Chereads / Bertransmigrasi ke dalam Novel: Suami ku, Tokoh Sampingan Mahakuasa / Chapter 85 - Chapter 85 – Mendapatkan Sertifikat Pernikahan

Chapter 85 - Chapter 85 – Mendapatkan Sertifikat Pernikahan

Keesokan harinya, Lu Xia bangun seperti biasanya, sama seperti sebelumnya.

Setelah sarapan dan semua orang berangkat kerja, Lu Xia pergi ke kota bersama Jiang Junmo.

Daftar kependudukan mereka sudah dipindahkan ke sini, jadi akan lebih mudah untuk mendapatkan akta nikah setelah mendapatkan dokumen yang diperlukan dan surat pengantar.

Saat mereka sampai di Biro Urusan Sipil, tidak banyak orang di sana. Mereka masuk dan keluar lagi dalam waktu sepuluh menit.

Kemudian mereka mengangkat tinggi-tinggi sertifikat di tangan mereka yang tampak seperti penghargaan.

Lu Xia tidak menyangka akta nikah di era ini akan terlihat seperti ini. Itu cukup menarik, jadi dia penasaran dan memeriksanya lebih cermat.

Dia menoleh untuk melihat reaksi Jiang Junmo, yang sejak pagi terus tersipu, dan terlihat lucu.

Jadi dia menggodanya, dan berkata, "Ada apa? Malu? Atau tidak bisa menerima kenyataan bahwa kamu sudah menikah?"

Jiang Junmo merasa malu dan membuang mukanya. Dia mengubah topik pembicaraan, berkata, "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Melihat reaksinya, Lu Xia memutuskan untuk tidak menggodanya lagi dan berpikir sejenak sebelum menyarankan, "Kita tidak harus bekerja hari ini. Mari kita berkeliling kota dan membeli permen pernikahan. Kita tidak akan mengadakan upacara pernikahan, tapi kita masih harus membeli beberapa permen pernikahan untuk dibagikan."

Mendengar ini, Jiang Junmo merasa sedikit kecewa karena dia tidak bisa mengadakan upacara pernikahan untuk Lu Xia. Jadi dia ingin membeli lebih banyak barang.

Dia menyarankan, "Bagaimana kalau kita pergi ke kabupaten? Ada berbagai macam barang di pasar raya."

Kabupaten lebih besar, menawarkan lebih banyak tempat untuk dijelajahi. Lu Xia tentu saja ingin pergi ke sana, tapi dia bertanya, "Tapi kita tidak punya mobil sekarang, kan?"

Saat itu sudah lewat jam sembilan, dan bus sudah berangkat.

Jiang Junmo tersenyum dan berkata, "Tidak masalah, ada traktor yang berangkat ke kabupaten dari desa setiap hari. Kalau kamu tidak keberatan dengan perjalanan yang bergelombang, kita bisa naik traktor."

Lu Xia terkejut dan bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu? Aku tidak keberatan dengan perjalanannya, tapi apa kamu tidak apa-apa? Ku ingat ada seseorang yang tersandung dan tidak bisa berjalan dengan baik saat pertama kali tiba di desa."

Jiang Junmo merasa sedikit malu dan terbatuk. "Yah, kesehatan ku telah meningkat pesat sekarang. Aku baik-baik saja."

Karena dia sudah berkata demikian, Lu Xia tidak ingin berdebat lebih jauh lagi. Keduanya pergi ke stasiun mesin pertanian di kota dan kebetulan melihat traktor yang akan menuju ke kabupaten.

Masing-masing dari mereka membayar satu sen dan naik ke kendaraan.

Traktornya masih bergelombang seperti dulu dan tertutup debu. Saat mereka tiba di kabupaten, wajah mereka berdua kotor.

Untungnya, keadaannya tidak semengerikan saat mereka pertama kali tiba.

Lu Xia membersihkan debu dari pakaiannya dan merasa sedikit tertekan. Dia telah berganti pakaian baru khusus untuk upacara sertifikat, dan sekarang agak kotor.

Jiang Junmo berada dalam situasi yang sama. Dia juga berdandan untuk acara ini, dan sekarang wajahnya kotor. Tapi setidaknya penampilannya tetap tampan.

Mereka saling membantu membersihkan debu dan tampak lebih bersih. Mereka saling bertukar senyuman.

Setelah itu, Jiang Junmo menyarankan, "Ini sudah tengah hari. Ayo makan siang dulu?"

Lu Xia mengangguk dan berkata, "Tentu!"

Keduanya pergi ke restoran milik negara. Karena ini adalah hari pernikahan mereka, mereka ingin merayakannya, jadi mereka memanjakan diri dan memesan dua hidangan daging dan satu hidangan sayur.

Meski rasanya biasa-biasa saja, mereka makan sepuasnya.

Setelah makan, Lu Xia awalnya berencana untuk langsung pergi ke pasar raya, tapi Jiang Junmo usul untuk berfoto sebagai kenang-kenangan.

Lu Xia tiba-tiba menatapnya.

Awalnya, dia menganggap upacara sertifikat sebagai cara untuk menghilangkan masalah, tapi Jiang Junmo sepertinya menganggapnya penting.

Memikirkan hal ini, Lu Xia merasa sangat senang, jadi dia pergi bersamanya ke studio foto.

Setibanya di sana, sang fotografer, seorang lelaki tua, menatap mereka sekilas dan langsung menebak, "Apa kalian berdua datang ke sini untuk membuat foto pernikahan?"