Chapter 144 - Dua Opsi

"Ya, Lukas!" Jordan langsung mengerti apa yang dimaksud Lukas. Secepat kilat ada sedikit kegembiraan di matanya saat melangkah maju.

Wajah Seth menjadi gelap. Jelas dia yang memberikan Lukas dua pilihan, tapi mengapa malah Lukas yang membuat dia harus memilih?

Sebelum Seth bisa memikirkannya, Jordan, yang berdiri dua meter dari situ, tiba-tiba berlarian ke arahnya dan berhenti di depannya. Sesaat kemudian, Jordan mengangkat kakinya dan menendang Seth keras di wajah dan telinganya.

Seth merasakan hantaman keras di kepalanya, yang langsung menjadi mati rasa. Sambil tertendang, dia bahkan muntah darah di udara.

Jika adegan ini bisa direkam dengan kamera dan diputar dengan lambat, perubahan pada otot wajah Seth setelah ditendang akan terlihat jelas. Begitu juga dengan lintasan gigi dan percikan darah yang terlihat artistik.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS