Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

kita tidak bisa menyatu

Yuna_Sccot
--
chs / week
--
NOT RATINGS
993
Views

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Pertemuan

"Haahh, jam berapa sekarang?" gumam Aana dengan wajah yang masih mengantuk dan berbaring dikasur sambil menghidupkan handphonenya.

"ternyata masih jam 06.20" gumam Aana lalu bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

"Aana ayo turun kita sarapan bersama" undang ibu Aana yang mengetuk kamar Aana dengan pelan.

"iya, sebentar lagi aku turun kok" jawab Aana dalam kamar yang sedang mengusap wajahnya dengan handuk.

"yaudah ibu tunggu dimeja makan ya!" jawab ibu lalu berjalan meninggalkan kamar Aana, dan pergi ke ruang makan.

Di Ruang Makan

"Adek dimana bu?" tanya Bagas (kakaknya Aana) kepada Ibu yang sedang duduk dikursi ruang makan.

"Adek lagi dikamar bentar lagi dia turun, yaudah kamu makan dulu gausah nunggu adek bentar lagi dia kesini kok"jawab Ibu dengan lembut kepada Bagas.

"ciyee, ada yang lagi nungguin aku nihh" ucap Aana iseng dengan wajah tersenyum geli yang diam- diam di belakang Bagas.

"Idiih pd banget, siapa juga yang mau nungguin kamu" Jawab Bagas dengan wajah julit.

"Beneran, masa sih aku gak percaya tuh" balas Aana dengan iseng sambil duduk dikursi yang berada disebelah kakaknya (Bagas).

"Apaan sih, idiih banget nungguin kamu" jawab Bagas dengan julit.

"Bercyandaa~~" balas Aana sambil tertawa dengan Bagas.

"Udah- udah, cepetan makan nanti maknannya keburu dingin" ucap Ibu kepada Bagas dan Aana.

"iyaa Ibu cantik~~" jawab Aana dengan wajah tersenyum geli yang menjahili Ibunya.

"ahaha... udah cepetan makan" tawa ibu dengan geli yang sedang mengambilkan mereka minum.

"Apaan sih gatel banget jadi anak" ucap Bagas dengan perasaan geli.

"Biarin irii eloo" jawab Aana dengan wajah jengkel kepada kakaknya.

"udah cepetan makan. Aana nanti temenin Ibu belanja ya buat kebutuhan bulanan" ajak Ibu kepada Aana yang tengah menaruh minuman dimeja.

"okeyy, Ayah dimana bu?" jawab Aana lalu bertanya kepada Ibu.

"Ayah tadi harus meeting pagi jadi dia sarapan duluan terus gak sempet sarapan bareng" jawab Ibu kepada Aana.

"owh, aku udah selesai sarapan aku mau mandi terus siap- siap dulu" ucap Aana lalu berdiri dari kursinya.

"Apaan sih gitu doang pakek laporan juga" ejek Bagas kepada Aana dengan tawa kecil.

"Apa sih biarin kali, dari tadi syirik banget sih jadi kakak" balas Aana dengan wajah jengkel sambil mencubit kakaknya dilengen lalu meninggalkan ruang makan.

"Aaww, sakit" ucap Bagas sambil tertawa puas.

"Apaan sih syirik banget kakak tuh, kalok iri tuh ngomong" gumam Aana dengan wajah jengkel yang berjalan menuju kamarnya.

Aana bersiap- siap selama 45 menit menggunakan outfit yang simple dress kemeja kerah yang berwarna putih dan sepatu kets berwarna putih. lalu Aana prrgi dari kamar dan menuju ke kamar ibunya.

"Ibu aku sudah selesai, Ibu sudah selsai?" panggil Aana kepada Ibunya sambil mengetuk kamar Ibunya.

"Bentar nak Ibu sedang siap- siap sebentar lagi Ibu selesai, kamu suruh pak Asep buat siapin moblinya" jawab Ibu yang tengah bersiap- siap.

"okee" jawab Aana lalu meninggalkan kamar ibunya dan mencari pak Asep di garasi.

Aana menyuruh Pak Asep untuk menyiapkan mobil, setelah mobil mereka disiapkan Aana dan Ibunya pergi menggunakan mobil yang telah di siapkan tadi.

"Kita mau kemana dulu bu?" tanya Aana kepada Ibunya saat ditengah perjalanan.

"Kita ke pasar dulu, terus nanti kesupermarket" jawab ibu yang sedang menyetir mobil yang mereka dikendarainya.

setelah sampai ke pasar mereka turun dari mobil lalu mencari barang/kebutuhan yang mereka cari, ditengah pencarian Aana melihat Yuna sahabatnya yang sedang berjalan membawa belanjaan dengan perempuan yang tidak dikenalinya.

"Ibu aku kesana sebentar ya, disitu ada temanku si Yuna aku mau nyapa dia sebentar" izin Aana kepada ibunya yang sedang memilih beberapa barang.

"owh Yuna, tapi jangan lama- lama ya kita harus pindah ke tempat lain" jawab ibunya sambil berpaling kearah yang ditunjuk Aana.

"oke" jawab Aana lalu meninggalkan ibunya .

Aana pun pergi menghampiri Yuna yang sedang berbicara dengan perempuan disampingnya.

"Yuna, haii" sapa Aana sambil melambaikan tangan kepada Yuna yang sedang berbicara kepada perempuan yang berada disebelahnya.

"Siapa dia?, apa dia temanmu?" tanya perempuan yang berada disamping Yuna.

"Iya dia temanku yang aku ceritakan kepadamu" jawab Yuna kepada perempuan yang berbicara dengan Yuna dari tadi bernama Vera (teman masa kecil Yuna).

"Haii juga, Aana kamu ngapain disini?, kamu sama siapa?" Sapa Yuna ke Aana dan bertanya kepada Aana.

"Owh, aku kesini sama Ibuku, disana tuh Ibuku,kamu kesini ngapain?" Jawab Aana kepada Yuna dan bertanya juga kepada Yuna.

"Aku lagi nemani temanku berbelanja" jawab Yuna kepada Aana.

"Hai, aku Vera temannya Yuna, kamu Aana kan salam kenal" Vera memperkenalkan dirinya kepada Aana dengan berjabatan tangan.

"salam kenal juga, kamu bisa tau aku dari mana?" tanya Aana kepada Vera dengan wajah bingung

"Aku kenal kamu dari Yuna dia selalu mencer-" jawab Vera yang belum selesai bicara Yuna menutup mulutnya dengan tangannya.

"Dia pernah mendengar namamu saat aku bertelepon denganmu" jawab Yuna yang masih menutup mulut Vera menggunakan tangannya dengan erat.

Vera mencoba membuka tangan Yuna yang menutup mulutnya menggunakan tangan.

"Apaan sih Yuna, sakit bego" ucap Vera dengan wajah cemberut.

"(mereka akrab juga ya, kayaknya mereka temenan dari kecil deh)" ucap Aana dalam hati.

"ohh iya kita bentar lagi lulus smp kamu mau daftar SMA mana?" tanya Yuna kepada Aana.

"aku gak tau, kayaknya aku dipilihin Ibu aku" jawab Aana kepada Yuna.

"Kamu emang dari dulu suka dipilihin ya,kamu seharusnya milih apa yang kamu mau aku udah pernah bilang ke kamu kan kalau ini demi masa depan kamu, kamu harus punya keputusan sendiri" Jawab Yuna kepada Aana sambil mengingatkan apa yang pernah dibicarakan Yuna kepadanya.

"Kamu ada benernya juga sih, oke aku mulai hariini dan seterusnya akan membuat keputusan sendiri" jawab Aana kepada Yuna dengan penuh semangat.

"Nah gitukan Bagus, nanti kalau ada sesuatu yang kamu enggak tau kamu bisa tanya aku" ucap Yuna kepada Aana sambil mengelus kepala Aana.

"iyaa, makasih owh iya aku harus pergi, ibu ku sudah menungguku" Ucap Aana kepada Yuna.

"yaudah hati- hati, sampaikan salamku ke ibumu" ucap Yuna kepada Aana dengan wajah tersenyum.

"Aku juga titip salam buat Ibu kamu, kamu hati- hati ya" ucap Vera kepada Aana dengan kata yang sama denga Yuna.

"Oke, nanti aku sampaiin kok tenang aja, makasih ya aku pergi dulu, kalian juga hati- hati" ucap Aana kepada Yuna dan Vera lalu berjalan pergi meninggalkan mereka sambil melambaikan tangannya dengan wajah tersenyum.

"Dia imut juga ya" Ucap Vera yang mengoda Yuna.

"Apaan sih, ayo pulang aku masih ada urusan" Jawab Yuna dengan dingin dan memalingkan wajahnya dari hadapan Vera.