Chereads / Biduan Dan Tetangga / Chapter 5 - Biduan Dan Tetangga Julid

Chapter 5 - Biduan Dan Tetangga Julid

Bab 5

Mereka menuju mobil adit yang terparkir depan kost an, kami pun melangsungkan berangkat ke tempat lokasi yang lumayan jauh,

" kak adit, kyaknya ini deh!  Tempatnya " ucap ku smbil nunjuk tempat yang ada hajatan

" iya udh,  mending telpon dulu bosnya len, " ucap kak adit sambil memastikan

" iya kak,  aku telepon dulu bentar " ucapku sambil memainkan hape ditelinga ku

Tak selang lama ku telepon om untung untuk memastikan, ini apa bukan tempatnya

" hallo, om saya udah di depan, coba om keluar dulu" ucapku sambil melihat  arah depan

" oke,  len siap " ucap om untung

Aku pun tetap di dalam mobil takutnya sih bukan itu, tak butuh menunggu berapa lama om untung pun keluar,

" omm... " ucapku sambil teriak kecil

" hayy,  lenn sini masuk" ucapnya sambil melambaikna tangan untuk segera masuk kedalam

" iya om " ucap ku sambil mengajungkan jempol

' ayok gays kita turun " ucapku kepada sahabatku

" ohh iya ayok len,  " ucap santi

" len, sini ku gandeng kamu " ucap kak adit dengan wajah memerah

" hmmm aku bisa jalan sendiri kak " ucapku sambil melepaskan tanganya

" gak usah bawel, ayo" ucapnya dengan memaksa

Kami pun ber empat masuk kedalam,  dan akhitnya kami pun berkumpul satu grup canda tawa bersama,  para sahabatku juga asyik denga rekan - rekan grup MAHABARATA yang udah lama aku tekuni ,

" len, semangat ya " ucap kak adit dengan mengelus pipiku

" iya kak,  makasih " ucap ku malu - malu

" ayo kita mulai sekrang acaranya biar tidak malem" ucap om untung kepada rekan - rekan semua,

"sebelum mulai kita baca doa dulu " imbuhnya

"kami semua berdoa dengan kepercayaan kita masing - masing, supaya acara berjalan dengan lancar tanpa harus ada gangguan

" yok,  yokk bismillah lancar jaya " ucap om untung

" kami semua naik panggunh pentas seni yang udh tersedia dengan megah

Pertama urutan yang menyanyi artis lainnya,  aku hanya diam dan mendengarkan saja. sedang kan, andin, santi dan kak adit nunggu di bawah, mereka duduk di dalam rumah yang punya hajatan, kini pun tiba urutanku yang harus menyanyi

Ku awali dengan mengucap salam kepada para penonton yang dibawah panggung

" assalamualaikum wr,  wb " ucapku dengan lantang

" waalaikum salam warohmatuallahi wabarokatu" ucap para penonton dengan semangat

" apa kabar semuanya,  bapak ibuk dan ukhty-ukty yang hadir di acara pernikahan ini " ucap ku sedikit menyapa supaya mencairkan suasana

" baikkkkkkkk " ucapnya dengan kompak

" mau minta lagu apa bu ibu, pak bapak ", ucapku  dengan menyodorkan mic ke bawah

" lagu  yang sedang viral obuk celleng " ucapnya penonton dengan semangat

Aku pun mulai menyanyi sesuai pinta yang penonton request

Obuk celleng loros lanjhang eribonding

Duh ce' mapanna....

Duh ce' mapanna....

Elong loncong Mata morkak Bibir mera

Duh ce' rattinna....

Duh ce' rattinna....

Reff

Du, beremma caranah

Rassanah bula Terro kennala

Se epenta dika Kijang Inova

Apa keng karna bula reng ta'andi'

Ka bhare' ka temor Gun pera' ekenyyi'

Duh deiye nasib Dhatti reng tak andi'....

Lagu pertama udah di bawakan lanjut dengan lagu berikutnya

" alhamdulillah, minta lagu apa lagi bu ibu ukhty - ukhty" ucapku sambil ntaruk uang saweran di kardus

" lagu beres kerong " ucap penonton

Buleh ben dhika pon tekkah ( Kau dan aku telah bersama )

Duh se epentah dheddhih nyata ( Mimpi kita menjadi nyata )

Bennyak caretah elebeddhih ( Banyak cerita yang dilalui )

Sampek Akherrah bisa dheddhih ( Sampai akhirnya kita bisa bersatu )

Odik edhunnyah duh cek sennengah ( Hidupku di dunia sungguh bahagia )

Abhereng dhikah duh sampornah ( Hidup bersamamu terasa sempurna )

Hooo.. Beres kerrong mangken beres kerrong ( Rindu terobati kini rindu terobati )

Buleh dhikah pon apolong ( Kau dan aku tak terpisahkan )

Sekian lama bernyanyi saweran pun udah hampir 5 kardus dan semua cruu senneng lihatnya,  karna dengan saweran bayaran ada tambahan,

Aku pun udah selesai menyanyi dan berpamitan dengan om untung,

" om saya mau pulang," ucapku kepada om untung

" tunggu len,  ini honor kamu pokok 3jt 500rb "kata om untung sambil menyodorkan uang lembaran merah kepada ku

" iya om,  makasih  " ucapku dengan mengambil uangnya

" ini len bagian mu,  yanh dapat saweran paling terbanyak " ucap om untung dengan kegembiraan

" ochh iya om,  makasih  banyak " ucapku dengan mengambil uangnya

" ini saweran kamu dapet jatah  5 jt 700rb len karna uang saweran hampir 30 jt dan kita harus bagi - kepada yang  lain " kata om untung menjelaskan segalanya

" iya om,  makasih  banyak gak masalah  meskipun dapat berapa " ucapku ke pada om untung

" kamu memang  polos len,  kamu itu nerima apaadanya, itu yang ku suka sama kamu len, kamu itu ku anggap seperti anak sendiri len" ucpa om untung yang sedang memuji ku

" emm maksih om kami pamit pulang om, " ucap ku lagi  sambil menyalami tanganya bentuk sebagai orang tua

" iya len,  hatk - hati " ucapnya

Aku pun pulang menuju mobil kak adit,  kami berempat pulang dengan larut malam sampek gak kerasa udah jam 02:00 dini hari,

" ada yang lapar gak " ucapku dengan nada bahagia

" lapar len, pingin cemmilan " ucap santi yang duduk di belakang ku

" emmm kak adit boleh aku mentraktir kalian semua makan - makan " ucap ku ragu sebab kak adit dari tadi diam,  entah apa yang  dia pikirkan

" Boleh,  aku juga laper len " ucapnya dengan menoleh ke arah ku

" oke kak,  makasih ya " ucap ku dengan wajah kebahagiaan

Kami mencari tempat  makan lesehan di tepi jalan,  kalau di lestoran pasti udah tutup semua,

" itu kak ada ayam bakar " ucapku  yang  udah  perut bernyanyi minta diisi

Seketika kak adit menepikan mobilnya,  di pinggir jalan raya  yang  khusus untuk parkiran mobil.

" ayo,  turun  semua " ucap kak adit dengan membuka pintu mobil

" ayo gays turun,  " ucapku pada sahabtku

" ehnm, iya  ayok len,  " ucapnya dengan mengguap

" emmhh kalian tidur ya " ucapku kepada mereka

" iya len, aku ngantuk banget len " ucapnya dengan wajah kusut

Tak berapa lama kita pun melangkah ke warung lesehan,  kami  pun smapai di warung  ayam bakar,

" pak pesan ayam bakar 4 porsi, " ucapku sambil melihat menu

" baik nak,  saya  buatkan " ucapnya bpak paruh baya itu

"  Sambelnya pedas atau sedang nak, " imbunya sambil menggoreng tahu

" kalau punya saya  pedas pak  , gak tau  yang  lain " ucapku sambil mengalihkan pandangan pada kak adit,  santi, dan andin

" saya pedas, pak" ucap santi  sambil angop

" saya juga pak " timpal andin

" kalau kak adit, gmna?" tanyaku sambil menoleh ke kak adit yang sibuk dengan hapenya

" sama pak sama, kayak punya santi dan falen " ucapnya tanpa menoleh yang terus fokus kelayar hape

" kak adit sibuk banget kayaknya, " ucap santi sambil menyelidiki kak adit

" iya, soalnya aku  kerja bisnis online " jawabnya sambil menyodorkan hapenya kepada kami semua

" hahhh, bisnis online gimna kak " tanya santi yang  mata membulat

" ini jualan online kyak gini "  ucap kak adit sambil memperlihatkan hape dan menjelaskan caranya

Aku hanya mendengarkan dan mengangguk yanh kak adit sampaikan, tak terasa makanan pun sudah masak dan siap di santap ,

" oea kita lula gak pesan minum " kataku  sambil melambaikan tangan kepada penjual ayam bakar,

" pak saya pesan minum es jeruk,  2 " kataku

" kalian mau minum apa " imbuhku sambil menhodorkan menu kepada mereka

" jus alplvucado  pak 2 " ucap santi

"aku sama kayak falen pak " ucap andin sambil melihat menu

"aku  jus jeruk peras pak 1 aja " ucap kak adit  sambil menyodorkan menunya

" ayo kita makan gays, tapi sebelum makan harus baca doa dulu, supaya berkah  " ucapku  kepada para sahabat ku

" siapa yanh  meminpin doanya gays " ucap  andin

" kak adit  aja,  kan kak adit  cowok " ucap  santi yang  senyum senyum tipis