata Lu Xia.

Jiang Junmo memikirkannya sebentar lalu berkata, "Masih ada beberapa hari menuju Tahun Baru, mari kita simpan untuk perayaan Tahun Baru."

"Tidak apa-apa, daging kita cukup banyak. Lagipula, tinggal beberapa hari lagi. Kita sudah beberapa hari ini tidak makan daging, dan aku sangat ingin memakannya," desak Lu Xia.

Jiang Junmo tersenyum dan setuju, "Baiklah, ayo kita masak."

Lu Xia meliriknya dan bertanya, "Kamu yang memasak, atau aku? Kita tidak punya banyak sayuran di rumah. Daging babi yang ditumis dengan cabai rasanya paling enak. Oh, aku hampir lupa, seharusnya kita membeli beberapa tulang. Kita punya banyak asinan kubis di rumah; kita harus merebusnya dengan daging babi."

Jiang Junmo terkekeh saat mendengar ucapannya, "Apa yang kamu pikirkan, orang lain juga pasti akan memikirkannya. Tulang harganya murah, bukankah kamu sudah lihat sendiri, ada banyak orang di desa yang membelinya? Mereka semua mengantri untuk membelinya."

Lu Xia tiba-tiba menyadari hal tersebut, "Benar, meskipun kita kembali sekarang, kita tidak akan mendapatkan apa pun. Lupakan saja, tidak masalah. Makan daging saja sudah cukup; jika tidak, kita akan bosan hanya makan asinan kubis."

Jiang Junmo tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Malam ini, aku akan membuat sup daging babi dengan kubis."

Oke, buat saja!

Hari itu, sebagian besar orang di desa memasak daging, dan seluruh desa dipenuhi dengan aroma daging.

Para pemuda terpelajar juga membeli daging dalam jumlah besar, namun mereka berpatungan untuk membelinya. Setiap rumah hanya punya dua panci, dan karena mereka tinggal bersama untuk menghemat kayu bakar, mereka tidak bisa memasak secara terpisah. Jadi, mereka semua makan bersama, meski laki-laki dan perempuan duduk terpisah.

Kali ini, para remaja putri terpelajar berpatungan dan berhasil membeli sepuluh kati daging babi hutan, dan bahkan Cheng Yujiao, yang punya poin pekerjaan sangat sedikit, ikut menyumbangkan uang.

Malam itu, saat mereka sedang makan malam, Cheng Yujiao baru tahu kalau ternyata daging babi yang mereka beli adalah hasil buruan Su Man yang berhasil menangkapnya menggunakan jebakan. Ekspresinya pun langsung berubah masam.

"Menurutku, daging ini rasanya sangat tidak enak, dan baunya aneh. Jadi, ternyata hasil tangkapannya. Tidak heran!"

Yu Fang, yang menyajikan makanan, tetap tidak berekspresi, seolah dia tidak mendengar apapun.

Tapi gadis lain di ruangan itu, Sun Shengnan, mendengar perkataannya.

Merasa kata-katanya sangat tidak menyenangkan, dia mengerutkan kening dan berkata, "Kalau kamu tidak menyukainya, jangan memakannya."

Tapi Cheng Yujiao hanya mencibir dan menjawab, "Aku juga menyumbangkan uang, kenapa tidak boleh memakannya? Aku tetap akan memakannya! Tapi daging bagianku sangat sedikit. Apa kamu sengaja memberiku porsi sekecil ini? Tidak, sekarang aku paham apa yang kau coba lakukan. Kamu sedang mencoba menindas ku karena aku tidak bisa berdiri tegak. Aku akan menceritakannya pada Xiangnan ge."